25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Adu Jotos, Mahasiswa UMSU Luka-luka

MEDAN-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa UMSU terlibat bentrok dengan petugas keamanan kampus (sekuriti) saat menggelar aksi demo, Selasa (16/4) siang.

Demo yang diwarnai adu jotos mahasiswa dengan sukuriti tersebut menyebabkan sejumlah mahasiswa luka-luka. Bahkan, seorang mahasiswa mengalami luka robek di bagian tangan dan lehernya. Peristiwa ini terjadi tepat di depan gedung Rektorat kampus UMSU yang kini di bawah pimpinan Agus Sani itun
Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, aksi demo yang dilakukan mahasiswa UMSU itu dipicu rasa kecewa pendemo terhadap sistem peraturan birokrasi kampus yang dinilai merugikan mahasiswa. Seperti, sistem pengembalian KRS, sistem pengurusan administrasi perkuliahan serta penutupan semester pendek khusus untuk mahasiwa tingkat akhir. Sistem itu dinilai pendemo menyulitkan dan menjadi masalah berkelanjutan bagi mahasiswa.

Selain itu, pendemo juga menuntut aksi sejumlah oknum Dosen UMSU memanfaat keadaan mahasiswa yang akan tamat dengan  melakukan penekanan terhadap mahasiswa itu agar dapat nilai baik. Bahkan, pendemo menyebut ulah segelintir oknum dosen yang mengajak mahasiswi karaokean agar dapat nilai A.

Awalnya, aksi demo berlangsung damai. Namun saat pendemo membakar ban, petugas keamanan kampus berupaya memadamkan api. Hal itu menyebabkan pendemo tidak terima dan pendemo kembali membakar ban bekas. Pendemo lalu berusaha keras membakar ban kembali dan bertahan menyampaikan aspirasi mereka. Namun upaya itu membuat petugas sekuriti geram hingga kubu mahasiswa adu jotos dengan petugas security.  Aksi adu jontos tak lama berlangsung karena sejumlah pihak kampus datang menemui pendemo.

Sayangnya, dalam pertemuan itu tidak dicapai kesepakatakan sehingga pendemo kembali melakukan berorasi. Aksi demo kedua ini, mahasiswa kembali membakar ban. Petugas sekuriti kampus coba menghalangi dan melakukan perlawanan dari pendemo. Di sini, aksi saling pukul kembali terjadi, bahkan meluas diwarnai dengan saling kejar antara pendemo dan petugas sekuriti hingga ke gedung fakultas Tekhnik. Beruntung, kerusuhan itu kembali dapat diredam pihak rektorat yang akhirnya memberi pernyataan tegas atas tuntutan pendemo.

Wakil Rektor 3 UMSU Arifin Gultom berjanji di hadapan pendemo akan memberi keputusan pasti tuntutan pendemo pada  2 hari mendatang. Arifin Gultom yang dikonfirmasi usai aksi demo itu mengatakan, pihaknya segera menggelar rapat atas tuntutan pendemo itu. Begitu juga dengan oknum dosen yang disebut pendemo sempat mengajak salah seorang mahasiswi fakultas Ekonomi berinisial IN untuk berkaraoke agar mendapat nilai A. “Kami akan selidiki. Bila ditemukan bukti, pihaknya tidak akan segan memecat oknum Dosen tersebut,” tegasnya.

MEDAN-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa UMSU terlibat bentrok dengan petugas keamanan kampus (sekuriti) saat menggelar aksi demo, Selasa (16/4) siang.

Demo yang diwarnai adu jotos mahasiswa dengan sukuriti tersebut menyebabkan sejumlah mahasiswa luka-luka. Bahkan, seorang mahasiswa mengalami luka robek di bagian tangan dan lehernya. Peristiwa ini terjadi tepat di depan gedung Rektorat kampus UMSU yang kini di bawah pimpinan Agus Sani itun
Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, aksi demo yang dilakukan mahasiswa UMSU itu dipicu rasa kecewa pendemo terhadap sistem peraturan birokrasi kampus yang dinilai merugikan mahasiswa. Seperti, sistem pengembalian KRS, sistem pengurusan administrasi perkuliahan serta penutupan semester pendek khusus untuk mahasiwa tingkat akhir. Sistem itu dinilai pendemo menyulitkan dan menjadi masalah berkelanjutan bagi mahasiswa.

Selain itu, pendemo juga menuntut aksi sejumlah oknum Dosen UMSU memanfaat keadaan mahasiswa yang akan tamat dengan  melakukan penekanan terhadap mahasiswa itu agar dapat nilai baik. Bahkan, pendemo menyebut ulah segelintir oknum dosen yang mengajak mahasiswi karaokean agar dapat nilai A.

Awalnya, aksi demo berlangsung damai. Namun saat pendemo membakar ban, petugas keamanan kampus berupaya memadamkan api. Hal itu menyebabkan pendemo tidak terima dan pendemo kembali membakar ban bekas. Pendemo lalu berusaha keras membakar ban kembali dan bertahan menyampaikan aspirasi mereka. Namun upaya itu membuat petugas sekuriti geram hingga kubu mahasiswa adu jotos dengan petugas security.  Aksi adu jontos tak lama berlangsung karena sejumlah pihak kampus datang menemui pendemo.

Sayangnya, dalam pertemuan itu tidak dicapai kesepakatakan sehingga pendemo kembali melakukan berorasi. Aksi demo kedua ini, mahasiswa kembali membakar ban. Petugas sekuriti kampus coba menghalangi dan melakukan perlawanan dari pendemo. Di sini, aksi saling pukul kembali terjadi, bahkan meluas diwarnai dengan saling kejar antara pendemo dan petugas sekuriti hingga ke gedung fakultas Tekhnik. Beruntung, kerusuhan itu kembali dapat diredam pihak rektorat yang akhirnya memberi pernyataan tegas atas tuntutan pendemo.

Wakil Rektor 3 UMSU Arifin Gultom berjanji di hadapan pendemo akan memberi keputusan pasti tuntutan pendemo pada  2 hari mendatang. Arifin Gultom yang dikonfirmasi usai aksi demo itu mengatakan, pihaknya segera menggelar rapat atas tuntutan pendemo itu. Begitu juga dengan oknum dosen yang disebut pendemo sempat mengajak salah seorang mahasiswi fakultas Ekonomi berinisial IN untuk berkaraoke agar mendapat nilai A. “Kami akan selidiki. Bila ditemukan bukti, pihaknya tidak akan segan memecat oknum Dosen tersebut,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/