26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pemko Harus Ganti Rugi Korban Bencana

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MENDUNG_Awan hitam menyelimuti langit kota Medan, Jumat (6/7). Berdasarkan data BMKG, sejumlah wilayah Kota Medan berpotensi hujan disertai angin kencang dengan curah hujan mencapai 59 persen, kelembaban 91 persen dan kecepatan angin 11km/h.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Hujan deras disertai angin puting beliung terjadi di Kota Medan, Kamis (5/7) malam. Penyebabnya, karena adanya belokan angin dari wilayah Pantai Barat dan adanya pertemuan massa angin di Pantai Timur.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Lestari I Purba

menyebutkan bahwa kondisi cuacara ekstrem akan terjadi beberapa hari ke depan. Untuk itu, masyarakat untuk selalu waspada.

“Jadi, kejadian tadi malam itu cukup ekstrem terjadi, karena ada faktor lokal. Di mana, kejadian tersebut terjadi karena ada belokan angin di wilayah Pantai Barat dan ada pertemuan massa angin di Pantai Timur, makanya hujan cukup merata di daerah Pantai Timur dan Pantai Barat,” kata Lestari kepada wartawan di Medan, Jum’at (6/7) siang.

Lestari menjelaskan cuaca ekstrem saat melanda Kota Medan pada malam hari kemarin mencapai 33,5. Dengan kecepatan angin 20 knot. Namun, pertengahan Bulan Juli cuaca di Medan, kerap terjadi angin kencang sehingga beberapa kawasan mengalami musim hujan.

“Karena ada peralihan musim itulah terjadi cuaca ekstrem seperti di Kota Medan. Di daerah pegunungan akan terjadi hujan dengan intensitas yang ringan. Tapi, kita juga harus mewaspadai adanya cuaca ekstrim,” tutur Lestari.

Ia meminta kepada masyarakat di bantar aliran Sungai untuk waspada dengan luapan air disebabkan curah hujan tinggi dan terjadi peralihan cuaca.

“Kami mengimbau kepada masyarakat kota yang apabila sedang berkendaran terjadi hujan agar berhenti dan berteduh di tempat yang lebih aman. Sementara, untuk daerah pegunungan selalu mewaspadai sungai. Begitu juga masyarakat yang tinggal di pinggir aliran sungai untuk selalu waspada apabila air sungai naik,” kata Lestari.

Sebelumnya, Hujan deras disertai angin puting beliung terjadi di Kota Medan, Kamis (5/7) malam, 5Juli 2018. Mengakibatkan pohon tumbang menimpah kendaraan bermotor dan rumah warga mengalami kerusakan.

Berdasarkan data diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan, terdapat 6 titik pohon tumbang. Akibatnya, 9 mobil, 3 sepeda dan 2 becak motor tertimpah pohon. Kemudian, membuat sejumlah jalan protokol di Kota Medan macet parah.

Sementara, Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta memberi perhatian terhadap mobil korban yang tertimpa pohon saat hujan deras mengguyur Kota Medan, Kamis (5/7) malam. “Pemko harus bertanggungjawab. Jangan dulu beralasan karena faktor alam dan sebagainya. Harus ada dianggarkan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban akibat pohon tumbang itu,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong kepada Sumut Pos, Jumat (6/7).

Selama ini diakui Parlaungan, belum pernah ada tanggung jawab atau perhatian Pemko atas korban yang tertimpa pohon. Tak hanya pada peristiwa pohon tumbang saja, ia melihat untuk peristiwa lain pun Pemko belum punya komitmen untuk membantu.

“Setidaknya di APBD Perubahan 2018 nanti dianggarkan oleh Pemko. Jadi kalau ada peristiwa serupa sudah ada alokasi yang bisa dikeluarkan membantu masyarakat yang menjadi korban bencana seperti itu,” tegas politisi Partai Demokrat ini.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MENDUNG_Awan hitam menyelimuti langit kota Medan, Jumat (6/7). Berdasarkan data BMKG, sejumlah wilayah Kota Medan berpotensi hujan disertai angin kencang dengan curah hujan mencapai 59 persen, kelembaban 91 persen dan kecepatan angin 11km/h.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Hujan deras disertai angin puting beliung terjadi di Kota Medan, Kamis (5/7) malam. Penyebabnya, karena adanya belokan angin dari wilayah Pantai Barat dan adanya pertemuan massa angin di Pantai Timur.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Lestari I Purba

menyebutkan bahwa kondisi cuacara ekstrem akan terjadi beberapa hari ke depan. Untuk itu, masyarakat untuk selalu waspada.

“Jadi, kejadian tadi malam itu cukup ekstrem terjadi, karena ada faktor lokal. Di mana, kejadian tersebut terjadi karena ada belokan angin di wilayah Pantai Barat dan ada pertemuan massa angin di Pantai Timur, makanya hujan cukup merata di daerah Pantai Timur dan Pantai Barat,” kata Lestari kepada wartawan di Medan, Jum’at (6/7) siang.

Lestari menjelaskan cuaca ekstrem saat melanda Kota Medan pada malam hari kemarin mencapai 33,5. Dengan kecepatan angin 20 knot. Namun, pertengahan Bulan Juli cuaca di Medan, kerap terjadi angin kencang sehingga beberapa kawasan mengalami musim hujan.

“Karena ada peralihan musim itulah terjadi cuaca ekstrem seperti di Kota Medan. Di daerah pegunungan akan terjadi hujan dengan intensitas yang ringan. Tapi, kita juga harus mewaspadai adanya cuaca ekstrim,” tutur Lestari.

Ia meminta kepada masyarakat di bantar aliran Sungai untuk waspada dengan luapan air disebabkan curah hujan tinggi dan terjadi peralihan cuaca.

“Kami mengimbau kepada masyarakat kota yang apabila sedang berkendaran terjadi hujan agar berhenti dan berteduh di tempat yang lebih aman. Sementara, untuk daerah pegunungan selalu mewaspadai sungai. Begitu juga masyarakat yang tinggal di pinggir aliran sungai untuk selalu waspada apabila air sungai naik,” kata Lestari.

Sebelumnya, Hujan deras disertai angin puting beliung terjadi di Kota Medan, Kamis (5/7) malam, 5Juli 2018. Mengakibatkan pohon tumbang menimpah kendaraan bermotor dan rumah warga mengalami kerusakan.

Berdasarkan data diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan, terdapat 6 titik pohon tumbang. Akibatnya, 9 mobil, 3 sepeda dan 2 becak motor tertimpah pohon. Kemudian, membuat sejumlah jalan protokol di Kota Medan macet parah.

Sementara, Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta memberi perhatian terhadap mobil korban yang tertimpa pohon saat hujan deras mengguyur Kota Medan, Kamis (5/7) malam. “Pemko harus bertanggungjawab. Jangan dulu beralasan karena faktor alam dan sebagainya. Harus ada dianggarkan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban akibat pohon tumbang itu,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong kepada Sumut Pos, Jumat (6/7).

Selama ini diakui Parlaungan, belum pernah ada tanggung jawab atau perhatian Pemko atas korban yang tertimpa pohon. Tak hanya pada peristiwa pohon tumbang saja, ia melihat untuk peristiwa lain pun Pemko belum punya komitmen untuk membantu.

“Setidaknya di APBD Perubahan 2018 nanti dianggarkan oleh Pemko. Jadi kalau ada peristiwa serupa sudah ada alokasi yang bisa dikeluarkan membantu masyarakat yang menjadi korban bencana seperti itu,” tegas politisi Partai Demokrat ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/