28.9 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Letakkan Boneka Dipercaya Datangkan Rezeki

Foto: M IDRIS/Sumut Pos
Pengurus Klenteng CS 88, di kawasan Jalan MH Thamrin Medan bersih-bersih dan merapikan peralatan sembahyang menjelang perayaan tahun baru Imlek, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Perayaan tahun baru Imlek 2569 yang jatuh pada 16 Februari, umat Tiongkok sibuk berbenah, merapikan serta membersihkan tempat peribadatan dan peralatan sembahyang. Seperti Klenteng CS 88 di Jalan MH Thamrin Medan, kemarin.

Pengurus Klenteng CS 88, Mery menuturkan, berbenah dan bersih-bersih yang mereka lakukan sudah menjadi tradisi. Seperti membersihkan semua sudut ruangan hingga alat untuk beribadah, di antaranya kim hua atau alat untuk keperluan altar, tempat dupa, lilin, karpet di ruangan persembahyangan serta lainnya. Tidak hanya itu, juga merapikan semua patung.

“Setiap peralatan sembahyang memiliki makna masing-masing, seperti kim hua berguna untuk membersihkan aura rumah yang kotor serta pembersihan para dewa-dewa.

Kim hua berbentuk kertas segita panjang dengan bulu buatan menyerupai bulu merak di ujung atasnya. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil lengkap dengan berbagai macam bentuk,” tutur Mery, Rabu (14/2).

Alat sembahyang lainnya, sambung dia, yaitu dupa yang berguna sebagai persembahan kepada para dewa. Jika di dunia manusia diibaratkan nasi yang dimakan oleh manusia. Sementara di dunia dewa, dupa adalah makanan para dewa. Kemudian lilin yang dihias hingga cantik. Bahkan, ada yang berbentuk seperti nanas, menara panjang serta koin emas.

Lilin yang dipasang di tempat sembahyang nantinya dipercaya untuk penerangan bintang atau aura sang pemilik.

“Selain beberapa alat sembahyang, ada benda yang isinya terdiri dari kacang-kacangan dan padi-padian. Ada kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai yang diwarnai orange dan padi. Semua jenis makanan sehat ini dimasukan ke dalam tempat yang berbentuk seperti guci cina lalu ditutup dan diikat dengan alat khusus. Benda ini bernama gok kok yang berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat,” ungkapnya.

Foto: M IDRIS/Sumut Pos
Pengurus Klenteng CS 88, di kawasan Jalan MH Thamrin Medan bersih-bersih dan merapikan peralatan sembahyang menjelang perayaan tahun baru Imlek, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Perayaan tahun baru Imlek 2569 yang jatuh pada 16 Februari, umat Tiongkok sibuk berbenah, merapikan serta membersihkan tempat peribadatan dan peralatan sembahyang. Seperti Klenteng CS 88 di Jalan MH Thamrin Medan, kemarin.

Pengurus Klenteng CS 88, Mery menuturkan, berbenah dan bersih-bersih yang mereka lakukan sudah menjadi tradisi. Seperti membersihkan semua sudut ruangan hingga alat untuk beribadah, di antaranya kim hua atau alat untuk keperluan altar, tempat dupa, lilin, karpet di ruangan persembahyangan serta lainnya. Tidak hanya itu, juga merapikan semua patung.

“Setiap peralatan sembahyang memiliki makna masing-masing, seperti kim hua berguna untuk membersihkan aura rumah yang kotor serta pembersihan para dewa-dewa.

Kim hua berbentuk kertas segita panjang dengan bulu buatan menyerupai bulu merak di ujung atasnya. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil lengkap dengan berbagai macam bentuk,” tutur Mery, Rabu (14/2).

Alat sembahyang lainnya, sambung dia, yaitu dupa yang berguna sebagai persembahan kepada para dewa. Jika di dunia manusia diibaratkan nasi yang dimakan oleh manusia. Sementara di dunia dewa, dupa adalah makanan para dewa. Kemudian lilin yang dihias hingga cantik. Bahkan, ada yang berbentuk seperti nanas, menara panjang serta koin emas.

Lilin yang dipasang di tempat sembahyang nantinya dipercaya untuk penerangan bintang atau aura sang pemilik.

“Selain beberapa alat sembahyang, ada benda yang isinya terdiri dari kacang-kacangan dan padi-padian. Ada kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai yang diwarnai orange dan padi. Semua jenis makanan sehat ini dimasukan ke dalam tempat yang berbentuk seperti guci cina lalu ditutup dan diikat dengan alat khusus. Benda ini bernama gok kok yang berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/