30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Djoss Mampu Basmi Aksi Premanisme di Birokrasi

Sekelompok elemen masyarakat saat mendeklarasikan Gerakan Anti Premanisme (GERAM), di Kafe White Haus, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Jumat (25/5/2018).

SUMUTPOS.CO – Sekelompok elemen masyarakat terdiri dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga penarik becak, mendeklarasikan Gerakan Anti Premanisme (GERAM) di Kafe White Haus, Jalan Wahid Hasyim Medan, Jumat (25/5). Kelompok masyarakat ini solid menentang aksi premanisme yang sangat merugikan, baik dari segi keamanan dan sektor usaha yang terjadi secara masif dan sistematis.

Koordinator GERAM, Khairul Hadi mengatakan, pungli oleh para pelaku premanisme sudah sangat meresahkan.”Di lapangan kita sudah sangat diresahkan dengan berbagai pungli yang seolah tak bisa lagi dibendung. Mulai dari parkir liar, ketika akan membangun usaha, saat berdagang. Bahkan penarik becak pun mereka palak,” kata khairul, kemarin.

Dia menduga, upaya premanisme tersebut dilakukan secara masif dan sistematis melibatkan sejumlah kelompok mengatasnamakan organisasi kepemudaan atau ormas.

“Keberadaan kelompok ini sudah semakin menjamur di sudut-sudut kota, di areal bisnis, hingga dunia pendidikan. Ini sudah menjadi teror bagi kita ntuk membangun Sumut. Kita harus bersatu dan bergerak mengkampanyekan ini,” tegasnya

Dalam perhelatan Pilkada Sumut, dianggap sebagai momentum tepat bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang betul-betul tegas memberantas kelompok-kelompok preman atau premanisme. Wadah yang digagas oleh aktivis muda Muhammadiyah inipun mempercayakannya kepada Cagub dan Cawagubsu, Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus (Djoss).

“Djoss serius melakukan perubahan dan pembenahan dari program yang diusung. Aksi premanisme tidak hanya terjadi di lapisan masyarakat, namun sudah merasuk ke birokrasi kita. Ini bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat. Ini harus dibasmi. Kami percayakan kepada Pak Djarot dan Bang Sihar. Kami mendukungnya,” ungkap Hadi.

Menurut Hadi, kelebihan dari pasangan Djoss ini adalah tidak mudah diintervensi kelompok manapun, termasuk kelompok preman yang berkedok organisasi kepemudaan.

“Bukan rahasia umum lagi, seperti kita ketahui, calon lain telah berkolaborasi dengan kelompok yang dimaksud,” pungkas Hadi. (rel/dvs)

 

Sekelompok elemen masyarakat saat mendeklarasikan Gerakan Anti Premanisme (GERAM), di Kafe White Haus, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Jumat (25/5/2018).

SUMUTPOS.CO – Sekelompok elemen masyarakat terdiri dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga penarik becak, mendeklarasikan Gerakan Anti Premanisme (GERAM) di Kafe White Haus, Jalan Wahid Hasyim Medan, Jumat (25/5). Kelompok masyarakat ini solid menentang aksi premanisme yang sangat merugikan, baik dari segi keamanan dan sektor usaha yang terjadi secara masif dan sistematis.

Koordinator GERAM, Khairul Hadi mengatakan, pungli oleh para pelaku premanisme sudah sangat meresahkan.”Di lapangan kita sudah sangat diresahkan dengan berbagai pungli yang seolah tak bisa lagi dibendung. Mulai dari parkir liar, ketika akan membangun usaha, saat berdagang. Bahkan penarik becak pun mereka palak,” kata khairul, kemarin.

Dia menduga, upaya premanisme tersebut dilakukan secara masif dan sistematis melibatkan sejumlah kelompok mengatasnamakan organisasi kepemudaan atau ormas.

“Keberadaan kelompok ini sudah semakin menjamur di sudut-sudut kota, di areal bisnis, hingga dunia pendidikan. Ini sudah menjadi teror bagi kita ntuk membangun Sumut. Kita harus bersatu dan bergerak mengkampanyekan ini,” tegasnya

Dalam perhelatan Pilkada Sumut, dianggap sebagai momentum tepat bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang betul-betul tegas memberantas kelompok-kelompok preman atau premanisme. Wadah yang digagas oleh aktivis muda Muhammadiyah inipun mempercayakannya kepada Cagub dan Cawagubsu, Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus (Djoss).

“Djoss serius melakukan perubahan dan pembenahan dari program yang diusung. Aksi premanisme tidak hanya terjadi di lapisan masyarakat, namun sudah merasuk ke birokrasi kita. Ini bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat. Ini harus dibasmi. Kami percayakan kepada Pak Djarot dan Bang Sihar. Kami mendukungnya,” ungkap Hadi.

Menurut Hadi, kelebihan dari pasangan Djoss ini adalah tidak mudah diintervensi kelompok manapun, termasuk kelompok preman yang berkedok organisasi kepemudaan.

“Bukan rahasia umum lagi, seperti kita ketahui, calon lain telah berkolaborasi dengan kelompok yang dimaksud,” pungkas Hadi. (rel/dvs)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/