30.6 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

LL Cool J Sempat Minder, Channing Tatum Merasa Takut

***

Para peserta memang baru sadar bahwa ada superstar Hollywood dan NBA pada hari pertama program. Semua sudah mendapat link online materi-materi kuliah tiga minggu sebelumnya untuk persiapan, tapi baru dapat informasi nama peserta pada hari H.

Nama-nama terkenal itu memang membuat shock dan penasaran. Benarkah itu Channing Tatum? Benarkah itu Pau Gasol?

Tidak perlu jauh-jauh, ketika melihat nama Joe Ishak, Jawa Pos juga kaget. Apalagi sudah belasan tahun tidak bertemu. Ternyata Joe pun kaget melihat nama dari Jawa Pos.

”Begitu lihat namamu, saya langsung search di internet. Ini mengejutkan, kami sudah belasan tahun tidak bertemu!” kata Joe, yang kini memiliki perusahaan entertainment sendiri di Malaysia.

Ketika duduk di dalam kelas untuk kali pertama, dalam posisi yang sudah ditentukan berdasar urutan abjad, barulah kami dapat konfirmasi bahwa semua nama terkenal itu tidak bohong!

Channing Tatum mungkin sempat berhati-hati. Jadi, dia benar-benar menjadi orang terakhir yang masuk kelas dan langsung lari ke arah tempat duduknya di ujung belakang (karena nama belakangnya bermula dengan huruf ”T”).

Perasaan shock dan kagum ternyata tidak hanya datang dari kebanyakan peserta. Para superstar ternyata juga sempat merasa kurang percaya diri untuk masuk ke ruang kelas!

”Saya termasuk tidak takut menghadapi apa pun. Saya menjalani hidup saya dengan kecepatan penuh. Tapi jujur, saya sangat takut untuk mengikuti program ini!” ucap Tatum. ”Gila rasanya bisa ada di sini, di Harvard! Dan buat orang seperti saya, gila rasanya bisa bersekolah di mana saja!” lanjutnya.

LL Cool J juga mengaku sempat minder. ”Saya belum pernah merasa terintimidasi seperti ini. Ada begitu banyak orang pintar di ruangan ini,” ucapnya.

Tentu saja rata-rata peserta menanyai mereka dengan pertanyaan yang sama: Mengapa ikut program musim panas ini?

”Kami terus-menerus ditanya begitu. Dan saya ingin menegaskan bahwa kami pun ingin terus belajar. Justru kalau saya tidak berada di sini, itu tandanya saya sudah benar-benar finished (habis, Red),” tegas LL Cool J. ”Justru dengan berada di sini, kami dapat inspirasi, bertemu banyak teman baru, belajar dari banyak negara dan industri lain,” sambungnya.

LL Cool J menambahkan, justru sangat baik mengambil program itu di fase karirnya sekarang. ”Kalau saya dipaksa mempelajari ini semua saat masih muda, saya mungkin tidak akan bisa memahami dan mengapresiasinya. Tapi, karena saya telah menjalani begitu banyak hal, justru saya bisa belajar lebih banyak,” ujarnya.

Channing Tatum, LL Cool J, Chris Paul, dan Pau Gasol tidak datang sendirian. Mereka juga mengajak manajer atau partner bisnis masing-masing untuk ikut program yang sama.

Bagi Paul dan Gasol, itu sangat penting. Sebab, mereka mulai menyiapkan fase hidup masing-masing setelah karir bermain basket nanti berakhir.

”Rata-rata panjang karir pemain NBA adalah 3,4 tahun. Banyak yang langsung bangkrut tidak lama setelah pensiun. Karena itu, saya ingin berbuat banyak justru sebelum pensiun. Saya ingin belajar lebih banyak dalam mengembangkan bisnis,” jelas Paul, yang saat ini juga menjabat presiden di asosiasi pemain NBA.

Paul mengungkapkan sudah beberapa kali mengikuti seminar atau workshop untuk belajar, tapi baru kali ini ikut program intensif seperti yang ada di Harvard.

Paul dan Gasol memang sama-sama serius ingin berbisnis. Dalam kasus Gasol, dia tidak ingin mengulangi pengalaman buruk ketika sebagian uangnya sempat ”lenyap” karena mitra bisnis yang buruk. Menurut Paul, banyak sekali kasus seperti itu di NBA.

Keduanya juga berharap yang mereka lakukan itu menginspirasi olahragawan lain untuk tidak takut kembali ke sekolah. Dengan begitu, image atlet bisa menjadi jauh lebih baik.

”Selama ini, saya selalu sedih. Setiap kali kami –para atlet– melakukan pertemuan bisnis, orang selalu memandang kami seperti orang-orang bodoh,” ungkap Paul.

***

Para peserta memang baru sadar bahwa ada superstar Hollywood dan NBA pada hari pertama program. Semua sudah mendapat link online materi-materi kuliah tiga minggu sebelumnya untuk persiapan, tapi baru dapat informasi nama peserta pada hari H.

Nama-nama terkenal itu memang membuat shock dan penasaran. Benarkah itu Channing Tatum? Benarkah itu Pau Gasol?

Tidak perlu jauh-jauh, ketika melihat nama Joe Ishak, Jawa Pos juga kaget. Apalagi sudah belasan tahun tidak bertemu. Ternyata Joe pun kaget melihat nama dari Jawa Pos.

”Begitu lihat namamu, saya langsung search di internet. Ini mengejutkan, kami sudah belasan tahun tidak bertemu!” kata Joe, yang kini memiliki perusahaan entertainment sendiri di Malaysia.

Ketika duduk di dalam kelas untuk kali pertama, dalam posisi yang sudah ditentukan berdasar urutan abjad, barulah kami dapat konfirmasi bahwa semua nama terkenal itu tidak bohong!

Channing Tatum mungkin sempat berhati-hati. Jadi, dia benar-benar menjadi orang terakhir yang masuk kelas dan langsung lari ke arah tempat duduknya di ujung belakang (karena nama belakangnya bermula dengan huruf ”T”).

Perasaan shock dan kagum ternyata tidak hanya datang dari kebanyakan peserta. Para superstar ternyata juga sempat merasa kurang percaya diri untuk masuk ke ruang kelas!

”Saya termasuk tidak takut menghadapi apa pun. Saya menjalani hidup saya dengan kecepatan penuh. Tapi jujur, saya sangat takut untuk mengikuti program ini!” ucap Tatum. ”Gila rasanya bisa ada di sini, di Harvard! Dan buat orang seperti saya, gila rasanya bisa bersekolah di mana saja!” lanjutnya.

LL Cool J juga mengaku sempat minder. ”Saya belum pernah merasa terintimidasi seperti ini. Ada begitu banyak orang pintar di ruangan ini,” ucapnya.

Tentu saja rata-rata peserta menanyai mereka dengan pertanyaan yang sama: Mengapa ikut program musim panas ini?

”Kami terus-menerus ditanya begitu. Dan saya ingin menegaskan bahwa kami pun ingin terus belajar. Justru kalau saya tidak berada di sini, itu tandanya saya sudah benar-benar finished (habis, Red),” tegas LL Cool J. ”Justru dengan berada di sini, kami dapat inspirasi, bertemu banyak teman baru, belajar dari banyak negara dan industri lain,” sambungnya.

LL Cool J menambahkan, justru sangat baik mengambil program itu di fase karirnya sekarang. ”Kalau saya dipaksa mempelajari ini semua saat masih muda, saya mungkin tidak akan bisa memahami dan mengapresiasinya. Tapi, karena saya telah menjalani begitu banyak hal, justru saya bisa belajar lebih banyak,” ujarnya.

Channing Tatum, LL Cool J, Chris Paul, dan Pau Gasol tidak datang sendirian. Mereka juga mengajak manajer atau partner bisnis masing-masing untuk ikut program yang sama.

Bagi Paul dan Gasol, itu sangat penting. Sebab, mereka mulai menyiapkan fase hidup masing-masing setelah karir bermain basket nanti berakhir.

”Rata-rata panjang karir pemain NBA adalah 3,4 tahun. Banyak yang langsung bangkrut tidak lama setelah pensiun. Karena itu, saya ingin berbuat banyak justru sebelum pensiun. Saya ingin belajar lebih banyak dalam mengembangkan bisnis,” jelas Paul, yang saat ini juga menjabat presiden di asosiasi pemain NBA.

Paul mengungkapkan sudah beberapa kali mengikuti seminar atau workshop untuk belajar, tapi baru kali ini ikut program intensif seperti yang ada di Harvard.

Paul dan Gasol memang sama-sama serius ingin berbisnis. Dalam kasus Gasol, dia tidak ingin mengulangi pengalaman buruk ketika sebagian uangnya sempat ”lenyap” karena mitra bisnis yang buruk. Menurut Paul, banyak sekali kasus seperti itu di NBA.

Keduanya juga berharap yang mereka lakukan itu menginspirasi olahragawan lain untuk tidak takut kembali ke sekolah. Dengan begitu, image atlet bisa menjadi jauh lebih baik.

”Selama ini, saya selalu sedih. Setiap kali kami –para atlet– melakukan pertemuan bisnis, orang selalu memandang kami seperti orang-orang bodoh,” ungkap Paul.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/