26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Film G30S Bakal Diputar di Lapangan Benteng Medan

Poster film Pengkhianatan-G30S-PKI, karya Arifin C Noer.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemutaran film G30S masih menuai kontroversi. Bahkan, TNI dan Polri pun tak sepaham menyikapi pemutaran film yang tak diputar lagi sejak bergulirnya era reformasi.

Jika Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo secara tegas memberikan instruksi kepada jajarannya untuk menggelar nonton bareng film G30S, berbeda dengan Kapolri Jendral Tito Karnavian yang hingga kini belum memberikan instruksi kepada jajarannya.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting yang ditanyai soal ini menegaskan, tak ada perintah langsung dari pimpinan tertinggi Polri, Jendral Tito Karnavian untuk ikut-ikutan menggelar nobar film tersebut. Rina pun enggan berkomentar banyak soal itu. Intinya, pimpinan tertinggi mereka tidak ada memberikan instruksi untuk nobar. “Saya no comment untuk itu,” tegas Rina kepada wartawan, Senin (25/9).

Menurutnya, Polisi lebih konsen kepada menjaga gangguan ketertiban di masyarakat, ketimbang sibuk-sibuk soal nobar PKI. “Kita fokus pada Kamtibmas, soal PKI saya nggak komentar ya,” terang Rina.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan seluruh TNI wajib menggelar nonton bareng film G30S/PKI. Di Sumatera Utara, nobar tersebut dipusatkan di Lapangan Benteng, Sabtu (30/9) mendatang.

Nobar film sejarah itu direncanakan dihadiri Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi, Pangdam I/BB, Kapolda Sumut, Wali Kota Medan, Dandim 0201/BS, Kapolrestabes Medan dan elemen masyarakat. “Nonton bareng film G30S/PKI itu, gratis dan terbukan untuk umum. Bahkan bagi elemen masyarakat yang peduli dengan bangsa ini dan eksistensi Pancasila kita harapkan bisa hadir. Tempat cukup luas, bisa menampung puluhan ribu orang,” ujar Kepala Penerangan Kodam I/BB, Kolonel Inf Edi Hartono, kemarin.

Dijelaskannya, acara itu juga akan dijaga oleh Prajurit TNI Kodam I/BB dibantu Polisi. Namun, disebutnya kalau penjagaan, tidak khusus. Dikatakan Edi, penjagaan masih standard pengamanan keramaian, agar kegiatan berjalan lancar, aman dan tertib. Selain itu, disebut Edi penjagaan agar orang yang mengikuti acara, merasa nyaman dan orang yang tidak mengikuti acara, tidak terganggu karena lalu lintas khususnya, disebutnya akam diatur agar tetap tertib dan lancar.

Disinggung soal awal dari nonton bareng itu, Edi menjelaskan, itu adalah perintah Panglima TNI. Panglima TNI melihat sudah cukup lama, lebih dari 1 dekade masyarakat tidak lagi menonton tentang peristiwa G30S/PKI. Dikatakan Edi, Panglima TNI merasa khawatir jika anak Bangsa sampai lupa, Bangsa ini pernah mengalami suatu peristiwa yang kelam.

Panglima TNI memandang perlu bagi generasi muda sebagai penerus Bangsa, , tahu sejarah sehingga dijadikan momentum agar peristiwa itu tidak terulang. ” Apalagi Bangsa kita merupakan Bangsa yang sangat mejemuk. Terus kita sudah memiliki ideologi yang mempersatukan keberagaman yang namanya Pancasila, ” tambah Edi.

Poster film Pengkhianatan-G30S-PKI, karya Arifin C Noer.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemutaran film G30S masih menuai kontroversi. Bahkan, TNI dan Polri pun tak sepaham menyikapi pemutaran film yang tak diputar lagi sejak bergulirnya era reformasi.

Jika Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo secara tegas memberikan instruksi kepada jajarannya untuk menggelar nonton bareng film G30S, berbeda dengan Kapolri Jendral Tito Karnavian yang hingga kini belum memberikan instruksi kepada jajarannya.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting yang ditanyai soal ini menegaskan, tak ada perintah langsung dari pimpinan tertinggi Polri, Jendral Tito Karnavian untuk ikut-ikutan menggelar nobar film tersebut. Rina pun enggan berkomentar banyak soal itu. Intinya, pimpinan tertinggi mereka tidak ada memberikan instruksi untuk nobar. “Saya no comment untuk itu,” tegas Rina kepada wartawan, Senin (25/9).

Menurutnya, Polisi lebih konsen kepada menjaga gangguan ketertiban di masyarakat, ketimbang sibuk-sibuk soal nobar PKI. “Kita fokus pada Kamtibmas, soal PKI saya nggak komentar ya,” terang Rina.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan seluruh TNI wajib menggelar nonton bareng film G30S/PKI. Di Sumatera Utara, nobar tersebut dipusatkan di Lapangan Benteng, Sabtu (30/9) mendatang.

Nobar film sejarah itu direncanakan dihadiri Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi, Pangdam I/BB, Kapolda Sumut, Wali Kota Medan, Dandim 0201/BS, Kapolrestabes Medan dan elemen masyarakat. “Nonton bareng film G30S/PKI itu, gratis dan terbukan untuk umum. Bahkan bagi elemen masyarakat yang peduli dengan bangsa ini dan eksistensi Pancasila kita harapkan bisa hadir. Tempat cukup luas, bisa menampung puluhan ribu orang,” ujar Kepala Penerangan Kodam I/BB, Kolonel Inf Edi Hartono, kemarin.

Dijelaskannya, acara itu juga akan dijaga oleh Prajurit TNI Kodam I/BB dibantu Polisi. Namun, disebutnya kalau penjagaan, tidak khusus. Dikatakan Edi, penjagaan masih standard pengamanan keramaian, agar kegiatan berjalan lancar, aman dan tertib. Selain itu, disebut Edi penjagaan agar orang yang mengikuti acara, merasa nyaman dan orang yang tidak mengikuti acara, tidak terganggu karena lalu lintas khususnya, disebutnya akam diatur agar tetap tertib dan lancar.

Disinggung soal awal dari nonton bareng itu, Edi menjelaskan, itu adalah perintah Panglima TNI. Panglima TNI melihat sudah cukup lama, lebih dari 1 dekade masyarakat tidak lagi menonton tentang peristiwa G30S/PKI. Dikatakan Edi, Panglima TNI merasa khawatir jika anak Bangsa sampai lupa, Bangsa ini pernah mengalami suatu peristiwa yang kelam.

Panglima TNI memandang perlu bagi generasi muda sebagai penerus Bangsa, , tahu sejarah sehingga dijadikan momentum agar peristiwa itu tidak terulang. ” Apalagi Bangsa kita merupakan Bangsa yang sangat mejemuk. Terus kita sudah memiliki ideologi yang mempersatukan keberagaman yang namanya Pancasila, ” tambah Edi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/