28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

LL Cool J Sempat Minder, Channing Tatum Merasa Takut

Program musim panas Harvard Business School tahun ini bikin gempar. Para superstar NBA dan Hollywood ikut mendaftar. Berikut catatan Direktur Utama Jawa Pos Koran AZRUL ANANDA, yang kebetulan ikut satu kelas bersama mereka.

Azrul Ananda bersama Channing Tatum.
Azrul Ananda bersama Channing Tatum.

”Never too cool for school.” Begitu ucap James ”Todd” Smith alias LL Cool J.

Pria 48 tahun itu merupakan legenda entertainment dunia. Salah seorang raper paling kondang dalam sejarah. Dia telah memenangi begitu banyak penghargaan tertinggi seperti Grammy. Dia juga sangat aktif di dunia akting, sampai sekarang masih rutin muncul di serial televisi NCIS: Los Angeles.

Penggemar generasi terbaru mungkin lebih mengenalinya sebagai host acara superpopuler: Lip Sync Battle.

Walau gayanya awet cool, pria yang akrab dipanggil Todd itu tidak takut untuk kembali ke school. Musim panas ini dia berkuliah lagi. Ikut program executive education di salah satu sekolah bisnis paling bergengsi di dunia, Harvard Business School di Cambridge (kawasan Boston), Amerika Serikat.

Hebohnya, dalam program Business of Entertainment, Media and Sports itu, LL Cool J bukan satu-satunya superstar. Salah satu aktor paling top di dunia saat ini, Channing Tatum, juga ikut mendaftarkan diri. Bintang berusia 36 tahun tersebut sangat dikenal lewat perannya di film G.I. Joe, Magic Mike, 21 Jump Street, dan begitu banyak yang lain.

Hadir pula dua bintang papan atas NBA. Yang pertama Chris Paul (Los Angeles Clippers), 31, yang merupakan Rookie of the Year 2006, terpilih sembilan kali masuk NBA All-Star, plus merebut dua medali emas Olimpiade. Satunya lagi berasal dari Spanyol, Pau Gasol (Chicago Bulls). Pemain 35 tahun itu juga pernah jadi Rookie of the Year, tepatnya pada 2002, enam kali masuk NBA All-Star, dan dua kali meraih cincin juara NBA bersama Los Angeles Lakers.

Kehadiran empat bintang itu tentu membuat heboh program yang berlangsung pekan lalu (hingga Sabtu, 4 Juni) tersebut. Sebab, para peserta memang baru tahu siapa saja teman sekelas pada hari pertama program.

Anita Elberse, profesor Harvard Business School yang merancang program itu, mengaku bangga dengan minat para bintang untuk ikut mendaftar. Mengingat program tersebut baru berjalan untuk tahun ketiga.

Menurut Elberse, minat pendaftar dari seluruh dunia memang luar biasa. Walau semua mampu membayar dan biaya tidak murah, dia harus memilah-milah (menjadi kurator) siapa saja yang boleh ikut serta. Jadi, tidak semua yang mendaftar bisa ikut serta.

Dari total 70 pendaftar yang diterima, harus seimbang komposisinya. Ada yang berasal dari industri perfilman dan televisi, industri musik, dunia olahraga, media, teknologi, perbankan, serta yang lain. Variasi negara peserta pun harus optimal.

”Tahun ini peserta datang dari 25 negara,” kata profesor dari Belanda tersebut.

Jika melihat daftar peserta, semua benua memang terwakili. Ada peserta dari Brasil, Meksiko, Nigeria, Australia, India, Tiongkok, Inggris, Denmark, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. Rata-rata adalah pemilik, pendiri, atau eksekutif tertinggi di perusahaan masing-masing.

Dari Malaysia, ada Joe Ishak alias Joe Flizzow, yang pernah melegenda di Asia Tenggara sebagai salah satu di antara duo hip hop Too Phat. ”Saya di sini atas support pemerintah Malaysia,” ungkap Joe, yang pada pertengahan dekade lalu beberapa kali manggung di acara anak muda yang diselenggarakan Jawa Pos (grup Sumut Pos) di Surabaya.

Kebetulan, dari Indonesia hanya satu, ya dari Jawa Pos.

Ketika ikut, semua harus mengikuti jadwal dan program yang sama. Semua tinggal di kampus selama program berlangsung, tidak boleh di hotel. Semua harus breakfast, lunch, dan dinner bersama di kampus. Semua juga harus ikut kelas, workshop, dan diskusi yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 18.00 (dipotong makan siang).

Begitu intensifnya, walau hanya beberapa hari, semua peserta menjadi begitu akrab satu sama lain. Sangat terbuka dalam berdiskusi, berdebat, dan saling berbagi informasi.

Dan itu ternyata salah satu kunci utama program tersebut. Elberse mendesain program tersebut sebagai program yang interaktif. Insight dan inspirasi tidak hanya didapatkan dari para pengajar dan studi kasus yang mereka sampaikan, tapi juga lewat diskusi dan masukan dari sesama peserta.

Para superstar yang menjadi peserta program pun menjadi rekan kuliah yang luar biasa. Semua harus meniti karir secara panjang sehingga bisa memberikan banyak insight yang tidak mungkin didapatkan dari membaca di mana pun.

Kalau tidak di-sharing saat diskusi di kelas, mereka dengan sangat terbuka menyampaikannya saat makan pagi, siang, malam, atau ketika sesi santai lain.

Program musim panas Harvard Business School tahun ini bikin gempar. Para superstar NBA dan Hollywood ikut mendaftar. Berikut catatan Direktur Utama Jawa Pos Koran AZRUL ANANDA, yang kebetulan ikut satu kelas bersama mereka.

Azrul Ananda bersama Channing Tatum.
Azrul Ananda bersama Channing Tatum.

”Never too cool for school.” Begitu ucap James ”Todd” Smith alias LL Cool J.

Pria 48 tahun itu merupakan legenda entertainment dunia. Salah seorang raper paling kondang dalam sejarah. Dia telah memenangi begitu banyak penghargaan tertinggi seperti Grammy. Dia juga sangat aktif di dunia akting, sampai sekarang masih rutin muncul di serial televisi NCIS: Los Angeles.

Penggemar generasi terbaru mungkin lebih mengenalinya sebagai host acara superpopuler: Lip Sync Battle.

Walau gayanya awet cool, pria yang akrab dipanggil Todd itu tidak takut untuk kembali ke school. Musim panas ini dia berkuliah lagi. Ikut program executive education di salah satu sekolah bisnis paling bergengsi di dunia, Harvard Business School di Cambridge (kawasan Boston), Amerika Serikat.

Hebohnya, dalam program Business of Entertainment, Media and Sports itu, LL Cool J bukan satu-satunya superstar. Salah satu aktor paling top di dunia saat ini, Channing Tatum, juga ikut mendaftarkan diri. Bintang berusia 36 tahun tersebut sangat dikenal lewat perannya di film G.I. Joe, Magic Mike, 21 Jump Street, dan begitu banyak yang lain.

Hadir pula dua bintang papan atas NBA. Yang pertama Chris Paul (Los Angeles Clippers), 31, yang merupakan Rookie of the Year 2006, terpilih sembilan kali masuk NBA All-Star, plus merebut dua medali emas Olimpiade. Satunya lagi berasal dari Spanyol, Pau Gasol (Chicago Bulls). Pemain 35 tahun itu juga pernah jadi Rookie of the Year, tepatnya pada 2002, enam kali masuk NBA All-Star, dan dua kali meraih cincin juara NBA bersama Los Angeles Lakers.

Kehadiran empat bintang itu tentu membuat heboh program yang berlangsung pekan lalu (hingga Sabtu, 4 Juni) tersebut. Sebab, para peserta memang baru tahu siapa saja teman sekelas pada hari pertama program.

Anita Elberse, profesor Harvard Business School yang merancang program itu, mengaku bangga dengan minat para bintang untuk ikut mendaftar. Mengingat program tersebut baru berjalan untuk tahun ketiga.

Menurut Elberse, minat pendaftar dari seluruh dunia memang luar biasa. Walau semua mampu membayar dan biaya tidak murah, dia harus memilah-milah (menjadi kurator) siapa saja yang boleh ikut serta. Jadi, tidak semua yang mendaftar bisa ikut serta.

Dari total 70 pendaftar yang diterima, harus seimbang komposisinya. Ada yang berasal dari industri perfilman dan televisi, industri musik, dunia olahraga, media, teknologi, perbankan, serta yang lain. Variasi negara peserta pun harus optimal.

”Tahun ini peserta datang dari 25 negara,” kata profesor dari Belanda tersebut.

Jika melihat daftar peserta, semua benua memang terwakili. Ada peserta dari Brasil, Meksiko, Nigeria, Australia, India, Tiongkok, Inggris, Denmark, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. Rata-rata adalah pemilik, pendiri, atau eksekutif tertinggi di perusahaan masing-masing.

Dari Malaysia, ada Joe Ishak alias Joe Flizzow, yang pernah melegenda di Asia Tenggara sebagai salah satu di antara duo hip hop Too Phat. ”Saya di sini atas support pemerintah Malaysia,” ungkap Joe, yang pada pertengahan dekade lalu beberapa kali manggung di acara anak muda yang diselenggarakan Jawa Pos (grup Sumut Pos) di Surabaya.

Kebetulan, dari Indonesia hanya satu, ya dari Jawa Pos.

Ketika ikut, semua harus mengikuti jadwal dan program yang sama. Semua tinggal di kampus selama program berlangsung, tidak boleh di hotel. Semua harus breakfast, lunch, dan dinner bersama di kampus. Semua juga harus ikut kelas, workshop, dan diskusi yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 18.00 (dipotong makan siang).

Begitu intensifnya, walau hanya beberapa hari, semua peserta menjadi begitu akrab satu sama lain. Sangat terbuka dalam berdiskusi, berdebat, dan saling berbagi informasi.

Dan itu ternyata salah satu kunci utama program tersebut. Elberse mendesain program tersebut sebagai program yang interaktif. Insight dan inspirasi tidak hanya didapatkan dari para pengajar dan studi kasus yang mereka sampaikan, tapi juga lewat diskusi dan masukan dari sesama peserta.

Para superstar yang menjadi peserta program pun menjadi rekan kuliah yang luar biasa. Semua harus meniti karir secara panjang sehingga bisa memberikan banyak insight yang tidak mungkin didapatkan dari membaca di mana pun.

Kalau tidak di-sharing saat diskusi di kelas, mereka dengan sangat terbuka menyampaikannya saat makan pagi, siang, malam, atau ketika sesi santai lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/