26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Luhut Panjaitan: Ayah Saya Sopir, Ibu Saya…

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta. 7 Juni 2016.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta. 7 Juni 2016.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menjadi sukses tidak harus lahir dari keluarga yang berada atau lahir dari keluarga pejabat.

Anak sopir bus pun bisa mencapainya.

Bukti itu dialami Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. “Ayah saya sopir bus, ibu tamatan SD. Saya bisa seperti ini,” kata Luhut kepada Jawa Pos.

Meski tak lahir dari rahim orang tua berada, dia tidak ciut nyali. Cita-citanya selalu dia perjuangkan sejak kecil. “Saya gak mikir, saya gak malu saya ini anak siapa,” imbuhnya.

Mantan kepala staf kepresidenan itu yakin, semua kesuksesan yang dicapai seseorang tidak melulu bergantung profesi orang tua.

Sebaliknya, masa depan ditentukan orang itu sendiri. Terpenting, diupayakan secara sungguh-sungguh. “Makanya, belajar yang giat. Juga jaga hati supaya bersih,” ungkapnya. (far/c10/agm/jpnn)

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta. 7 Juni 2016.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta. 7 Juni 2016.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menjadi sukses tidak harus lahir dari keluarga yang berada atau lahir dari keluarga pejabat.

Anak sopir bus pun bisa mencapainya.

Bukti itu dialami Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. “Ayah saya sopir bus, ibu tamatan SD. Saya bisa seperti ini,” kata Luhut kepada Jawa Pos.

Meski tak lahir dari rahim orang tua berada, dia tidak ciut nyali. Cita-citanya selalu dia perjuangkan sejak kecil. “Saya gak mikir, saya gak malu saya ini anak siapa,” imbuhnya.

Mantan kepala staf kepresidenan itu yakin, semua kesuksesan yang dicapai seseorang tidak melulu bergantung profesi orang tua.

Sebaliknya, masa depan ditentukan orang itu sendiri. Terpenting, diupayakan secara sungguh-sungguh. “Makanya, belajar yang giat. Juga jaga hati supaya bersih,” ungkapnya. (far/c10/agm/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/