26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Calon Biksu Itu Terbuai Rayuan Mahasiswi Aceh

Dia menambahkan, Toyota Rush milik korban warna putih berhasil digasak dan dijual senilai Rp30 juta. Menurutnya, komplotan pelaku itu sudah biasa melakukan aksi begal tersebut.

“Korban dibunuh di dalam mobil yang dijerat pakai kabel. Mulutnya juga dilakban. Pelaku ini (Edo) paling sadis. Alasannya dibunuh, karena korban tak menyerahkan uang. Korban hanya menyerahkan uang Rp100 ribu,” sambung Fallah.

Foto: Fachril/PM Mayat pria korban pembunuhan ditemukan di aliran Sungai Aran Dalu, Dusun V Karang Bangun, Desa Buluh Cina, Kec. Hamparan Perak, Sumut. Wajahnya dilakban.
Foto: Fachril/PM
Mayat pria korban pembunuhan ditemukan di aliran Sungai Aran Dalu, Dusun V Karang Bangun, Desa Buluh Cina, Kec. Hamparan Perak, Sumut. Wajahnya dilakban.

Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu menambahkan, terungkapnya kasus pembunuhan dilatarbelakangi perampokan itu setelah pihaknya melakukan penyelidikan melalui komunikasi jejaring sosial. Kemudian polisi berhasil mengantongi identitas korban, yang sebelumnya ditemukan tanpa tanda pengenal.

“Komunikasi terakhir korban dengan orang terdekatnya, diketahui saat korban berada di Jalan Sutrisno Medan sehari sebelum ditemukan. Dari penyelidikan itu lalu berhasil diamankan salah seorang tersangka. Kemudian lima tersangka lain termasuk perantara dan penadah kemudian juga berhasil ditangkap dalam pengembangan,” jelas Faisal.

Menurut Faisal, pelaku yang tengah diburon berinisal R alias Kerdil itu merupakan eksekutor yang membunuh korban.

Ketika ditanya kebenaran kabar bahwa korban merupakan Biksu, Faisal menyebutkan bahwa yang bersangkutan memang sempat sekolah biksu.

“Menurut keluarganya dia (korban) sempat pernah sekolah biksu, tapi belum ada yang menjelaskan bahwa dia (korban) itu Biksu. Atas kasus ini para tersangka yang diamankan dijerat pasal berlapis dalam Pasal 365 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan, 338 tentang pembunuhan dan 340 tentang pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal diatas 20 tahun penjara,” pungkas AKBP Faisal.

Sementara, pelaku Edo mengaku, niat awalnya hanya ingin merampok. Soalnya, dia kepepet uang untuk membayar utang. “Rp20 juta utang aku di bank. Uang yang utang di bank itu, untuk buka usaha, tapi sekarang sudah bangkrut,” kata Edo.

Dia bilang, pacarnya Nurul tak tahu jika niat mereka ingin merampok. Dia mengamini, kenal dengan korban melalui WeChat yang menyaru sebagai perempuan.

“Saya enggak tahu kalau begini kejadiannya. Awalnya ditawari kerjaan. Saat mereka menghadang (korban) saya sudah pulang. Saya kuliah di Aceh dan ini pulang ke Medan,” tandas tersangka Nurul Hasanah. (ted/yaa)

Dia menambahkan, Toyota Rush milik korban warna putih berhasil digasak dan dijual senilai Rp30 juta. Menurutnya, komplotan pelaku itu sudah biasa melakukan aksi begal tersebut.

“Korban dibunuh di dalam mobil yang dijerat pakai kabel. Mulutnya juga dilakban. Pelaku ini (Edo) paling sadis. Alasannya dibunuh, karena korban tak menyerahkan uang. Korban hanya menyerahkan uang Rp100 ribu,” sambung Fallah.

Foto: Fachril/PM Mayat pria korban pembunuhan ditemukan di aliran Sungai Aran Dalu, Dusun V Karang Bangun, Desa Buluh Cina, Kec. Hamparan Perak, Sumut. Wajahnya dilakban.
Foto: Fachril/PM
Mayat pria korban pembunuhan ditemukan di aliran Sungai Aran Dalu, Dusun V Karang Bangun, Desa Buluh Cina, Kec. Hamparan Perak, Sumut. Wajahnya dilakban.

Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu menambahkan, terungkapnya kasus pembunuhan dilatarbelakangi perampokan itu setelah pihaknya melakukan penyelidikan melalui komunikasi jejaring sosial. Kemudian polisi berhasil mengantongi identitas korban, yang sebelumnya ditemukan tanpa tanda pengenal.

“Komunikasi terakhir korban dengan orang terdekatnya, diketahui saat korban berada di Jalan Sutrisno Medan sehari sebelum ditemukan. Dari penyelidikan itu lalu berhasil diamankan salah seorang tersangka. Kemudian lima tersangka lain termasuk perantara dan penadah kemudian juga berhasil ditangkap dalam pengembangan,” jelas Faisal.

Menurut Faisal, pelaku yang tengah diburon berinisal R alias Kerdil itu merupakan eksekutor yang membunuh korban.

Ketika ditanya kebenaran kabar bahwa korban merupakan Biksu, Faisal menyebutkan bahwa yang bersangkutan memang sempat sekolah biksu.

“Menurut keluarganya dia (korban) sempat pernah sekolah biksu, tapi belum ada yang menjelaskan bahwa dia (korban) itu Biksu. Atas kasus ini para tersangka yang diamankan dijerat pasal berlapis dalam Pasal 365 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan, 338 tentang pembunuhan dan 340 tentang pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal diatas 20 tahun penjara,” pungkas AKBP Faisal.

Sementara, pelaku Edo mengaku, niat awalnya hanya ingin merampok. Soalnya, dia kepepet uang untuk membayar utang. “Rp20 juta utang aku di bank. Uang yang utang di bank itu, untuk buka usaha, tapi sekarang sudah bangkrut,” kata Edo.

Dia bilang, pacarnya Nurul tak tahu jika niat mereka ingin merampok. Dia mengamini, kenal dengan korban melalui WeChat yang menyaru sebagai perempuan.

“Saya enggak tahu kalau begini kejadiannya. Awalnya ditawari kerjaan. Saat mereka menghadang (korban) saya sudah pulang. Saya kuliah di Aceh dan ini pulang ke Medan,” tandas tersangka Nurul Hasanah. (ted/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/