27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pelamar Berharap Sistem Rangking

298 Peserta Lolos
Terpisah, Kepala BKD Setdaprovsu, Kaiman Turnip menyebut dari total 9.617 peserta ujian SKD formasi Pemprovsu, hanya sekitar 298 orang yang masuk ke tahap selanjutnya. “Ya, ada sekitar 298 orang telah masuk dan akan mengikuti tahap selanjutnya,” ujarnya.

Berdasarkan jumlah tersebut, dia belum dapat mengklasifikasikan berapa orang yang memilih bidang guru, tenaga medis hingga teknik dan umum. Itu dikarenakan seluruh peserta yang masuk bersifat global. “Kalau dari mereka (yang lulus) saya tidak bisa menghitung satu persatu siapa saja yang memilih guru atau apapun, karena bersifat global. Dan kami sulit juga untuk menghitungnya satu persatu,” kata dia.

Ada tiga passing grade yang ditetapkan yakni Tes Intelegensia Umum (TIU) 80 poin, Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 143 poin, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 75 poin, sesi TKP paling banyak dikeluhkan peserta. Dirinya juga menyampaikan, yang telah dinyatakan lolos berdasarkan passing grade tersebut sangat jauh dari harapan pemerintah pada penerimaan pegawai. Lebih lanjutnya, belum lagi para peserta akan mengikuti Sistem Kompetensi Bidang (SKB).

“Jauh sekali dari harapan kitalah untuk angka segitu, karena kuota kita 1. 242 untuk tiga formasi inti itu. Ini selesai SKD baru segitu, bagaimana lagi kalau sudah masuk tahap SKB,” ujar pria dengan hobi mobil antik ini.

Sementara Kepala BKN, Bima Haria Wibisana saat melakukan wawancara dan dibagikan di Twitter resmi BKN, @BKNgoid pada Kamis (15/11), menyebutkan, jika data kelulusan para peserta yang ada di daerah yang menjadi masalah. Nantinya bisa saja akan membuat formasi-formasi di daerah kosong.

“Jadi sebetulnya kalau kita melihat angka nasional itu 13 persen yang lulus SKD. Tapi antara pusat dengan daerah memang berbeda. Kalau di pusat lebih dari 20 persen yang lulus, di daerah ini yang jadi masalah karena nilai kelulusannya rata-rata hanya 3 persen daripada peserta ini akan membuat formasi-formasi di daerah mungkin akan kosong kalau hanya 3 persen dari peserta yang lulus ujian,” ujarnya.

Bima juga menjelaskan mengenai passing grade yang telah ditetapkan BKN. Menurutnya, passing grade SKD tahun ini sama dengan tahun lalu. “Sebetulnya kalau dari sisi passing grade-nya sama saja dengan tahun lalu tidak ada perubahan yang jauh berbeda dengan tahun lalu, namun saja untuk teman-teman yang di daerah ini, peserta yang lulus TKP ini terlalu kecil,” jelasnya.

Bima menjelaskan, jika passing grade untuk TKP memang digunakan sebagai standar untuk memfilter personal yang memiliki karakter sebagai pelayan publik dan menjadi PNS yang berkualitas.

Bima lebih lanjut menjelaskan, para peserta CPNS juga harus menguasai setiap materi untuk memenuhi kualitas personal. “Jadi setiap peserta itu harus memiliki kompetensi untuk masing-masing sub materi.

298 Peserta Lolos
Terpisah, Kepala BKD Setdaprovsu, Kaiman Turnip menyebut dari total 9.617 peserta ujian SKD formasi Pemprovsu, hanya sekitar 298 orang yang masuk ke tahap selanjutnya. “Ya, ada sekitar 298 orang telah masuk dan akan mengikuti tahap selanjutnya,” ujarnya.

Berdasarkan jumlah tersebut, dia belum dapat mengklasifikasikan berapa orang yang memilih bidang guru, tenaga medis hingga teknik dan umum. Itu dikarenakan seluruh peserta yang masuk bersifat global. “Kalau dari mereka (yang lulus) saya tidak bisa menghitung satu persatu siapa saja yang memilih guru atau apapun, karena bersifat global. Dan kami sulit juga untuk menghitungnya satu persatu,” kata dia.

Ada tiga passing grade yang ditetapkan yakni Tes Intelegensia Umum (TIU) 80 poin, Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 143 poin, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 75 poin, sesi TKP paling banyak dikeluhkan peserta. Dirinya juga menyampaikan, yang telah dinyatakan lolos berdasarkan passing grade tersebut sangat jauh dari harapan pemerintah pada penerimaan pegawai. Lebih lanjutnya, belum lagi para peserta akan mengikuti Sistem Kompetensi Bidang (SKB).

“Jauh sekali dari harapan kitalah untuk angka segitu, karena kuota kita 1. 242 untuk tiga formasi inti itu. Ini selesai SKD baru segitu, bagaimana lagi kalau sudah masuk tahap SKB,” ujar pria dengan hobi mobil antik ini.

Sementara Kepala BKN, Bima Haria Wibisana saat melakukan wawancara dan dibagikan di Twitter resmi BKN, @BKNgoid pada Kamis (15/11), menyebutkan, jika data kelulusan para peserta yang ada di daerah yang menjadi masalah. Nantinya bisa saja akan membuat formasi-formasi di daerah kosong.

“Jadi sebetulnya kalau kita melihat angka nasional itu 13 persen yang lulus SKD. Tapi antara pusat dengan daerah memang berbeda. Kalau di pusat lebih dari 20 persen yang lulus, di daerah ini yang jadi masalah karena nilai kelulusannya rata-rata hanya 3 persen daripada peserta ini akan membuat formasi-formasi di daerah mungkin akan kosong kalau hanya 3 persen dari peserta yang lulus ujian,” ujarnya.

Bima juga menjelaskan mengenai passing grade yang telah ditetapkan BKN. Menurutnya, passing grade SKD tahun ini sama dengan tahun lalu. “Sebetulnya kalau dari sisi passing grade-nya sama saja dengan tahun lalu tidak ada perubahan yang jauh berbeda dengan tahun lalu, namun saja untuk teman-teman yang di daerah ini, peserta yang lulus TKP ini terlalu kecil,” jelasnya.

Bima menjelaskan, jika passing grade untuk TKP memang digunakan sebagai standar untuk memfilter personal yang memiliki karakter sebagai pelayan publik dan menjadi PNS yang berkualitas.

Bima lebih lanjut menjelaskan, para peserta CPNS juga harus menguasai setiap materi untuk memenuhi kualitas personal. “Jadi setiap peserta itu harus memiliki kompetensi untuk masing-masing sub materi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/