31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pasar Senen 12 Jam Dilalap si Jago Merah

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Si jago merah melahap Pasar Senen, Jakarta Pusat (Jakpus). Kali ini, hampir seluruh kios yang berada di Blok I dan II pasar tersebut hangus terbakar. Barang jualan yang kebanyakan berupa pakaian, menjadi santapan buas api, Kamis (19/1). Butuh 12 jam sampai akhirnya api bisa dipadamkan.

Kejadian pertama kali terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Saat itu, matahari  rasanya masih belum menampakan dirinya. Tetapi, percikan api sudah mulai terlihat dari salah satu kios yang berada di lantai dasar. Keadaan semakin parah ketika tidak ada penanganan lebih lanjut dari kejadian awal tersebut.

Dijelaskan Kepala Bidang Penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Madani, setelah adanya laporan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan armada mobil kebakaran dari seluruh wilayah di Jakarta. Untuk yang pertama, dia melanjutkan, dikerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran. Dituturkan Madani, jumlah tersebut diperkirakannya karena kondisi kebakaran masih sekitar 50 persen.

’’Itu kami turunkan pada pukul 05.05 WIB pagi,”’ terangnya.

Namun kebakaran semakin parah. Kobaran api semakin meluas dan membabi buta ke seluruh bagian pasar. Sehingga, pihaknya harus menerjunkan lagi armada tambahan. Sebanyak 40 unit mobil pemadam kebakaran ditambah dengan total petugas pemadam api yang berjumlah sebanyak 225 petugas.

Dia juga memaparkan, dalam kejadian yang terjadi dini hari kemarin di pasar yang usianya sudah cukup tua tersebut, ada beberapa kendala yang dialami timnya. Antara lain adalah sumber air yang tidak begitu cukup dan kegiatan evakuasi barang yang dilakukan pedagang.

Madani menyesalkan tindakan pedagang yang hilir mudik menyelamatkan barang dagangannya. Menurut dia, seharusnya para pemilik toko bisa mempercayakan itu semua ke petugasnya. ’’Ini kan nggak. Mereka jadinya malah menghambat kerja kami,’’ keluhnya. Tetapi dia pun memahami tindakan tersebut.

Kemudian, dia juga menambahkan, ada kendala lain yang dialami ketika memadamkan api. Yakni akses jalan yang sempit sehingga menyulitkan mobil pemadam kebakaran sampai ke lokasi. Karena itu juga, akhirnya Transjakarta Lebak Bulus – Senen pun ditutup. Pasalnya, beroperasinya bus Transjakarta juga menghambat proses pemadaman api.

Sementara itu, kondisi pasar yang hampir seluruhnya terbakar itu membuat beberapa pedagang kalang kabut. Mereka sudah tidak tahu lagi harus kemana. Sebab, sampai berita ini dibuat pun, tidak ada kepastian yang jelas dari pengelola pasar terkait dengan relokasi ataupun santunan.

Madani bahkan menyatakan, pihaknya belum menemui pihak pengelola Pasar Senen, yakni PT Pembangunan Jaya untuk membicarakan perihal lokasi sementara pedagang Pasar Senen Blok I dan II yang terbakar.

’’Belum, belum ada pertemuan apa-apa. Kami masih fokus pada upaya pemadaman api,’’ ujarnya.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta Subejo mengatakan, berdasarkan info yang diterima, api berawal dari lantai dasar dan merembet ke lantai dua melalui kabel atau pipa. “Infonya, lantai dasar sebagai sumber api tapi belum diketahui penyebab pasti,” ucap Subejo di lokasi kebakaran.

Subejo mengatakan selain lorong pasar yang sempit, banyaknya dagangan serta bahan mudah terbakar di lantai dua membuat api dengan cepat meluas. Kondisi itu praktis membuat petugas kewalahan menjinakan api yang mulai membesar sejak pukul 04.50 WIB itu.

“Karena banyak pakaian menyebabkan terjadi perambatan. Kebakaran di lantai dua cukup luas. Di semua sisi pasar sudah ada armada dan personel kami,” ucap Subejo.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Si jago merah melahap Pasar Senen, Jakarta Pusat (Jakpus). Kali ini, hampir seluruh kios yang berada di Blok I dan II pasar tersebut hangus terbakar. Barang jualan yang kebanyakan berupa pakaian, menjadi santapan buas api, Kamis (19/1). Butuh 12 jam sampai akhirnya api bisa dipadamkan.

Kejadian pertama kali terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Saat itu, matahari  rasanya masih belum menampakan dirinya. Tetapi, percikan api sudah mulai terlihat dari salah satu kios yang berada di lantai dasar. Keadaan semakin parah ketika tidak ada penanganan lebih lanjut dari kejadian awal tersebut.

Dijelaskan Kepala Bidang Penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Madani, setelah adanya laporan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan armada mobil kebakaran dari seluruh wilayah di Jakarta. Untuk yang pertama, dia melanjutkan, dikerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran. Dituturkan Madani, jumlah tersebut diperkirakannya karena kondisi kebakaran masih sekitar 50 persen.

’’Itu kami turunkan pada pukul 05.05 WIB pagi,”’ terangnya.

Namun kebakaran semakin parah. Kobaran api semakin meluas dan membabi buta ke seluruh bagian pasar. Sehingga, pihaknya harus menerjunkan lagi armada tambahan. Sebanyak 40 unit mobil pemadam kebakaran ditambah dengan total petugas pemadam api yang berjumlah sebanyak 225 petugas.

Dia juga memaparkan, dalam kejadian yang terjadi dini hari kemarin di pasar yang usianya sudah cukup tua tersebut, ada beberapa kendala yang dialami timnya. Antara lain adalah sumber air yang tidak begitu cukup dan kegiatan evakuasi barang yang dilakukan pedagang.

Madani menyesalkan tindakan pedagang yang hilir mudik menyelamatkan barang dagangannya. Menurut dia, seharusnya para pemilik toko bisa mempercayakan itu semua ke petugasnya. ’’Ini kan nggak. Mereka jadinya malah menghambat kerja kami,’’ keluhnya. Tetapi dia pun memahami tindakan tersebut.

Kemudian, dia juga menambahkan, ada kendala lain yang dialami ketika memadamkan api. Yakni akses jalan yang sempit sehingga menyulitkan mobil pemadam kebakaran sampai ke lokasi. Karena itu juga, akhirnya Transjakarta Lebak Bulus – Senen pun ditutup. Pasalnya, beroperasinya bus Transjakarta juga menghambat proses pemadaman api.

Sementara itu, kondisi pasar yang hampir seluruhnya terbakar itu membuat beberapa pedagang kalang kabut. Mereka sudah tidak tahu lagi harus kemana. Sebab, sampai berita ini dibuat pun, tidak ada kepastian yang jelas dari pengelola pasar terkait dengan relokasi ataupun santunan.

Madani bahkan menyatakan, pihaknya belum menemui pihak pengelola Pasar Senen, yakni PT Pembangunan Jaya untuk membicarakan perihal lokasi sementara pedagang Pasar Senen Blok I dan II yang terbakar.

’’Belum, belum ada pertemuan apa-apa. Kami masih fokus pada upaya pemadaman api,’’ ujarnya.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta Subejo mengatakan, berdasarkan info yang diterima, api berawal dari lantai dasar dan merembet ke lantai dua melalui kabel atau pipa. “Infonya, lantai dasar sebagai sumber api tapi belum diketahui penyebab pasti,” ucap Subejo di lokasi kebakaran.

Subejo mengatakan selain lorong pasar yang sempit, banyaknya dagangan serta bahan mudah terbakar di lantai dua membuat api dengan cepat meluas. Kondisi itu praktis membuat petugas kewalahan menjinakan api yang mulai membesar sejak pukul 04.50 WIB itu.

“Karena banyak pakaian menyebabkan terjadi perambatan. Kebakaran di lantai dua cukup luas. Di semua sisi pasar sudah ada armada dan personel kami,” ucap Subejo.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/