26 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Istri Pergi ke Sidimpuan, Suami Pencemburu Gantung Diri

Foto: Robert/PM Foto Parluhuta Situmorang semasa hidup. Pria ini gantung diri usai bertengkar dengan istrinya tentang pergi ke pesta sanak saudara di Padangsidimpuan.
Foto: Robert/PM
Foto Parluhuta Situmorang semasa hidup. Pria ini gantung diri usai bertengkar dengan istrinya tentang pergi ke pesta sanak saudara di Padangsidimpuan.

PERCUT, SUMUTPOS.CO – Jeritan Ester br Situmorang (23) menggemparkan warga Jl. Telaga Sari Gg Karto, Link VII, Dusun IX Kenanga, Desa Lau Dendang, Kec. Percut Sei Tuan, Kamis (25/6) pagi. Dia histeriS melihat ayahnya, Parluhuta Situmorang (52) tewas gantung diri.

Awalnya, Ester hendak mengambil sabun mandi di warung mereka yang berada di depan rumahnya. Tak lama saat membuka pintu belakang warung mereka berukuran 1X1,5 meter itu Ester melihat ayahnya telah tergantung dengan menggunakan selendang merah, posisi kaki memanjang ke depan menyentuh lantai.

Tak lama, warga pun berbondong-bondong memadati rumah kediaman Ester. Takut berurusan dengan polisi, akhirnya pihak keluarga pun menghubungi kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, guna melakukan olah TKP. Namun, saat jenazah hendak dibawa ke rumah sakit, abang beserta adik korban melarang petugas untuk membawanya dan membuat surat pernyataan bahwa keluarga tidak melanjutkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

“Tadi pagi saya yang menemukan bapak saya udah tergantung ketika mau ambil sabun di dalam kedai bang. Di situlah ketahuan kalau bapak udah gak ada lagi,” terang Ester dengan mata berkaca-kaca.

Diakuinya, Senin (22/6) lalu, ayahnya dan ibunya E. Boru Lumbangaol (51) sempat cekcok sebelum pergi ke kampung di daerah Tarutung, yang kemudian menghadiri pesta pernikahan saudara di Padangsidimpuan.

“Ceritanya kan bang, Senin kemarin mama sama bapak mau pergi ke pesta di Sidimpuan. Sebelum ke tempat pesta, mereka ke kampung dulu bang di Tarutung. Nah, sebelum berangkat mereka sempat ribut, karena mama rencana mau pergi sendirian. Bapak cemburuan orangnya bang, akhirnya mereka cari pinjaman untuk ongkos bapak, barulah mereka pergi,” terang Ester ini.

Namun, tak tau apa permasalahan di Tarutung, korban tiba di rumahnya, Rabu (24/6) malam sekira pukul 20.00 dalam kondisi mabuk. Malam itu Pinaria boru Situmorang (16) anak keempat dari enam bersaudara itu menyambutnya saat sedang asyik menonton televisi diruang tamu mereka.

“Gak tau bang, tiba-tiba aja bapak udah nyampe di rumah dan dalam kondisi mabuk. Mama masih di Tarutung, ceritanya bapak gak ikut ke pesta semalam itu bang,” beber Pinaria kepada wartawan.

Tak hanya Pinaria seorang di rumah, malam itu Ester pun ada di rumah, dan korban menceritakan hal yang terjadi antara dirinya dengan keluarga istrinya di Tarutung. Hingga ia memutuskan untuk pulang ke rumah seorang diri.

“Bapak semalam cerita kalau dia lagi ribut di Tarutung, kalau masalah sebenarnya kami gak tau pasti bang. Itulah makanya bapak pulang sendirian kerumah dan gak jadi ikut ke pesta di P.Sidempuan, sedangkan mama masih ditarutung,” beber Ester diamini Pinaria.

Dalam perbincangan antara anak dan ayah itu, dikatakan Pinaria bahwa ayahnya sempat menitipkan pesan-pesan pertanda akan pergi untuk selamanya. Meski terbilang ngawur karena pengaruh alkohol, ternyata pesan itu tak diindahkan oleh Pinaria dan Ester. “Kalau besok jam 6 pagi aku gak bangun, berarti aku udah mati. Kalau nanti aku mati, makamkan aku di siborong-borong ya’ ucap korban ditiru oleh Pinaria.

Bahkan selama berada dirumah, korban selalu menyuruh anaknya Ester untuk menghubungi ibunya dengan mengancam akan bunuh diri apabila ibunya tidak juga pulang ke rumah. “Semalam bang, bapakku asyik nyuruh hubungi mama untuk pulang. Katanya lagi, kalau gak pulang akan bunuh diri. Bapakku ini memang cemburuan orangnya bang, makanya dia asyik nyuruh aku menghubungi mama. Sering kali bapak bilang mau mati, mau mati gitu bang,” sesal Ester.

Foto: Robert/PM Foto Parluhuta Situmorang semasa hidup. Pria ini gantung diri usai bertengkar dengan istrinya tentang pergi ke pesta sanak saudara di Padangsidimpuan.
Foto: Robert/PM
Foto Parluhuta Situmorang semasa hidup. Pria ini gantung diri usai bertengkar dengan istrinya tentang pergi ke pesta sanak saudara di Padangsidimpuan.

PERCUT, SUMUTPOS.CO – Jeritan Ester br Situmorang (23) menggemparkan warga Jl. Telaga Sari Gg Karto, Link VII, Dusun IX Kenanga, Desa Lau Dendang, Kec. Percut Sei Tuan, Kamis (25/6) pagi. Dia histeriS melihat ayahnya, Parluhuta Situmorang (52) tewas gantung diri.

Awalnya, Ester hendak mengambil sabun mandi di warung mereka yang berada di depan rumahnya. Tak lama saat membuka pintu belakang warung mereka berukuran 1X1,5 meter itu Ester melihat ayahnya telah tergantung dengan menggunakan selendang merah, posisi kaki memanjang ke depan menyentuh lantai.

Tak lama, warga pun berbondong-bondong memadati rumah kediaman Ester. Takut berurusan dengan polisi, akhirnya pihak keluarga pun menghubungi kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, guna melakukan olah TKP. Namun, saat jenazah hendak dibawa ke rumah sakit, abang beserta adik korban melarang petugas untuk membawanya dan membuat surat pernyataan bahwa keluarga tidak melanjutkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

“Tadi pagi saya yang menemukan bapak saya udah tergantung ketika mau ambil sabun di dalam kedai bang. Di situlah ketahuan kalau bapak udah gak ada lagi,” terang Ester dengan mata berkaca-kaca.

Diakuinya, Senin (22/6) lalu, ayahnya dan ibunya E. Boru Lumbangaol (51) sempat cekcok sebelum pergi ke kampung di daerah Tarutung, yang kemudian menghadiri pesta pernikahan saudara di Padangsidimpuan.

“Ceritanya kan bang, Senin kemarin mama sama bapak mau pergi ke pesta di Sidimpuan. Sebelum ke tempat pesta, mereka ke kampung dulu bang di Tarutung. Nah, sebelum berangkat mereka sempat ribut, karena mama rencana mau pergi sendirian. Bapak cemburuan orangnya bang, akhirnya mereka cari pinjaman untuk ongkos bapak, barulah mereka pergi,” terang Ester ini.

Namun, tak tau apa permasalahan di Tarutung, korban tiba di rumahnya, Rabu (24/6) malam sekira pukul 20.00 dalam kondisi mabuk. Malam itu Pinaria boru Situmorang (16) anak keempat dari enam bersaudara itu menyambutnya saat sedang asyik menonton televisi diruang tamu mereka.

“Gak tau bang, tiba-tiba aja bapak udah nyampe di rumah dan dalam kondisi mabuk. Mama masih di Tarutung, ceritanya bapak gak ikut ke pesta semalam itu bang,” beber Pinaria kepada wartawan.

Tak hanya Pinaria seorang di rumah, malam itu Ester pun ada di rumah, dan korban menceritakan hal yang terjadi antara dirinya dengan keluarga istrinya di Tarutung. Hingga ia memutuskan untuk pulang ke rumah seorang diri.

“Bapak semalam cerita kalau dia lagi ribut di Tarutung, kalau masalah sebenarnya kami gak tau pasti bang. Itulah makanya bapak pulang sendirian kerumah dan gak jadi ikut ke pesta di P.Sidempuan, sedangkan mama masih ditarutung,” beber Ester diamini Pinaria.

Dalam perbincangan antara anak dan ayah itu, dikatakan Pinaria bahwa ayahnya sempat menitipkan pesan-pesan pertanda akan pergi untuk selamanya. Meski terbilang ngawur karena pengaruh alkohol, ternyata pesan itu tak diindahkan oleh Pinaria dan Ester. “Kalau besok jam 6 pagi aku gak bangun, berarti aku udah mati. Kalau nanti aku mati, makamkan aku di siborong-borong ya’ ucap korban ditiru oleh Pinaria.

Bahkan selama berada dirumah, korban selalu menyuruh anaknya Ester untuk menghubungi ibunya dengan mengancam akan bunuh diri apabila ibunya tidak juga pulang ke rumah. “Semalam bang, bapakku asyik nyuruh hubungi mama untuk pulang. Katanya lagi, kalau gak pulang akan bunuh diri. Bapakku ini memang cemburuan orangnya bang, makanya dia asyik nyuruh aku menghubungi mama. Sering kali bapak bilang mau mati, mau mati gitu bang,” sesal Ester.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/