30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Maintenance Gedung KNIA Terkesan Lamban

Plafon Bandara KNIA masih bocor.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO  – Masih bocornya plafon di bahagian pintu keluar masuk terminal penumpang Kuala Namu International Airport (KNIA), menyiratkan kalau perawatan (maintenance) gedung masih lamban. Sejatinya, dikelola profesional mengingat bandara berkelas internasional.

Setiap kali hujan, genangan air acapkali menghiasi lantai I dan II drop zone dan tak ayal mengganggu pengunjung seperti dipantau wartawan, Kamis (9/2) pagi kemarin. Kondisi tersebut sangat disayangkan, mengingat nama besar disandang sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.

Dengan ornamen megah, idealnya perawatan gedung menjadi perhatian pengelola sehingga kebocoran seperti yang terdapat di Lantai I dan II drop zone tidak terjadi. Bukan tidak mungkin, rembesan air membuat pengunjung dirugikan disebabkan peristiwa insidentil seperti terpeleset.

Menghindarkan hal tak diinginkan, pengelola menempatkan ember hingga tong air jika curah hujan tinggi menghindari terjadinya genangan air di lokasi tersebut.

“Kita biasanya menampung tetesan air hujan cukup dengan ember saja, namun kalau hujannya lumayan deras terpaksa menggunakan tong air,” aku salah seorang cleaning servica bandara.

Deputy Manager Bandara Kualanamu, Yos Suwagiono, dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut mengaku, pengelola sedikit alami kesulitan mengatasinya. Pun begitu, tetap saja berupaya maksimal memperbaiki bahagian atap yang terjangkau.

“Lokasi yang bocor cukup banyak dan kami kesulitan memperbaikinya. Lagi pula perbaikan akan memakan waktu lama, karena perbaikan pada atap terminal dipastikan akan memakan biaya banyak lagi dan untuk itu perlu di tenderkan lagi pekerjaannya. Jadi yang kita lakukan saat ini memang belum maksimal,” ungkap Yos. (mag-2/jie)

Plafon Bandara KNIA masih bocor.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO  – Masih bocornya plafon di bahagian pintu keluar masuk terminal penumpang Kuala Namu International Airport (KNIA), menyiratkan kalau perawatan (maintenance) gedung masih lamban. Sejatinya, dikelola profesional mengingat bandara berkelas internasional.

Setiap kali hujan, genangan air acapkali menghiasi lantai I dan II drop zone dan tak ayal mengganggu pengunjung seperti dipantau wartawan, Kamis (9/2) pagi kemarin. Kondisi tersebut sangat disayangkan, mengingat nama besar disandang sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.

Dengan ornamen megah, idealnya perawatan gedung menjadi perhatian pengelola sehingga kebocoran seperti yang terdapat di Lantai I dan II drop zone tidak terjadi. Bukan tidak mungkin, rembesan air membuat pengunjung dirugikan disebabkan peristiwa insidentil seperti terpeleset.

Menghindarkan hal tak diinginkan, pengelola menempatkan ember hingga tong air jika curah hujan tinggi menghindari terjadinya genangan air di lokasi tersebut.

“Kita biasanya menampung tetesan air hujan cukup dengan ember saja, namun kalau hujannya lumayan deras terpaksa menggunakan tong air,” aku salah seorang cleaning servica bandara.

Deputy Manager Bandara Kualanamu, Yos Suwagiono, dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut mengaku, pengelola sedikit alami kesulitan mengatasinya. Pun begitu, tetap saja berupaya maksimal memperbaiki bahagian atap yang terjangkau.

“Lokasi yang bocor cukup banyak dan kami kesulitan memperbaikinya. Lagi pula perbaikan akan memakan waktu lama, karena perbaikan pada atap terminal dipastikan akan memakan biaya banyak lagi dan untuk itu perlu di tenderkan lagi pekerjaannya. Jadi yang kita lakukan saat ini memang belum maksimal,” ungkap Yos. (mag-2/jie)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/