25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Awas! Spesialis Bobol ATM Manfaatkan Kepanikan Korban

TUNJUKKAN: Dir Reskrimum Poldasu Kombes Nurfallah (tengah) didampingi Kasubdit III/Jahtanras AKBP Faisal Napitupulu (kanan) dan Kanit VC Kompol Saprizal Asrul (kiri) menunjukkan barang bukti kartu ATM palsu dan tusuk gigi serta seorang tersangka. (Teddy Akbari/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bagi masyarakat pengguna kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), jangan bersikap panik ketika kartu Anda gagal melakukan transaksi di mesin. Pasalnya, kondisi itu kerap dimanfaatkan pelaku spesialis pembobol ATM untuk menguras uang Anda.

Seperti yang dilakoni Ahmad Taufiq Nasution (40). Ahmad merupakan salah satu komplotan spesialis pembobol ATM yang ditangkap personel Subdit III/Diteskrimum Polda Sumut.

Dir Reskrimum Polda Sumut, Kombes Nurfallah menyatakan, Ahmad ini merupakan salah seorang pelaku spesialis pembobol mesin ATM dengan menggunakan tusuk gigi yang sudah dirakit. Menurut Fallah, warga Jalan Meteorologi 5 Blok 3, Desa Sampali, Percut Seituan ini tak sendirian beraksi.

“Biasanya dia bermain tiga orang. Dia ini sudah jaringan,” kata Fallah didampingi Kasubdit III/Jahtanras AKBP Faisal Napitupulu dan Kanit VC Kompol Saprizal Asrul, Senin (23/1).

Kata Fallah, penangkapan tersangka berawal dari laporan Susi Siregar (22) warga Jalan Pertahanan, Gang Amal, Desa Patumbak. Susi saat itu panik karena ATM nya lengket dan tidak dapat melakukan transaksi.

Ahmad lalu mendekati Susi dan menawarkan jasa. Ahmad lalu meminta Susi mencari pinset untuk mengeluarkan kartu ATM yang sangkut di dalam mesin, Selasa (17/1) lalu.

Saat Susi keluar mencari pinset dari mesin ATM BNI 52 di Jalan Pertahanan, Patumbak kesempatan itu dimanfaatkan Ahmad.

Fallah menambahkan, ada dua orang rekan Ahmad yang masih dalam pengejaran. “Ini sifatnya jaringan. Dua orang bernisial Bn dan Am, masih dalam pengejaran,” ungkap dia.

Mantan Dir Reskrimum Polda Aceh ini menambahkan, Ahmad Taufiq sudah 12 kali melancarkan aksinya bersama rekan-rekannya. “Targetnya perempuan yang sudah lansia. Biasanya mereka beraksi di SPBU yang menyediakan ATM,” ungkap dia.

Ahmad lalu diminta untuk mempraktikkan aksi kriminalnya bermodal tusuk gigi. Menurut Ahmad, perannya melobi korban. Sedangkan dua rekan lainnya, memantau korban masuk ke mesin ATM dan mengintip nomor pin.

“Ada kawan yang sudah mengikuti korban, dan teman satu lagi memasukkan tusuk gigi sebelum korban masuk. Jadi ketika tidak masuk kartu ATM, saya datang untuk bantu. Waktu berhasil masuk, kawan lainnya melihat nomor pin tapi memang enggak bisa masuk karena kartunya bukan milik korban lagi,” kata dia.

Menurut Ahmad, paling kecil berhasil menguras harta korbannya senilai Rp200 ribu. Sedangkan paling besar yakni, Rp24,5 juta.

“Sudah setengah tahun kami ‘main’(beraksi). Faisal dan Budi adalah guru kami,” tandas Ahmad.

Akibat perbuatannya, Ahmad disangkakan Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara enam tahun.(ted/ala)

TUNJUKKAN: Dir Reskrimum Poldasu Kombes Nurfallah (tengah) didampingi Kasubdit III/Jahtanras AKBP Faisal Napitupulu (kanan) dan Kanit VC Kompol Saprizal Asrul (kiri) menunjukkan barang bukti kartu ATM palsu dan tusuk gigi serta seorang tersangka. (Teddy Akbari/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bagi masyarakat pengguna kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), jangan bersikap panik ketika kartu Anda gagal melakukan transaksi di mesin. Pasalnya, kondisi itu kerap dimanfaatkan pelaku spesialis pembobol ATM untuk menguras uang Anda.

Seperti yang dilakoni Ahmad Taufiq Nasution (40). Ahmad merupakan salah satu komplotan spesialis pembobol ATM yang ditangkap personel Subdit III/Diteskrimum Polda Sumut.

Dir Reskrimum Polda Sumut, Kombes Nurfallah menyatakan, Ahmad ini merupakan salah seorang pelaku spesialis pembobol mesin ATM dengan menggunakan tusuk gigi yang sudah dirakit. Menurut Fallah, warga Jalan Meteorologi 5 Blok 3, Desa Sampali, Percut Seituan ini tak sendirian beraksi.

“Biasanya dia bermain tiga orang. Dia ini sudah jaringan,” kata Fallah didampingi Kasubdit III/Jahtanras AKBP Faisal Napitupulu dan Kanit VC Kompol Saprizal Asrul, Senin (23/1).

Kata Fallah, penangkapan tersangka berawal dari laporan Susi Siregar (22) warga Jalan Pertahanan, Gang Amal, Desa Patumbak. Susi saat itu panik karena ATM nya lengket dan tidak dapat melakukan transaksi.

Ahmad lalu mendekati Susi dan menawarkan jasa. Ahmad lalu meminta Susi mencari pinset untuk mengeluarkan kartu ATM yang sangkut di dalam mesin, Selasa (17/1) lalu.

Saat Susi keluar mencari pinset dari mesin ATM BNI 52 di Jalan Pertahanan, Patumbak kesempatan itu dimanfaatkan Ahmad.

Fallah menambahkan, ada dua orang rekan Ahmad yang masih dalam pengejaran. “Ini sifatnya jaringan. Dua orang bernisial Bn dan Am, masih dalam pengejaran,” ungkap dia.

Mantan Dir Reskrimum Polda Aceh ini menambahkan, Ahmad Taufiq sudah 12 kali melancarkan aksinya bersama rekan-rekannya. “Targetnya perempuan yang sudah lansia. Biasanya mereka beraksi di SPBU yang menyediakan ATM,” ungkap dia.

Ahmad lalu diminta untuk mempraktikkan aksi kriminalnya bermodal tusuk gigi. Menurut Ahmad, perannya melobi korban. Sedangkan dua rekan lainnya, memantau korban masuk ke mesin ATM dan mengintip nomor pin.

“Ada kawan yang sudah mengikuti korban, dan teman satu lagi memasukkan tusuk gigi sebelum korban masuk. Jadi ketika tidak masuk kartu ATM, saya datang untuk bantu. Waktu berhasil masuk, kawan lainnya melihat nomor pin tapi memang enggak bisa masuk karena kartunya bukan milik korban lagi,” kata dia.

Menurut Ahmad, paling kecil berhasil menguras harta korbannya senilai Rp200 ribu. Sedangkan paling besar yakni, Rp24,5 juta.

“Sudah setengah tahun kami ‘main’(beraksi). Faisal dan Budi adalah guru kami,” tandas Ahmad.

Akibat perbuatannya, Ahmad disangkakan Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara enam tahun.(ted/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/