27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pemko Medan Kurang Kreatif

Triadi wibowo/Sumut pos_
Kenderaan melitas di bawah baliho berukuran besar di Jalan Imam Bonjol Medan.  Hingga kini PAD dari papan reklame meleset dari terget pencapaian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2016 Rp1,53 trilun tak memenuhi target Rp1,88 triliun diproyeksikan dalam Rencana Perubahan APBD (RPAPBD) 2016. Tahun ini, Pemko Medan justru menaikkan proyeksi dari Rp1,973 triliun (dalam APBD) menjadi Rp2,027 trilun pada RPAPBD. Target yang tak terpenuhi dinilai akibat Pemerintah Kota (Pemko) Medan kurang kreatif  mengejar Pendapan Asli Daerah (PAD).

Naiknya proyeksi dari Rp1,973 menjadi Rp2,027 terlihat dari Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Perioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang kini di bahas Badan Anggaran DPRD Medan bersama Tim Anggaran Pemko Medan.

Anggota Badan Anggaran DPRD Medan Bangkit Sitepu mengatakan rencana PAD yang tergambar dalam KUA-PPAS wajib dipertanyakan. “Kalaupun mau ditambah, tentu harus dilihat di pos mana yang lebih urgen,” katanya di sela-sela pembahasan KUA-PPAS bersama Tim Aanggaran Pemerintah Daerah Pemko Medan, di Gedung DPRD Medan, Senin (14/8).

Menurutnya, soal realisasi PAD dari beberapa sektor yang tidak terserap maksimal hingga semester II tahun ini, karena tidak ketegasan Pemko Medan sendiri. “Contohnya reklame. Kenapa yang sesuai rekomendasi kita tidak dibongkar di 13 ruas. Malah di luar itu yang banyak dibongkar. Itukan karena pemerintah juga yang gak tegas,” katanya.

Anggota DPRD Medan Godfried Effendi Lubis mengingatkan agar TAPD Pemko Medan tidak muluk-muluk menyusun anggaran. Di mana tidak menaikkan proyeksi pendapatan tanpa analisis, evaluasi dan komunikasi dengan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) sebagai pelaksana di lapangan.

“Perlu penjabaran realistis seluruh jenis pajak dan retribusi yang dikelola Pemko Medan, agar jangan hanya angan-angan. Gambaran data tahun sebelumnya perlu menjadi pertimbangan dalam menyusun target PAD ke depan,” katanya.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Suryadi justru menilai proyeksi PAD Rp2,027 triliun masih rasional dibandingkan potensi-potensi pendapatan yang dikelola Pemko Medan. “Targetnya rasional. Capaiannya tidak optimal karena Pemko Medan kurang kreatif menggali berbagai potensi PAD yang ada,” katanya.

Triadi wibowo/Sumut pos_
Kenderaan melitas di bawah baliho berukuran besar di Jalan Imam Bonjol Medan.  Hingga kini PAD dari papan reklame meleset dari terget pencapaian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2016 Rp1,53 trilun tak memenuhi target Rp1,88 triliun diproyeksikan dalam Rencana Perubahan APBD (RPAPBD) 2016. Tahun ini, Pemko Medan justru menaikkan proyeksi dari Rp1,973 triliun (dalam APBD) menjadi Rp2,027 trilun pada RPAPBD. Target yang tak terpenuhi dinilai akibat Pemerintah Kota (Pemko) Medan kurang kreatif  mengejar Pendapan Asli Daerah (PAD).

Naiknya proyeksi dari Rp1,973 menjadi Rp2,027 terlihat dari Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Perioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang kini di bahas Badan Anggaran DPRD Medan bersama Tim Anggaran Pemko Medan.

Anggota Badan Anggaran DPRD Medan Bangkit Sitepu mengatakan rencana PAD yang tergambar dalam KUA-PPAS wajib dipertanyakan. “Kalaupun mau ditambah, tentu harus dilihat di pos mana yang lebih urgen,” katanya di sela-sela pembahasan KUA-PPAS bersama Tim Aanggaran Pemerintah Daerah Pemko Medan, di Gedung DPRD Medan, Senin (14/8).

Menurutnya, soal realisasi PAD dari beberapa sektor yang tidak terserap maksimal hingga semester II tahun ini, karena tidak ketegasan Pemko Medan sendiri. “Contohnya reklame. Kenapa yang sesuai rekomendasi kita tidak dibongkar di 13 ruas. Malah di luar itu yang banyak dibongkar. Itukan karena pemerintah juga yang gak tegas,” katanya.

Anggota DPRD Medan Godfried Effendi Lubis mengingatkan agar TAPD Pemko Medan tidak muluk-muluk menyusun anggaran. Di mana tidak menaikkan proyeksi pendapatan tanpa analisis, evaluasi dan komunikasi dengan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) sebagai pelaksana di lapangan.

“Perlu penjabaran realistis seluruh jenis pajak dan retribusi yang dikelola Pemko Medan, agar jangan hanya angan-angan. Gambaran data tahun sebelumnya perlu menjadi pertimbangan dalam menyusun target PAD ke depan,” katanya.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Suryadi justru menilai proyeksi PAD Rp2,027 triliun masih rasional dibandingkan potensi-potensi pendapatan yang dikelola Pemko Medan. “Targetnya rasional. Capaiannya tidak optimal karena Pemko Medan kurang kreatif menggali berbagai potensi PAD yang ada,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/