31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Penebangan Pohon Bersejarah di Merdeka Walk Tak Libatkan Tim Ahli

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan mengaku tidak melibatkan tim ahli dari unsur lain untuk mengindentifikasi sejumlah pohon diseputaran Lapangan Merdeka Medan.

Sarjana pertanian di Distanla sejauh ini dianggap mumpuni dalam hal tersebut. “Dari dinas kita aja, tidak ada melibatkan unsur lain termasuk akademisi atau ahli tanaman dari perguruan tinggi,” kata Kadistanla Kota Medan, Ir Ahyar kepada Sumut Pos, Senin (16/1).

Menurut Ahyar, dalam melakukan kegiatan identifikasi di seputaran Lapangan Merdeka pekan lalu, pihaknya hanya memakai tim dari Distanla. Ada sekitar lima orang yang terlibat dalam tim itu, dan beberapa orang sebagai pekerja lapangan. Begitupun soal kajian ilmiah dan lainnya, semua ditangani ahli dari Distanla Kota Medan

“Sarjana pertanian kita banyak kok. Dan umumnya memiliki kemampuan dalam meneliti tanaman. Sejauh ini seperti itu konsep kita. Ada juga petugas lapangan, yang bekerja sesuai instruksi dari ahli,” ungkapnya.

Ahyar menjelaskan, dari identifikasi dan evaluasi yang pihaknya lakukan sejauh ini, tidak ada jenis tanaman tua. Melainkan jenis tanaman musiman, tanaman tahunan dan tanaman keras. “Prinsipnya kan tanaman yang kita ketahui itu, ada yang musiman, tahunan, juga tanaman keras. Kami tidak mengenal istilah tanaman tua. Makanya kami hanya melibatkan dari internal saja, tidak ada dari luar,” jelasnya.

Disinggung mengenai rekomendasi sesuai hasil identifikasi pohon di seputaran Merdeka Walk, dia mengakui bahwa hal itu lagi disusun oleh ahli. Sebagai ketua tim, Ahyar mengatakan, rekomendasi tersebut akan segera pihaknya sampaikan kepada Wali Kota Medan.

“Termasuk yang soal pembongkaran conblock-nya. Itu juga akan kami masukkan dalam rekomendasi. Jadi apa-apa saja hasilnya, itu tetap akan kita sampaikan. Begitu juga teknis perkembangan pohon-pohon agar bisa hidup di sana,” pungkasnya.

Pemangkasan dahan dan batang pohon Trembesi di arena Merdeka Walk oleh Dinas Pertamanan Kota Medan, memunculkan persepsi miring oleh masyarakat. Seperti kata Sejarawan Kota Medan Ichwan Azhari, yang menanyakan  apakah Pemko tidak libatkan ahli tanaman untuk mencari sebab kenapa pohon-pohon itu menderita dan akhirnya tumbang.”Tadi baru saja saya lihat masih ada penebangan di situ (depan Merdeka Walk). Sekarang pemangkasan dahan apakah sudah berdasar kajian ilmiah itu bagus untuk daya hidup pohon? Ataukah semata hanya untuk kepentingan bisnis di bawah pohon?” ujar Ichwan Azhari kepada Sumut Pos, Senin (16/1). 

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan mengaku tidak melibatkan tim ahli dari unsur lain untuk mengindentifikasi sejumlah pohon diseputaran Lapangan Merdeka Medan.

Sarjana pertanian di Distanla sejauh ini dianggap mumpuni dalam hal tersebut. “Dari dinas kita aja, tidak ada melibatkan unsur lain termasuk akademisi atau ahli tanaman dari perguruan tinggi,” kata Kadistanla Kota Medan, Ir Ahyar kepada Sumut Pos, Senin (16/1).

Menurut Ahyar, dalam melakukan kegiatan identifikasi di seputaran Lapangan Merdeka pekan lalu, pihaknya hanya memakai tim dari Distanla. Ada sekitar lima orang yang terlibat dalam tim itu, dan beberapa orang sebagai pekerja lapangan. Begitupun soal kajian ilmiah dan lainnya, semua ditangani ahli dari Distanla Kota Medan

“Sarjana pertanian kita banyak kok. Dan umumnya memiliki kemampuan dalam meneliti tanaman. Sejauh ini seperti itu konsep kita. Ada juga petugas lapangan, yang bekerja sesuai instruksi dari ahli,” ungkapnya.

Ahyar menjelaskan, dari identifikasi dan evaluasi yang pihaknya lakukan sejauh ini, tidak ada jenis tanaman tua. Melainkan jenis tanaman musiman, tanaman tahunan dan tanaman keras. “Prinsipnya kan tanaman yang kita ketahui itu, ada yang musiman, tahunan, juga tanaman keras. Kami tidak mengenal istilah tanaman tua. Makanya kami hanya melibatkan dari internal saja, tidak ada dari luar,” jelasnya.

Disinggung mengenai rekomendasi sesuai hasil identifikasi pohon di seputaran Merdeka Walk, dia mengakui bahwa hal itu lagi disusun oleh ahli. Sebagai ketua tim, Ahyar mengatakan, rekomendasi tersebut akan segera pihaknya sampaikan kepada Wali Kota Medan.

“Termasuk yang soal pembongkaran conblock-nya. Itu juga akan kami masukkan dalam rekomendasi. Jadi apa-apa saja hasilnya, itu tetap akan kita sampaikan. Begitu juga teknis perkembangan pohon-pohon agar bisa hidup di sana,” pungkasnya.

Pemangkasan dahan dan batang pohon Trembesi di arena Merdeka Walk oleh Dinas Pertamanan Kota Medan, memunculkan persepsi miring oleh masyarakat. Seperti kata Sejarawan Kota Medan Ichwan Azhari, yang menanyakan  apakah Pemko tidak libatkan ahli tanaman untuk mencari sebab kenapa pohon-pohon itu menderita dan akhirnya tumbang.”Tadi baru saja saya lihat masih ada penebangan di situ (depan Merdeka Walk). Sekarang pemangkasan dahan apakah sudah berdasar kajian ilmiah itu bagus untuk daya hidup pohon? Ataukah semata hanya untuk kepentingan bisnis di bawah pohon?” ujar Ichwan Azhari kepada Sumut Pos, Senin (16/1). 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/