30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pasar Senen 12 Jam Dilalap si Jago Merah

Pemilik kios sengaja menutup tokonya karena asap kebakaran menggangu aktivitas usahanya. Begitu juga dengan beberapa kios yang berada di Blok III Pasar Senen. Mereka memilih untuk tutup karena khawatir, api juga akan berimbas ke tempat usahanya.

Tidak hanya itu, kepulan asap hitam yang menutupi kawasan pasar juga sempat menggangu area rel KRL yang juga lokasinya tak begitu jauh dari pasar. Namun, Kepala Humas PT KCJ Eva Chairunnisa menjelaskan, memang benar terjadi sedikit kendala di jarak pandang. Namun, itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar dua jam saja.

Terkait dengan perjalanan KRL, Eva menegaskan, tidak ada gangguan apapun. ’’Masih aman,’’ tuturnya.

Kebakaran yang terjadi di Pasar Senen Blok I dan II itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, hanya ada satu pedagang saja yang pingsan karena kekurangan oksigen. Itu pun langsung bisa ditangani petugas PMI yang berjaga di lokasi. Untuk kerugian materil, masih belum bisa ditentukan.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede yang mengunjungi langsung ke lokasi kejadian mengatakan bahwa api telah membakar puluhan kios di Blok I dan II. Kondisi angin yang cukup kencang saat itu, terangnya, menyebabkan Blok III Pasar Senen juga terbakar.

“Kami sangat prihatin dengan peristiwa kebakaran ini. Blok I dan II sudah ludes terbakar ganasnya api. Bahkan api sudah merembet ke blok III,” ucap Mangara di lokasi kebakaran, kemarin.

Mangara menjelaskan bahwa dirinya segera berkoordinasi dengan PT Pembangunan Jaya selaku pengelola blok I dan II Pasar Senen untuk menyediakan tempat relokasi bagi pedagang terdampak kebakaran. “Cukup memprihatinkan peristiwa kebakaran ini. Kami akan meminta PT Pembangunan Jaya menyediakan lokasi penampungan bagi para pedagang. Tapi rencana itu jika api berhasil dikuasai petugas,” ucap Mangara.

Dia menuturkan, apabila nanti pasar dibangun kembali diharapkan dapat memenuhi persyaratan sesuai Sertifikat Layak Fungsi (SLF) bangunan. Seperti pencegahan kebakaran yang harus dimiliki setiap gedung.

“Persyaratan untuk dapat SLF makin ketat. Kami berharap jika nanti dilakukan pembangunan syarat pencegahan kebakaran itu harus ada,” ucap Mangara.

Dia menambahkan, hampir semua pasar berisi bahan-bahan yang mudah terbakar. Karena itu dia meminta perlu adanya perhatian pedagang dalam hal pencegahan kebakaran, tidak hanya fokus dalam bertransaksi jual beli saja.

“Perhatian pedagang dalam pencegahan kebakaran juga sangat kurang,” tungkasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, pihak kepolisian sudah memiliki standard prosedur dalam penanganan kasus kebakaran. Termasuk dalam hal kebakaran Pasar Senen. Saat ini, tahapan awal baru sebatas evakuasi dan mitigasi kebakaran. ’’Setelah total api sudah dinyatakan padam, baru besoknya kita mulai investigasi oleh labfor,’’ ujar Tito di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, kemarin.

Pihak Labfor akan mengawali investigasi dengan mencari titik awal terjadinya kebakaran. Dari situ, akan bisa ditelusuri mengapa titik itu bisa sampai terbakar. Pihak labfor bisa menggunakan uji karbon untuk mengetahui apakah ada sumber-sumber penyulut api, seperti contohnya minyak atau bahan bakar lain.

’’Kemudian mengetahui juga apakah mungkin ada korsleting listrik,’’ lanjut alumnus Akpol 1987 itu.

Tito meminta waktu agar tim labfor Polri bisa menemukan penyebab kebakaran. Untuk saat ini, lokasi kebakaran sudah dipasangi police line. Pihaknya belum bisa menyimpulkan apapun berkaitan dengan penyebab kebakaran tersebut.  (kar/ian/dod/byu/jpg)

Pemilik kios sengaja menutup tokonya karena asap kebakaran menggangu aktivitas usahanya. Begitu juga dengan beberapa kios yang berada di Blok III Pasar Senen. Mereka memilih untuk tutup karena khawatir, api juga akan berimbas ke tempat usahanya.

Tidak hanya itu, kepulan asap hitam yang menutupi kawasan pasar juga sempat menggangu area rel KRL yang juga lokasinya tak begitu jauh dari pasar. Namun, Kepala Humas PT KCJ Eva Chairunnisa menjelaskan, memang benar terjadi sedikit kendala di jarak pandang. Namun, itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar dua jam saja.

Terkait dengan perjalanan KRL, Eva menegaskan, tidak ada gangguan apapun. ’’Masih aman,’’ tuturnya.

Kebakaran yang terjadi di Pasar Senen Blok I dan II itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, hanya ada satu pedagang saja yang pingsan karena kekurangan oksigen. Itu pun langsung bisa ditangani petugas PMI yang berjaga di lokasi. Untuk kerugian materil, masih belum bisa ditentukan.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede yang mengunjungi langsung ke lokasi kejadian mengatakan bahwa api telah membakar puluhan kios di Blok I dan II. Kondisi angin yang cukup kencang saat itu, terangnya, menyebabkan Blok III Pasar Senen juga terbakar.

“Kami sangat prihatin dengan peristiwa kebakaran ini. Blok I dan II sudah ludes terbakar ganasnya api. Bahkan api sudah merembet ke blok III,” ucap Mangara di lokasi kebakaran, kemarin.

Mangara menjelaskan bahwa dirinya segera berkoordinasi dengan PT Pembangunan Jaya selaku pengelola blok I dan II Pasar Senen untuk menyediakan tempat relokasi bagi pedagang terdampak kebakaran. “Cukup memprihatinkan peristiwa kebakaran ini. Kami akan meminta PT Pembangunan Jaya menyediakan lokasi penampungan bagi para pedagang. Tapi rencana itu jika api berhasil dikuasai petugas,” ucap Mangara.

Dia menuturkan, apabila nanti pasar dibangun kembali diharapkan dapat memenuhi persyaratan sesuai Sertifikat Layak Fungsi (SLF) bangunan. Seperti pencegahan kebakaran yang harus dimiliki setiap gedung.

“Persyaratan untuk dapat SLF makin ketat. Kami berharap jika nanti dilakukan pembangunan syarat pencegahan kebakaran itu harus ada,” ucap Mangara.

Dia menambahkan, hampir semua pasar berisi bahan-bahan yang mudah terbakar. Karena itu dia meminta perlu adanya perhatian pedagang dalam hal pencegahan kebakaran, tidak hanya fokus dalam bertransaksi jual beli saja.

“Perhatian pedagang dalam pencegahan kebakaran juga sangat kurang,” tungkasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, pihak kepolisian sudah memiliki standard prosedur dalam penanganan kasus kebakaran. Termasuk dalam hal kebakaran Pasar Senen. Saat ini, tahapan awal baru sebatas evakuasi dan mitigasi kebakaran. ’’Setelah total api sudah dinyatakan padam, baru besoknya kita mulai investigasi oleh labfor,’’ ujar Tito di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, kemarin.

Pihak Labfor akan mengawali investigasi dengan mencari titik awal terjadinya kebakaran. Dari situ, akan bisa ditelusuri mengapa titik itu bisa sampai terbakar. Pihak labfor bisa menggunakan uji karbon untuk mengetahui apakah ada sumber-sumber penyulut api, seperti contohnya minyak atau bahan bakar lain.

’’Kemudian mengetahui juga apakah mungkin ada korsleting listrik,’’ lanjut alumnus Akpol 1987 itu.

Tito meminta waktu agar tim labfor Polri bisa menemukan penyebab kebakaran. Untuk saat ini, lokasi kebakaran sudah dipasangi police line. Pihaknya belum bisa menyimpulkan apapun berkaitan dengan penyebab kebakaran tersebut.  (kar/ian/dod/byu/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/