27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gokkon Roil Harahap Yakin Tuntaskan Rukun Wajib dan Sunnah

TERBENTUR PINTU KACA
Sementara itu, sekira pukul 20.00 WIB, seorang Calhaj, Marulam Basri Gultom, mengalami luka robek di keningnya karena terbentur pintu kaca gedung revitalisasi Asrama Haji Medan. Untuk mendapat pertolongan, Marulam dilarikan ke Klinik Asrama Haji Medan. Kening calhaj berusia 70 tahun itu pun diperban oleh dokter.

“Saya mau masuk, tidak tahu kalau itu kaca,” kata Marulam ketika ditanyai usai menjalani perobatan.

Lebih lanjut, calhaj asal Simanosor Julu, Tapanuli Selatan itu mengatakan, selain merasa perih akibat luka, dia juga merasa pusing akibat benturan di kepalanya. Namun, Marulam tidak menyalahkan siapapun termasuk panitia.

“Saya yang salah, tidak lihat tadi,” ujar Marulam.

Sementara itu, ketika Marulam diobati dokter, sejumlah petugas yang berada di Klinik menyebut kalau seharusnya pintu kaca itu tetap dibuka. Disebut sejumlah orang di Klinik itu, setidaknya diberikan tulisan sebagai tanda di pintu. Mereka menyebut, hal itu karena sudah beberapa kali kejadian. Selain itu, disebut beberapa orang di Klinik, tidak semua Calhaj yang kebanyakan berasal dari daerah, paham dan tahu dengan pintu kaca hotel.

” Kalau agar pengunjung tidak masuk ke dalam hotel, apa gunanya petugas ada di situ, ” ujar sejumlah orang di Klinik.

Menyikapi kejadian itu, Kepala Bidang Akomodasi Asrama Haji Medan, Nasrudin mengaku, sudah membuat tanda berupa tulisan ‘Awas Kaca’. Namun, mengingat masih terus terjadi ke Calhaj terjedut kaca pintu, Nasrudin mengaku akan memikirkan untuk membuat tanda lain yang lebih mudah dikenali.

” Kalau memang harus dibuka, nanti kita bicarakan, kalau memang harus begitu, ” ujar Nasrudin singkat. (ain/adz)

TERBENTUR PINTU KACA
Sementara itu, sekira pukul 20.00 WIB, seorang Calhaj, Marulam Basri Gultom, mengalami luka robek di keningnya karena terbentur pintu kaca gedung revitalisasi Asrama Haji Medan. Untuk mendapat pertolongan, Marulam dilarikan ke Klinik Asrama Haji Medan. Kening calhaj berusia 70 tahun itu pun diperban oleh dokter.

“Saya mau masuk, tidak tahu kalau itu kaca,” kata Marulam ketika ditanyai usai menjalani perobatan.

Lebih lanjut, calhaj asal Simanosor Julu, Tapanuli Selatan itu mengatakan, selain merasa perih akibat luka, dia juga merasa pusing akibat benturan di kepalanya. Namun, Marulam tidak menyalahkan siapapun termasuk panitia.

“Saya yang salah, tidak lihat tadi,” ujar Marulam.

Sementara itu, ketika Marulam diobati dokter, sejumlah petugas yang berada di Klinik menyebut kalau seharusnya pintu kaca itu tetap dibuka. Disebut sejumlah orang di Klinik itu, setidaknya diberikan tulisan sebagai tanda di pintu. Mereka menyebut, hal itu karena sudah beberapa kali kejadian. Selain itu, disebut beberapa orang di Klinik, tidak semua Calhaj yang kebanyakan berasal dari daerah, paham dan tahu dengan pintu kaca hotel.

” Kalau agar pengunjung tidak masuk ke dalam hotel, apa gunanya petugas ada di situ, ” ujar sejumlah orang di Klinik.

Menyikapi kejadian itu, Kepala Bidang Akomodasi Asrama Haji Medan, Nasrudin mengaku, sudah membuat tanda berupa tulisan ‘Awas Kaca’. Namun, mengingat masih terus terjadi ke Calhaj terjedut kaca pintu, Nasrudin mengaku akan memikirkan untuk membuat tanda lain yang lebih mudah dikenali.

” Kalau memang harus dibuka, nanti kita bicarakan, kalau memang harus begitu, ” ujar Nasrudin singkat. (ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/