25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Panyebab Kebakaran Belum Terindentifikasi

MEDAN- Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) akhirnya mulai melakukan identifikasi di pabrik getah milik PT Asahan Crumb Rubber, Jalan Sisingamangaraja yang terbakar, Rabu (26/9).

HANGUS: Warga melintasi area pabrik karet  Jalan SM Raja Medan pasca kebakaran.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POs
HANGUS: Warga melintasi area pabrik karet di Jalan SM Raja Medan pasca kebakaran.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POs

Selain petugas Labfor Poldasu, petugas identifikasi dari Polresta Medan juga turun ke lokasi Olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan tertutup itu, berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Sejumlah petugas terlihat masuk ke dalam lokasi gudang pengeringan getah yang hangus terbakar. Namun, dalam olah TKP itu, petugas tidak ada membawa satu barang bukti untuk diperiksa.

Kepala Labfor Poldasu, Kombes Pol Agus Irianto mengatakan, dalam olah TKP itu pihaknya hanya menghimpun data dari sejumlah saksi mata.

“Tidak ada material yang dibawa ke markas untuk diperiksa. Petugas masih melakukan pengumpulan data untuk penyelidikan awal penyebab kebakaran,” ujarnya, Rabu (26/9) petang.

Kombes Agus mengatakan, untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran, akan ada beberapa aspek yang dilalui. Mulai dari pengumpulan barang bukti, sampai menghimpun data dari saksi untuk memperkuat penyebab pasti kebakaran. “Pemeriksaan akan melalui beberapa aspek. Penelitian akan dilakukan di Medan, karena kami memiliki alat-alatnya, jadi tidak perlu dibawa ke Jakarta,” katanya.

Dikatakan Agus, pemeriksaan akan dilanjutkan besok Kamis (hari ini, Red). “Besok akan dilanjutkan. Petugas akan kembali melakukan olah TKP. Saya belum bisa memastikan penyebabnya, karena kami bekerja,” pungkasnya.

Hingga kini, di areal lokasi masih terpasang police line (garis polisi). Informasi yang dihimpun, kini penyelidikan sepenuhnya di tangani oleh Polresta Medan.
“Masih satu saksi yang kami periksa. Tapi penanganannya sudah dialihkan ke Polresta Medan,” kata Kapolsek Patumbak, AKP Triadi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki mengatakan, sudah dua saksi yang diperiksa. Rencananya 5 saksi lainnya akan diperiksa malam ini.
“Jadi ada 7 saksi semuanya. 2 saksi sudah dimintai keterangan, 5 saksi lainnya malam ini akan diperiksa. Saksi adalah karyawan pabrik,” sebutnya.
Hingga kini, Yoris juga belum mau berspekulasi lebih awal apa penyebab pasti kebakaran tersebut.

“Belum bisa dipastikan lah bos. Kan tim masih bekerja. Dalam hal ini kami bekerja sama dengan tim Labfor Polda,” katanya.
Kabid Humas Poldasu,Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan, tak yakin kebakaran itu karena sabotase.

“Tidak mungkin itu, tetapi kalau pun begitu tetap masih harus menunggu hasil pemeriksaan labfor. Berpikir positif saja dulu, tapi kalau hasil pemeriksaan labfor sudah keluar baru bisa dipastikan kemudian penyebabnya,” kata Heru.

Dijelaskan Heru, untuk kepentingan penyelidikan saat ini polisi sudah memintai keterangan seorang karyawan yang diduga kuat mengetahui kebakaran yaitu Zainal Maaruf.
“Dia kebetulan sedang berada lokasi awal terjadinya kebakaran. Selain Zainal, juga akan dimintai keterangan karyawan ada yang tinggal di lokasi itu,” ucapnya.

Pantauan Sumut Pos, hingga kini pabrik belum juga beroperasi. Di dalam areal pabrik, dipampang tulisan yang berisi pengumuman bahwa karyawan pabrik diliburkan hingga 29 September. Dalam pengumuman itu, karyawan akan kembali bekerja pada 1 Oktober mendatang. Dipastikan 300 karyawan kehilangan pekerjaan untuk sementara.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak pabrik, terkait kebakaran yang menghanguskan 5 dek tempat pengeringan karet tersebut. Akses masuk menuju ke dalam pabrik juga masih dijaga ketat petugas keamanan (sekuriti) pabrik. Selain warga yang tinggal di areal pabrik, tak ada satupun yang diizinkan masuk ke dalam areal lokasi kebakaran.

Seperti diberitakan sebelumnya, si jago merah melalap pabrik getah milik PT Asahan Crumb Rubber 1953 yang ada di jalan Sisingamangaraja, Senin (24/9) sekira pukul 20.00 WIB. Dua gudang besar berisi getah, bahan bakar, genset, mesin, alat traktor kecil pengangkut karet di gudang habis dilalap api. Kantor perusahaan pengolahan karet itu juga ikut terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pegawai dan sekuriti berusaha memadamkan, namun api dengan cepat membesar karena gudang tersebut terdapat bahan mudah terbakar dan dengan cepat api membakar dua gudang dan kantor.

Saat api makin besar, terdengar suara ledakan sambut menyambut dari lokasi kebakaran tanpa henti-hentinya. Bahkan, ketinggian api terlihat sampai radius 5 kilometer. Kepulan asap tebal sudah terlihat dari Lapangan Merdeka Medan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat tersebut. (mag-12/jon)

MEDAN- Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) akhirnya mulai melakukan identifikasi di pabrik getah milik PT Asahan Crumb Rubber, Jalan Sisingamangaraja yang terbakar, Rabu (26/9).

HANGUS: Warga melintasi area pabrik karet  Jalan SM Raja Medan pasca kebakaran.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POs
HANGUS: Warga melintasi area pabrik karet di Jalan SM Raja Medan pasca kebakaran.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POs

Selain petugas Labfor Poldasu, petugas identifikasi dari Polresta Medan juga turun ke lokasi Olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan tertutup itu, berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Sejumlah petugas terlihat masuk ke dalam lokasi gudang pengeringan getah yang hangus terbakar. Namun, dalam olah TKP itu, petugas tidak ada membawa satu barang bukti untuk diperiksa.

Kepala Labfor Poldasu, Kombes Pol Agus Irianto mengatakan, dalam olah TKP itu pihaknya hanya menghimpun data dari sejumlah saksi mata.

“Tidak ada material yang dibawa ke markas untuk diperiksa. Petugas masih melakukan pengumpulan data untuk penyelidikan awal penyebab kebakaran,” ujarnya, Rabu (26/9) petang.

Kombes Agus mengatakan, untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran, akan ada beberapa aspek yang dilalui. Mulai dari pengumpulan barang bukti, sampai menghimpun data dari saksi untuk memperkuat penyebab pasti kebakaran. “Pemeriksaan akan melalui beberapa aspek. Penelitian akan dilakukan di Medan, karena kami memiliki alat-alatnya, jadi tidak perlu dibawa ke Jakarta,” katanya.

Dikatakan Agus, pemeriksaan akan dilanjutkan besok Kamis (hari ini, Red). “Besok akan dilanjutkan. Petugas akan kembali melakukan olah TKP. Saya belum bisa memastikan penyebabnya, karena kami bekerja,” pungkasnya.

Hingga kini, di areal lokasi masih terpasang police line (garis polisi). Informasi yang dihimpun, kini penyelidikan sepenuhnya di tangani oleh Polresta Medan.
“Masih satu saksi yang kami periksa. Tapi penanganannya sudah dialihkan ke Polresta Medan,” kata Kapolsek Patumbak, AKP Triadi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki mengatakan, sudah dua saksi yang diperiksa. Rencananya 5 saksi lainnya akan diperiksa malam ini.
“Jadi ada 7 saksi semuanya. 2 saksi sudah dimintai keterangan, 5 saksi lainnya malam ini akan diperiksa. Saksi adalah karyawan pabrik,” sebutnya.
Hingga kini, Yoris juga belum mau berspekulasi lebih awal apa penyebab pasti kebakaran tersebut.

“Belum bisa dipastikan lah bos. Kan tim masih bekerja. Dalam hal ini kami bekerja sama dengan tim Labfor Polda,” katanya.
Kabid Humas Poldasu,Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan, tak yakin kebakaran itu karena sabotase.

“Tidak mungkin itu, tetapi kalau pun begitu tetap masih harus menunggu hasil pemeriksaan labfor. Berpikir positif saja dulu, tapi kalau hasil pemeriksaan labfor sudah keluar baru bisa dipastikan kemudian penyebabnya,” kata Heru.

Dijelaskan Heru, untuk kepentingan penyelidikan saat ini polisi sudah memintai keterangan seorang karyawan yang diduga kuat mengetahui kebakaran yaitu Zainal Maaruf.
“Dia kebetulan sedang berada lokasi awal terjadinya kebakaran. Selain Zainal, juga akan dimintai keterangan karyawan ada yang tinggal di lokasi itu,” ucapnya.

Pantauan Sumut Pos, hingga kini pabrik belum juga beroperasi. Di dalam areal pabrik, dipampang tulisan yang berisi pengumuman bahwa karyawan pabrik diliburkan hingga 29 September. Dalam pengumuman itu, karyawan akan kembali bekerja pada 1 Oktober mendatang. Dipastikan 300 karyawan kehilangan pekerjaan untuk sementara.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak pabrik, terkait kebakaran yang menghanguskan 5 dek tempat pengeringan karet tersebut. Akses masuk menuju ke dalam pabrik juga masih dijaga ketat petugas keamanan (sekuriti) pabrik. Selain warga yang tinggal di areal pabrik, tak ada satupun yang diizinkan masuk ke dalam areal lokasi kebakaran.

Seperti diberitakan sebelumnya, si jago merah melalap pabrik getah milik PT Asahan Crumb Rubber 1953 yang ada di jalan Sisingamangaraja, Senin (24/9) sekira pukul 20.00 WIB. Dua gudang besar berisi getah, bahan bakar, genset, mesin, alat traktor kecil pengangkut karet di gudang habis dilalap api. Kantor perusahaan pengolahan karet itu juga ikut terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pegawai dan sekuriti berusaha memadamkan, namun api dengan cepat membesar karena gudang tersebut terdapat bahan mudah terbakar dan dengan cepat api membakar dua gudang dan kantor.

Saat api makin besar, terdengar suara ledakan sambut menyambut dari lokasi kebakaran tanpa henti-hentinya. Bahkan, ketinggian api terlihat sampai radius 5 kilometer. Kepulan asap tebal sudah terlihat dari Lapangan Merdeka Medan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat tersebut. (mag-12/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/