25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

KJA Tunggu Kajian World Bank

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan penyelesaian jalur kereta api dari Kota Medan menuju kawasan Danau Toba, akan selesai dan beroperasi pada 2020 mendatang. Pejabat Pembuat Komitmen Wilayah II Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Muhammad Yusuf mengatakan, dengan adanya jalur tersebut, masyarakat dari Medan menuju Danau Toba hanya membutuhkan waktu 3,5 jam dalam sekali perjalanan menggunakan kereta api. PT KAI saat ini sedang melakukan trase, kalau feasibility study untuk penerapan trase sedang dilakukan di Jakarta. PT KAI telah mengusulkan peningkatan jalur kereta api untuk Medan-Danau Toba pada 2018. Usulan berupa pergantian rel yang saat ini 33 dan 42 campuran yang akan ditingkatkan atau diganti menjadi R15 bantalan beton.

“Kalau untuk saat ini jalur dari Medan ke Danau Toba belum tersambung, masih dari Medan ke Pematangsiantar. Nantinya akan disambung dari Pematangsiantar ke Danau Toba,” ujar Yusuf.

Ia menjelaskan, jalur baru yang akan dibangun untuk Medan mengarah ke Danau Toba akan dimulai dari Pematangsiantar, yaitu dengan panjang mencapai 60 kilometer. Secara rinci, jarak tersebut dari Pematangsiantar ke Danau Toba.

“Akan ada tiga stasiun yang dibangun untuk jalur kereta api Medan-Danau Toba, yaitu stasiun di Danau Toba sendiri dan dua stasiun lagi akan dibangun per 10 kilometer sebelum sampai Stasiun Danau Toba,” tutur Yusuf.

Menurut Yusuf, beberapa hal menjadi kendala PT KAI dalam hal perencanaan pembangunan atau pengerjaan rel kereta api dari Medan menuju Danau Toba. Salah satunya adalah pembebasan lahan, karena hal ini masuk dalam kategori sulit.

Kendati kondisi geografis masih dapat diatasi, menurut dia, PT KAI saat ini beserta tim ahli sedang melakukan studi secara visual di lapangan. Sebab, kondisi geografis dari Medan menuju Danau Toba berbentuk pegunungan yang jalurnya sedikit lebih tinggi.

“Kita adakan seperti kajian teknis di lapangan, agar gradient dan sesuai standar serta peraturan kereta api bisa diterapkan,” pungkas Yusuf. (osi/int/esa/bal/adz)

 

 

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan penyelesaian jalur kereta api dari Kota Medan menuju kawasan Danau Toba, akan selesai dan beroperasi pada 2020 mendatang. Pejabat Pembuat Komitmen Wilayah II Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Muhammad Yusuf mengatakan, dengan adanya jalur tersebut, masyarakat dari Medan menuju Danau Toba hanya membutuhkan waktu 3,5 jam dalam sekali perjalanan menggunakan kereta api. PT KAI saat ini sedang melakukan trase, kalau feasibility study untuk penerapan trase sedang dilakukan di Jakarta. PT KAI telah mengusulkan peningkatan jalur kereta api untuk Medan-Danau Toba pada 2018. Usulan berupa pergantian rel yang saat ini 33 dan 42 campuran yang akan ditingkatkan atau diganti menjadi R15 bantalan beton.

“Kalau untuk saat ini jalur dari Medan ke Danau Toba belum tersambung, masih dari Medan ke Pematangsiantar. Nantinya akan disambung dari Pematangsiantar ke Danau Toba,” ujar Yusuf.

Ia menjelaskan, jalur baru yang akan dibangun untuk Medan mengarah ke Danau Toba akan dimulai dari Pematangsiantar, yaitu dengan panjang mencapai 60 kilometer. Secara rinci, jarak tersebut dari Pematangsiantar ke Danau Toba.

“Akan ada tiga stasiun yang dibangun untuk jalur kereta api Medan-Danau Toba, yaitu stasiun di Danau Toba sendiri dan dua stasiun lagi akan dibangun per 10 kilometer sebelum sampai Stasiun Danau Toba,” tutur Yusuf.

Menurut Yusuf, beberapa hal menjadi kendala PT KAI dalam hal perencanaan pembangunan atau pengerjaan rel kereta api dari Medan menuju Danau Toba. Salah satunya adalah pembebasan lahan, karena hal ini masuk dalam kategori sulit.

Kendati kondisi geografis masih dapat diatasi, menurut dia, PT KAI saat ini beserta tim ahli sedang melakukan studi secara visual di lapangan. Sebab, kondisi geografis dari Medan menuju Danau Toba berbentuk pegunungan yang jalurnya sedikit lebih tinggi.

“Kita adakan seperti kajian teknis di lapangan, agar gradient dan sesuai standar serta peraturan kereta api bisa diterapkan,” pungkas Yusuf. (osi/int/esa/bal/adz)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/