30 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Ada Bunker di Rumah Tersangka Dugaan Suap Pangonal

Segera Diganti

Seorang pengurus PDI Perjuangan Sumut, Ruben Tarigan, mengaku posisi Pangonal akan segera diganti karena sebelumnya sebagai kader dan Ketua PDI Perjuangan Labuhanbatu, Pangonal sudah dicopot. “Sekarang ini belum (diganti). Tapi segera dalam waktu dekat. Sebelum penetapan DCT (Daftar Caleg Tetap),” katanya kepada Sumut Pos, Minggu (22/7).

Menurutnya, tidak ada kendala pendaftaran bacaleg di Labuhanbatu meski Pangonal sebelumnya belum tersandung masalah hukum seperti ini. Terlebih setelah Pangonal terkena OTT KPK, kata Ruben, pendaftaran pengurus dan kader PDI Perjuangan Labuhanbatu sebagai bacaleg, tidak menuai masalah berarti. “Tidak ada kendala, semua lancar,” katanya.

Secara pribadi dirinya prihatin atas kasus yang menjerat koleganya tersebut. Apalagi Pangonal baru menjabat 17 bulan sebagai bupati sejak dilantik pada 17 Februari 2016.

Rasa prihatin juga disampaikan Sutrisno Pangaribuan, Wakil Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut kepada wartawan. Menurutnya, Pangonal adalah kader berprestasi, baik saat menjabat sebagai legeslatif maupun eksekutif. Apalagi saat berhasil menjadi bupati mengalahkan petahana pada Pilkada Serentak 2015. “Sangat membanggkan PDI Perjuangan. Partai mengapresiasi pencapaian beliau sebagai ketua DPC Labuhanbatu, baik di legislatif maupun eksekutif,” kata Sutrisno.

Meskipun partainya harus menelan pil pahit pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018, namun pencapaian pada Pileg 2014 dan Pilkada Bupati 2015, PDI Perjuangan merasa terobati. Salah satu yang membuat marwah “warga Banteng” terangkat adalah dengan duduknya beberapa kader di posisi penting, contohnya Pangonal. “Apalagi dia orangnya humoris dan tenang, jadinya bisa mencairkan dan menghangatkan suasana. Saya terakhir bertemu dia pada rakerda partai 2017, setelah itu tidak pernah lagi bertemu,” ucapnya.

Jadi begitu mendengar Pangonal terkena OTT, Sutrisno mengaku sangat terkejut. “Sebagai kader yang cukup berprestasi, ternyata beliau tidak dapat menjaga diri dari perilaku paling dimusuhi seluruh rakyat Indonesia, yaitu korupsi. Kecewa kami dibuatnya,” kata dia. (prn)

 

Segera Diganti

Seorang pengurus PDI Perjuangan Sumut, Ruben Tarigan, mengaku posisi Pangonal akan segera diganti karena sebelumnya sebagai kader dan Ketua PDI Perjuangan Labuhanbatu, Pangonal sudah dicopot. “Sekarang ini belum (diganti). Tapi segera dalam waktu dekat. Sebelum penetapan DCT (Daftar Caleg Tetap),” katanya kepada Sumut Pos, Minggu (22/7).

Menurutnya, tidak ada kendala pendaftaran bacaleg di Labuhanbatu meski Pangonal sebelumnya belum tersandung masalah hukum seperti ini. Terlebih setelah Pangonal terkena OTT KPK, kata Ruben, pendaftaran pengurus dan kader PDI Perjuangan Labuhanbatu sebagai bacaleg, tidak menuai masalah berarti. “Tidak ada kendala, semua lancar,” katanya.

Secara pribadi dirinya prihatin atas kasus yang menjerat koleganya tersebut. Apalagi Pangonal baru menjabat 17 bulan sebagai bupati sejak dilantik pada 17 Februari 2016.

Rasa prihatin juga disampaikan Sutrisno Pangaribuan, Wakil Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut kepada wartawan. Menurutnya, Pangonal adalah kader berprestasi, baik saat menjabat sebagai legeslatif maupun eksekutif. Apalagi saat berhasil menjadi bupati mengalahkan petahana pada Pilkada Serentak 2015. “Sangat membanggkan PDI Perjuangan. Partai mengapresiasi pencapaian beliau sebagai ketua DPC Labuhanbatu, baik di legislatif maupun eksekutif,” kata Sutrisno.

Meskipun partainya harus menelan pil pahit pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018, namun pencapaian pada Pileg 2014 dan Pilkada Bupati 2015, PDI Perjuangan merasa terobati. Salah satu yang membuat marwah “warga Banteng” terangkat adalah dengan duduknya beberapa kader di posisi penting, contohnya Pangonal. “Apalagi dia orangnya humoris dan tenang, jadinya bisa mencairkan dan menghangatkan suasana. Saya terakhir bertemu dia pada rakerda partai 2017, setelah itu tidak pernah lagi bertemu,” ucapnya.

Jadi begitu mendengar Pangonal terkena OTT, Sutrisno mengaku sangat terkejut. “Sebagai kader yang cukup berprestasi, ternyata beliau tidak dapat menjaga diri dari perilaku paling dimusuhi seluruh rakyat Indonesia, yaitu korupsi. Kecewa kami dibuatnya,” kata dia. (prn)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/