31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Susuri Pematang Sawah, Sihar Berbincang dengan Petani Tua

Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus menjelaskan program unggulan DJOSS kepada Rosida Aritonang, petani di Batang Angkola, Tapsel, Senin (28/5/18).

SUMUTPOS.CO – Mobil Toyota Innova yang ditumpangi Sihar Sitorus tiba-tiba berhenti di salah satu ruas jalan desa di Hurase, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, belum lama ini. Dia berhenti dan turun dari mobil setelah menjelajahi beberapa desa di kawasan Batang Angkola.

Setelah turun, dia menelusuri pematang sawah dan melangkah menyapa pasangan lanjut usia yang sedang merawat padi di hamparan sawah. Pasangan lanjut usia tersebut yakni Rosida Aritonang yang sudah menapaki usia 63 tahun beserta suaminya bernama Tinggi yang sudah berusia 65 tahun. Kedua orang tua tersebut mengaku masih terus berjuang untuk memenuhi kehidupan mereka.

Selain itu, aktivitas di persawahan untuk membersihkan gulma dari padi yang sudah mulai tumbuh merupakan rutinitas yang harus mereka jalani, agar tubuh mereka tidak kaku menjalani usia tua. Mereka memilih terus bekerja selama tenaga masih ada. Sebab bagi mereka usia bukanlah penghambat beraktivitas melainkan lembaran waktu yang dapat dijadikan pelajaran agar terus berjuang.

“Saya punya anak delapan, mereka semua saya besarkan dan saya sekolahkan lewat bertani. Saya bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan untuk membesarkan dan menyekolahkan anak. Perjuangan menyekolahkan mereka bukan hal yang mudah, tetapi tidak juga hal yang sukar. Karena Tuhan selalu memberikan jalan kepada kami,” terangnya sesaat setelah berbincang dengan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) nomor urut dua tersebut.

Sihar yang mendengarkan cerita itu mengaku sangat terinspirasi. Pasalnya orang tua seperti mereka tidak pernah berhenti berjuang demi menjalani hidup mereka. Mereka adalah gambaran dari orang tua di Sumut yang selalu menunjukkan kebaikan dari keseharian mereka.

Rosida kemudian melanjutkan ceritanya dan mengatakan, tahun lalu mereka mengalami gagal panen. Kegagalan panen merupakan hal yang kerap mereka hadapi. Mereka tidak mengerti teknologi pertanian dan mereka bekerja sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

“Kalau kami beli pupuk, kami hanya sebut penyakitnya dan kami akan diberikan resep obat yang sudah dicampur oleh penjual pupuk. Kami berharap ke depan pemerintah hadir untuk membantu kami agar kami lebih mapan lagi dalam bertani,” jelasnya.

Rosida mengaku sudah sangat mengenal keluarga Sitorus, yakni orangtua dari Sihar Sitorus bernama DL Sitorus. Ayah Sihar disebutnya sebagai salah satu tokoh Sumut yang sangat dermawan dan suka membantu. Karena itu menurut Rosida, Sihar harus bisa mengikuti jejak orangtuanya dan membantu sesama. Terlebih jika nanti sudah terpilih menjadi Wakil Gubernur Sumut mendampingi H Djarot Saiful Hidayat. “Kami sudah pasti memilihmu nak, tetapi perhatikanlah nanti nasib warga seperti kami ini,” katanya dalam bahasa Batak.  

Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus menjelaskan program unggulan DJOSS kepada Rosida Aritonang, petani di Batang Angkola, Tapsel, Senin (28/5/18).

SUMUTPOS.CO – Mobil Toyota Innova yang ditumpangi Sihar Sitorus tiba-tiba berhenti di salah satu ruas jalan desa di Hurase, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, belum lama ini. Dia berhenti dan turun dari mobil setelah menjelajahi beberapa desa di kawasan Batang Angkola.

Setelah turun, dia menelusuri pematang sawah dan melangkah menyapa pasangan lanjut usia yang sedang merawat padi di hamparan sawah. Pasangan lanjut usia tersebut yakni Rosida Aritonang yang sudah menapaki usia 63 tahun beserta suaminya bernama Tinggi yang sudah berusia 65 tahun. Kedua orang tua tersebut mengaku masih terus berjuang untuk memenuhi kehidupan mereka.

Selain itu, aktivitas di persawahan untuk membersihkan gulma dari padi yang sudah mulai tumbuh merupakan rutinitas yang harus mereka jalani, agar tubuh mereka tidak kaku menjalani usia tua. Mereka memilih terus bekerja selama tenaga masih ada. Sebab bagi mereka usia bukanlah penghambat beraktivitas melainkan lembaran waktu yang dapat dijadikan pelajaran agar terus berjuang.

“Saya punya anak delapan, mereka semua saya besarkan dan saya sekolahkan lewat bertani. Saya bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan untuk membesarkan dan menyekolahkan anak. Perjuangan menyekolahkan mereka bukan hal yang mudah, tetapi tidak juga hal yang sukar. Karena Tuhan selalu memberikan jalan kepada kami,” terangnya sesaat setelah berbincang dengan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) nomor urut dua tersebut.

Sihar yang mendengarkan cerita itu mengaku sangat terinspirasi. Pasalnya orang tua seperti mereka tidak pernah berhenti berjuang demi menjalani hidup mereka. Mereka adalah gambaran dari orang tua di Sumut yang selalu menunjukkan kebaikan dari keseharian mereka.

Rosida kemudian melanjutkan ceritanya dan mengatakan, tahun lalu mereka mengalami gagal panen. Kegagalan panen merupakan hal yang kerap mereka hadapi. Mereka tidak mengerti teknologi pertanian dan mereka bekerja sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

“Kalau kami beli pupuk, kami hanya sebut penyakitnya dan kami akan diberikan resep obat yang sudah dicampur oleh penjual pupuk. Kami berharap ke depan pemerintah hadir untuk membantu kami agar kami lebih mapan lagi dalam bertani,” jelasnya.

Rosida mengaku sudah sangat mengenal keluarga Sitorus, yakni orangtua dari Sihar Sitorus bernama DL Sitorus. Ayah Sihar disebutnya sebagai salah satu tokoh Sumut yang sangat dermawan dan suka membantu. Karena itu menurut Rosida, Sihar harus bisa mengikuti jejak orangtuanya dan membantu sesama. Terlebih jika nanti sudah terpilih menjadi Wakil Gubernur Sumut mendampingi H Djarot Saiful Hidayat. “Kami sudah pasti memilihmu nak, tetapi perhatikanlah nanti nasib warga seperti kami ini,” katanya dalam bahasa Batak.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/