28.9 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Waspada, Rawan Tumbang

Kepala Seksi Penghijauan Dinas Pertamanan Desy Anthoni mengatakan, pihaknya sudah mulai lakukan pemangkasan pohon-pohon yang dianggap sudah tidak produktif di area Lapangan Merdeka. “Dua unit mobil untuk pemangkasan pohon juga sudah kami turunkan. Kegiatan ini akan berlanjut terus,” katanya.

Dia mengamini bahwa ada 2 pohon yang masuk kategori rawan tumbang sesuai hasil identifikasi Distanla. Berkenaan soal pembongkaran coblock atau lantai keramik di arena Merdeka Walk, Desy mengatakan hal itu menunggu rekomendasi dari Kadistanla. “Nantinya Kadistanla yang akan menyurati pengelola agar menyikapi lebih lanjut. Termasuk apakah pengelola yang membongkar sendiri,” ujarnya.

Manajer Operasional Merdeka Walk, Subur mengatakan, pada prinsipnya pihaknya siap berkoordinasi sesuai saran dari tim terpadu Pemko Medan terhadap kondisi pohon yang ada.

Bayar Sendiri

Sementara itu, korban pohon tumbang di Merdeka Walk ternyata membayar biaya perobatan sendiri. Sejauh ini Pemko Medan belum ada melakukan komunikasi terhadap para korban pohon tumbang.

Hal ini diungkapkan Irfan Sanrus, adik bapak ipar Asri, korban pohon tumbang di Merdeka Walk kepada Sumut Pos, kemarin. “Sampai hari ini Pemko belum ada tanggung jawab untuk membantu korban akibat pohon tumbang itu,” katanya.

Irfan mengatakan, mereka membayar sendiri biaya perobatan di Rumkit Putri Hijau, paska kejadian menimpa Asri. “Sekarang Pak Asri sudah pulang ke Batubara. Kemarin itu memang naas saja setelah beliau mengantar keluarga dari Bandara Kualanamu, saat memarkirkan mobil di Merdeka Walk. Untung hanya luka ringan dibagian kepala,” tuturnya.

Pihaknya hanya berharap tanggung jawab Pemko atas kejadian ini. Selain biaya perobatan Rp200 ribu, diperkirakan biaya perbaikan mobil sampai Rp30 juta. “Memang sih estimasinya belum keluar dari bengkel. Cuma saya perkirakan sedikitnya biaya habis untuk itu Rp30 jutaan. Karena bodi mobil ringsek cukup parah, dan kaca-kaca pecah. Itu semua harus diganti baru,” katanya.

Salah satu mobil yang terkena dampak timpahan pohon, mobil Honda CRV hitam. Selain itu, Mazda putih yang mengalami rusak sangat parah. “Kami hanya minta ada lah bantuan dari Pemko. Karena sampai hari ini tidak ada delegasi dari Pemko yang menemui kami,” harapnya.(prn/ila)

 

Kepala Seksi Penghijauan Dinas Pertamanan Desy Anthoni mengatakan, pihaknya sudah mulai lakukan pemangkasan pohon-pohon yang dianggap sudah tidak produktif di area Lapangan Merdeka. “Dua unit mobil untuk pemangkasan pohon juga sudah kami turunkan. Kegiatan ini akan berlanjut terus,” katanya.

Dia mengamini bahwa ada 2 pohon yang masuk kategori rawan tumbang sesuai hasil identifikasi Distanla. Berkenaan soal pembongkaran coblock atau lantai keramik di arena Merdeka Walk, Desy mengatakan hal itu menunggu rekomendasi dari Kadistanla. “Nantinya Kadistanla yang akan menyurati pengelola agar menyikapi lebih lanjut. Termasuk apakah pengelola yang membongkar sendiri,” ujarnya.

Manajer Operasional Merdeka Walk, Subur mengatakan, pada prinsipnya pihaknya siap berkoordinasi sesuai saran dari tim terpadu Pemko Medan terhadap kondisi pohon yang ada.

Bayar Sendiri

Sementara itu, korban pohon tumbang di Merdeka Walk ternyata membayar biaya perobatan sendiri. Sejauh ini Pemko Medan belum ada melakukan komunikasi terhadap para korban pohon tumbang.

Hal ini diungkapkan Irfan Sanrus, adik bapak ipar Asri, korban pohon tumbang di Merdeka Walk kepada Sumut Pos, kemarin. “Sampai hari ini Pemko belum ada tanggung jawab untuk membantu korban akibat pohon tumbang itu,” katanya.

Irfan mengatakan, mereka membayar sendiri biaya perobatan di Rumkit Putri Hijau, paska kejadian menimpa Asri. “Sekarang Pak Asri sudah pulang ke Batubara. Kemarin itu memang naas saja setelah beliau mengantar keluarga dari Bandara Kualanamu, saat memarkirkan mobil di Merdeka Walk. Untung hanya luka ringan dibagian kepala,” tuturnya.

Pihaknya hanya berharap tanggung jawab Pemko atas kejadian ini. Selain biaya perobatan Rp200 ribu, diperkirakan biaya perbaikan mobil sampai Rp30 juta. “Memang sih estimasinya belum keluar dari bengkel. Cuma saya perkirakan sedikitnya biaya habis untuk itu Rp30 jutaan. Karena bodi mobil ringsek cukup parah, dan kaca-kaca pecah. Itu semua harus diganti baru,” katanya.

Salah satu mobil yang terkena dampak timpahan pohon, mobil Honda CRV hitam. Selain itu, Mazda putih yang mengalami rusak sangat parah. “Kami hanya minta ada lah bantuan dari Pemko. Karena sampai hari ini tidak ada delegasi dari Pemko yang menemui kami,” harapnya.(prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/