25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Siapa Saja Polisi Temui Toge di Lapas? Buka CCTV-nya

Foto: Dok Sumut Pos Tony alias TG, terlihat santai saat petugas merazia Llapas Lubukpakam. Saat razia itu, petugas menemukan ruang karaoke dan salon. Buntutnya, BNN menyisir lapas tersebut dan menemukan Tony mengendalikan peredaran narkoa dari lapas.
Foto: Dok Sumut Pos
Tony alias TG, terlihat santai saat petugas merazia Llapas Lubukpakam. Saat razia itu, petugas menemukan ruang karaoke dan salon. Buntutnya, BNN menyisir lapas tersebut dan menemukan Tony mengendalikan peredaran narkoa dari lapas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) didesak untuk membuka dan memeriksa data rekaman closed circuit television (CCTV) yang dipasang di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Pakam, Deliserdang. CCTV itu akan membuat kasus Kasat Reskrim Narkoba Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan AKP Ichwan Lubis, yang sudah tujuh tahun kenal bandar narkoba Togiman alias Toge, menjadi terang-benderang.

Desakan disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, karena dia yakin bukan hanya AKP Ichwan Lubis saja yang pernah ‘berurusan’ dengan Togiman alias Toge. Toge merupakan bandar narkoba jaringan internasional yang pernah mendekam di LP Kelas IIB Lubuk Pakam.

“Melihat luasnya jaringan Toge, bukan mustahil tidak hanya AKP Ichwan Lubis yang menerima suap dan bisa juga sejumlah oknum dari instansi lain,” kata Neta dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/4).

Menurut Neta, dengan dibukanya rekaman CCTV, maka akan bisa diketahui siapa saja oknum polisi yang pernah bertemu Toge di dalam lapas.

Neta yang juga anak Medan ini itu, mengingatkan BNN agar tertangkapnya AKP Ichwan Lubis dijadikan titik awal mengusutan jaringan narkoba yang melibatkan oknum-oknum aparat.

“Jangan hanya berhenti pada Kasat Narkoba Belawan,” cetusnya.

Dikatakan jika pengusutan kasus ini hanya berhenti pada AKP Ichwan Lubis, maka kasus-kasus serupa akan terjadi lagi. Neta mengaku tidak kaget jika ada polisi terlibat atau ‘cincai-cincai’ dengan bandar narkoba, karena selama ini sudah banyak kasus yang terungkap.

Hanya saja, kali ini kaget karena BNN menemukan jumlah uang cukup besar di rumah AKP Ichwan Lubis, yakni Rp2,3 miliar. “Diduga lebih banyak lagi oknum polisi yang diduga terlibat narkoba,” ujarnya.

Sama dengan pendapat mantan pimpinan BNN Komjen (purn) Togar Sianipar, Neta juga mendesak Ichwan dihukum berat.

Dikatakan, jika terbukti yang bersangkutan bermain-main dengan narkoba maupun bandar, seharusnya dipecat dan dihukum mati. “Sehingga polisi-polisi lain tidak nekat meniru ulah yang bersangkutan,” pungkasnya.

Terkait desakan IPW agar BNN membuka CCTV LP Lubuk Pakam, hingga kemarin sore, Sumut Pos belum mendapatkan tanggapan dari instansi pimpinan Komjen Budi Waseso itu. Ponsel milik Jubir BNN Kombes Slamet Pribadi sibuk terus.

Sehari sebelumnya dia sudah menjelaskan, tiga tersangka yang sudah ditetapkan dijerat dengan aturan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pemeriksaan juga melibatkan penyidik dari Divisi Propam Mabes Polri.

Ada pun AKP Ichwan Lubis resmi dicopot dari jabatannya sejak Selasa (26/4). Jabatannya kini digantikan oleh AKP Dedy Kurniawan, yang sebelumnya merupakan Kasat Reskrim Polres Phakpak Bharat.

“Mulai hari ini, AKP Ichwan Lubis resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Reserse Narkoba Polres Belawan. Jabatannya digantikan oleh AKP Dedy Kurniawan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf, Selasa (26/4).

Sementara, terkait perkembangan kasus AKP Ichwan Lubis, Helfi menyebutkan, hingga saat ini yang bersangkutan masih diperiksa penyidik BNN Pusat dan dilakukan penahanan. “Kasusnya terus berjalan di BNN Pusat. Yang bersangkutan saat ini tetap ditahan,” tutur Helfi.

Setelah dicopot dari jabatannya, AKP Ichwan Lubis juga rencananya akan dibawa ke sidang etik dan profesi kepolisian. Polda Sumut tengah melakukan penyelidikan untuk kepentingan sidang etik tersebut. Polisi jebolan sekolah bintara itu juga akan mengikuti proses etik dan profesi tersebut, setelah persoalan pidananya dengan BNN, berkekuatan hukum tetap. (sam)

Foto: Dok Sumut Pos Tony alias TG, terlihat santai saat petugas merazia Llapas Lubukpakam. Saat razia itu, petugas menemukan ruang karaoke dan salon. Buntutnya, BNN menyisir lapas tersebut dan menemukan Tony mengendalikan peredaran narkoa dari lapas.
Foto: Dok Sumut Pos
Tony alias TG, terlihat santai saat petugas merazia Llapas Lubukpakam. Saat razia itu, petugas menemukan ruang karaoke dan salon. Buntutnya, BNN menyisir lapas tersebut dan menemukan Tony mengendalikan peredaran narkoa dari lapas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) didesak untuk membuka dan memeriksa data rekaman closed circuit television (CCTV) yang dipasang di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Pakam, Deliserdang. CCTV itu akan membuat kasus Kasat Reskrim Narkoba Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan AKP Ichwan Lubis, yang sudah tujuh tahun kenal bandar narkoba Togiman alias Toge, menjadi terang-benderang.

Desakan disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, karena dia yakin bukan hanya AKP Ichwan Lubis saja yang pernah ‘berurusan’ dengan Togiman alias Toge. Toge merupakan bandar narkoba jaringan internasional yang pernah mendekam di LP Kelas IIB Lubuk Pakam.

“Melihat luasnya jaringan Toge, bukan mustahil tidak hanya AKP Ichwan Lubis yang menerima suap dan bisa juga sejumlah oknum dari instansi lain,” kata Neta dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/4).

Menurut Neta, dengan dibukanya rekaman CCTV, maka akan bisa diketahui siapa saja oknum polisi yang pernah bertemu Toge di dalam lapas.

Neta yang juga anak Medan ini itu, mengingatkan BNN agar tertangkapnya AKP Ichwan Lubis dijadikan titik awal mengusutan jaringan narkoba yang melibatkan oknum-oknum aparat.

“Jangan hanya berhenti pada Kasat Narkoba Belawan,” cetusnya.

Dikatakan jika pengusutan kasus ini hanya berhenti pada AKP Ichwan Lubis, maka kasus-kasus serupa akan terjadi lagi. Neta mengaku tidak kaget jika ada polisi terlibat atau ‘cincai-cincai’ dengan bandar narkoba, karena selama ini sudah banyak kasus yang terungkap.

Hanya saja, kali ini kaget karena BNN menemukan jumlah uang cukup besar di rumah AKP Ichwan Lubis, yakni Rp2,3 miliar. “Diduga lebih banyak lagi oknum polisi yang diduga terlibat narkoba,” ujarnya.

Sama dengan pendapat mantan pimpinan BNN Komjen (purn) Togar Sianipar, Neta juga mendesak Ichwan dihukum berat.

Dikatakan, jika terbukti yang bersangkutan bermain-main dengan narkoba maupun bandar, seharusnya dipecat dan dihukum mati. “Sehingga polisi-polisi lain tidak nekat meniru ulah yang bersangkutan,” pungkasnya.

Terkait desakan IPW agar BNN membuka CCTV LP Lubuk Pakam, hingga kemarin sore, Sumut Pos belum mendapatkan tanggapan dari instansi pimpinan Komjen Budi Waseso itu. Ponsel milik Jubir BNN Kombes Slamet Pribadi sibuk terus.

Sehari sebelumnya dia sudah menjelaskan, tiga tersangka yang sudah ditetapkan dijerat dengan aturan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pemeriksaan juga melibatkan penyidik dari Divisi Propam Mabes Polri.

Ada pun AKP Ichwan Lubis resmi dicopot dari jabatannya sejak Selasa (26/4). Jabatannya kini digantikan oleh AKP Dedy Kurniawan, yang sebelumnya merupakan Kasat Reskrim Polres Phakpak Bharat.

“Mulai hari ini, AKP Ichwan Lubis resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Reserse Narkoba Polres Belawan. Jabatannya digantikan oleh AKP Dedy Kurniawan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf, Selasa (26/4).

Sementara, terkait perkembangan kasus AKP Ichwan Lubis, Helfi menyebutkan, hingga saat ini yang bersangkutan masih diperiksa penyidik BNN Pusat dan dilakukan penahanan. “Kasusnya terus berjalan di BNN Pusat. Yang bersangkutan saat ini tetap ditahan,” tutur Helfi.

Setelah dicopot dari jabatannya, AKP Ichwan Lubis juga rencananya akan dibawa ke sidang etik dan profesi kepolisian. Polda Sumut tengah melakukan penyelidikan untuk kepentingan sidang etik tersebut. Polisi jebolan sekolah bintara itu juga akan mengikuti proses etik dan profesi tersebut, setelah persoalan pidananya dengan BNN, berkekuatan hukum tetap. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/