32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Wanita Alami Pelecehan Seksual Ngadu ke Propam

Polisi-Warga Nyaris Bentrok di Batangkuis

MEDAN- Kericuhan terjadi di bekas gudang PTPN II Bandarkalippa Kecamatan Batangkuis, warga terlibat bentrokan dengan beberapa anggota polisi yang melakukan penjagaan di sekitar lokasi tersebut. Akibatnya, seorang wanita Santi WM (30) mengalami pelecehan seksual dan menderita luka tembakan di pinggang kiri setelah dirinya ditembak seorang anggota polisi dengan senjata laras panjang saat terlibat bentrok sekitar pukul 23:30 WIB, (10/8)
“Payudara saya dipegangnya, sambil meletuskan senpinya di pinggan kiri saya, pinggang saya terasa perih kini karena bekas letusan senpinya itu,” kata Shanti WM (36) warga Desa Tanjungsari Kecamatan Batangkuis Deliserdang (DS) saat membuat pengaduan bersama enam rekannya di Profesi  dan Pengamanan (Propam) Poldasu, Jumat (10/9) sore.

Shanti membeberkan, kejadian berawal saat ia dan warga berkumpul di gudang kosong bekas milik PTPN 2 di Batangkuis. Datang empat pria menumpangi mobil Jip dan berhenti di depan gudang.

Orang yang memegang senpi lalu menyuruh warga pergi dari gudang bekas tembakau itu, tapi mereka bertahan. “Nongkrong di gudang itu biasa dilakukan warga di sini,” kata seorang rekan Shanti, Syaiful Bahri.

Mendengar jawaban itu, oknum polisi marah dan meletuskan senpinya ke udara dan ke bawah .  “Walau itu polisi, tak begitu caranya,” kata Syaiful.
Korban tak teriuma karena oknum polisi itu mendekati Shanti lalu tangan kirinya memegang payudaranya, sedangkan tangan kanannya meletuskan.
Tak senang dengan prilaku polisi itu, Shanty melapor ke Polres Deliserfang. Tapi, karena polisi itu bertugas di Sabhara Poldasu.  Polres Deliserdang mengarahkan ke Poldasu.

Propam Poldasu menganjurkan korban datang hari Senin untuk mengambil nomor registrasi pengaduannya. Kapolsek Batang Kuis AKP Iwan mengatakan jika peristiwa tersebut hanya salah paham. (wel/smg)

Polisi-Warga Nyaris Bentrok di Batangkuis

MEDAN- Kericuhan terjadi di bekas gudang PTPN II Bandarkalippa Kecamatan Batangkuis, warga terlibat bentrokan dengan beberapa anggota polisi yang melakukan penjagaan di sekitar lokasi tersebut. Akibatnya, seorang wanita Santi WM (30) mengalami pelecehan seksual dan menderita luka tembakan di pinggang kiri setelah dirinya ditembak seorang anggota polisi dengan senjata laras panjang saat terlibat bentrok sekitar pukul 23:30 WIB, (10/8)
“Payudara saya dipegangnya, sambil meletuskan senpinya di pinggan kiri saya, pinggang saya terasa perih kini karena bekas letusan senpinya itu,” kata Shanti WM (36) warga Desa Tanjungsari Kecamatan Batangkuis Deliserdang (DS) saat membuat pengaduan bersama enam rekannya di Profesi  dan Pengamanan (Propam) Poldasu, Jumat (10/9) sore.

Shanti membeberkan, kejadian berawal saat ia dan warga berkumpul di gudang kosong bekas milik PTPN 2 di Batangkuis. Datang empat pria menumpangi mobil Jip dan berhenti di depan gudang.

Orang yang memegang senpi lalu menyuruh warga pergi dari gudang bekas tembakau itu, tapi mereka bertahan. “Nongkrong di gudang itu biasa dilakukan warga di sini,” kata seorang rekan Shanti, Syaiful Bahri.

Mendengar jawaban itu, oknum polisi marah dan meletuskan senpinya ke udara dan ke bawah .  “Walau itu polisi, tak begitu caranya,” kata Syaiful.
Korban tak teriuma karena oknum polisi itu mendekati Shanti lalu tangan kirinya memegang payudaranya, sedangkan tangan kanannya meletuskan.
Tak senang dengan prilaku polisi itu, Shanty melapor ke Polres Deliserfang. Tapi, karena polisi itu bertugas di Sabhara Poldasu.  Polres Deliserdang mengarahkan ke Poldasu.

Propam Poldasu menganjurkan korban datang hari Senin untuk mengambil nomor registrasi pengaduannya. Kapolsek Batang Kuis AKP Iwan mengatakan jika peristiwa tersebut hanya salah paham. (wel/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/