30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Gubsu Copot Dua Direksi PDAM Tirtanadi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah mencopot direktur utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, Trisno Sumantri tahun lalu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi selaku pemegang saham mayoritas, kembali melakukan hal serupa.

KANTOR PDAM: Suasana di luar kantor PDAM Tirtanadi. Gubsu mencopot dua direksi PDAM Tirtanadi.

Kali ini, orang nomor satu di Pemprov Sumut tersebut, mencopot Direktur Administrasi dan Keuangan, Feby Milanie dan Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi, Jhoni Mulyadi. Keduanya dicopot melalui surat keputusan tertanggal 10 Juni 2021.

Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut, Kabir Bedi mengamini pencopotan dua direksi tersebut. Menurutnya keputusan itu merupakan hasil penilaian dari Kuasa Pemilik Modal atau KPM dan Dewan Pengawas. “Iya betul. Jadi itu pak gubernur, KPM, Kuasa Pemilik Modal menyampaikan itu akan ada evaluasi enam bulan dan satu tahun. Jadi ini dievaluasi per enam bulanlah. Karena saya kan dilantik November (2020),” kata Kabir menjawab konfirmasi wartawan via seluler, Senin (14/6).

Saat dilantik lalu, kata dia, Gubsu Edy telah meminta setiap direksi agar bisa menunjukkan kinerja yang optimal demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. “Nah, ini sudah tujuh bulan, jadi ini evaluasi pertama, inilah evaluasinya. Jadi pergantian dan pengangkatan itu merupakan hal yang biasa. Kalau memang dievaluasi ternyata kinerjanya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, akan dievaluasi,” katanya.

Disinggung apakah ada penyebab lain hingga dua direksi di internalnya tersebut dicopot, Kabir menyatakan bahwa sepengetahuannya murni karena kinerja yang dinilai belum memuaskan.

“Saya juga tidak tau. Nanti itu dari Dewan Pengawaslah. Kinerja, intinya itu kinerja. Artinya mungkin KPM menginginkan ponten sembilan, tapi realisasinya ponten tujuh. Jadi biasalah. Ini semua demi pelayanan maksimal untuk masyarakat. Tidak ada hal-hal lain,” ucapnya.

Lantas bagaimana dengan kekosongan posisi dua direktur itu, apakah segera dilakukan kembali seleksi terbuka? Kabir menyebut untuk sementara waktu akan dirangkap oleh dirinya dan direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi. “Kolektif kolegial antara direkrur utama dengan direktur air limbah. Untuk posisi yang kosong ya,” pungkasnya.

Pencopotan dua direktur PDAM Tirtanadi turut dibenarkan Pemprov Sumut melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Irman Oemar. “Hasil koordinasi dengan Dirut PDAM, setiap direksi dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja, hasil evaluasi Dewan Pengawas, maka ada 2 direksi yang kena evaluasi yaitu: Direktur Air Minun dan Direktur SDM. Demikian disampaikan. Terima kasih,” tulis Irman di Grup Whatsapp Wartawan Gubsu, kemarin. (prn/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah mencopot direktur utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, Trisno Sumantri tahun lalu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi selaku pemegang saham mayoritas, kembali melakukan hal serupa.

KANTOR PDAM: Suasana di luar kantor PDAM Tirtanadi. Gubsu mencopot dua direksi PDAM Tirtanadi.

Kali ini, orang nomor satu di Pemprov Sumut tersebut, mencopot Direktur Administrasi dan Keuangan, Feby Milanie dan Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi, Jhoni Mulyadi. Keduanya dicopot melalui surat keputusan tertanggal 10 Juni 2021.

Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut, Kabir Bedi mengamini pencopotan dua direksi tersebut. Menurutnya keputusan itu merupakan hasil penilaian dari Kuasa Pemilik Modal atau KPM dan Dewan Pengawas. “Iya betul. Jadi itu pak gubernur, KPM, Kuasa Pemilik Modal menyampaikan itu akan ada evaluasi enam bulan dan satu tahun. Jadi ini dievaluasi per enam bulanlah. Karena saya kan dilantik November (2020),” kata Kabir menjawab konfirmasi wartawan via seluler, Senin (14/6).

Saat dilantik lalu, kata dia, Gubsu Edy telah meminta setiap direksi agar bisa menunjukkan kinerja yang optimal demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. “Nah, ini sudah tujuh bulan, jadi ini evaluasi pertama, inilah evaluasinya. Jadi pergantian dan pengangkatan itu merupakan hal yang biasa. Kalau memang dievaluasi ternyata kinerjanya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, akan dievaluasi,” katanya.

Disinggung apakah ada penyebab lain hingga dua direksi di internalnya tersebut dicopot, Kabir menyatakan bahwa sepengetahuannya murni karena kinerja yang dinilai belum memuaskan.

“Saya juga tidak tau. Nanti itu dari Dewan Pengawaslah. Kinerja, intinya itu kinerja. Artinya mungkin KPM menginginkan ponten sembilan, tapi realisasinya ponten tujuh. Jadi biasalah. Ini semua demi pelayanan maksimal untuk masyarakat. Tidak ada hal-hal lain,” ucapnya.

Lantas bagaimana dengan kekosongan posisi dua direktur itu, apakah segera dilakukan kembali seleksi terbuka? Kabir menyebut untuk sementara waktu akan dirangkap oleh dirinya dan direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi. “Kolektif kolegial antara direkrur utama dengan direktur air limbah. Untuk posisi yang kosong ya,” pungkasnya.

Pencopotan dua direktur PDAM Tirtanadi turut dibenarkan Pemprov Sumut melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Irman Oemar. “Hasil koordinasi dengan Dirut PDAM, setiap direksi dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja, hasil evaluasi Dewan Pengawas, maka ada 2 direksi yang kena evaluasi yaitu: Direktur Air Minun dan Direktur SDM. Demikian disampaikan. Terima kasih,” tulis Irman di Grup Whatsapp Wartawan Gubsu, kemarin. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/