Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi menyatakan, dia ingin memastikan siapa sebenarnya Siti Aisyah yang ditangkap Polisi Malaysia. Apakah benar dia intelijen. Sebab, di luar berkembang dugaan Siti merupakan agen intelijen yang direkrut Korea Utara. “Kami akan tanyakan informasi itu ke BIN,” papar dia.
Menurut dia, Indonesia termasuk negara yang mempunyai hubungan dengan Korea Utara. Tapi, Indonesia tidak ingin terlibat dalam aksi spionase yang dilakukan Korut. Bahkan, lanjut dia, ada pula informasi yang menyebutkan bahwa aktifitas usaha warga Korut di Indonesia diduga sebagai tempat rekrutmen agen. Persoalan itu juga akan dia tanyakan kepada BIN.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, setelah mendengar informasi tentang Siti Aisyah, dia langsung menghubungi Otoritas Malaysia. “Kebetulan ada kontak untuk mendapatkan sumber informasi tambahan tentang identitas Siti Aisyah,” terang dia di depan Gedung Nusantara III Kompleks DPR kemarin.
Sampai sekarang, kata dia, masih ada kontroversi, apakah Siti merupakan seorang TKI atau dia intelijen asing. Apakah Siti Aisyah merupakan nama asli atau dia mempunyai nama lain. Ataukah dia hanya meminjam paspor dan sebenarnya bukan orang Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan itu yang perlu mendapat jawaban.
Ketua Timwas TKI DPR itu menyatakan, keterlibatan WNI dalam pembunuhan yang berkaitan dengan politik baru kali ini terjadi dalam sejarah WNI yang ada di luar negeri. Apalagi, kata dia, yang menjadi korban pembunuhan adalah saudara dari pemimpin tertinggi negara. “Selama ini kasus TKI kan menjadi korban kekerasan dan penganiayaan. Ini kan terbalik. Jadi, ini pola baru,” ungkapnya.
Pemerintah Indonesia, baik kepolisian dan BIN harus segera memberikan penjelasan sebenarnya siapa Siti Aisyah itu. Informasi tersebut sangat penting. Yaitu, untuk memberikan ketenangan kepada jutaan orang Indonesia yang berada di luar negeri. Selama ini, mereka bekerja dengan baik dan jarang ada yang melakukan tindak kejahatan.(jun/syn/lum/jpg)