31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Alhamdulillah, Hari Ini Yeni Dioperasi

Sementara itu, dr.Marahakim Lumban Tobing, Sp.B, menjelaskan operasi yang dilakukan bersifat operasi kecil. Waktu yang diperlukan tidak lama hanya hitungan menit saja. Pasien akan dibius lokal dan selang akan dicabut melalui saluran kemihnya. “Besok saya akan lakukan operasi. Tadi sama pasien juga sudah selesai. Kami sudah bertemu. Mudah-mudahan besok lancar,”ujarnya.

Sekdar mengingatkan, kasus ini terungkap pasca Yeni yang berstatus pegawai lepas di gedung DPRD Medan tiba-tiba pingsan menahan sakit di perutnya saat tengah membersihkan lantai, Rabu (25/11). Tak pelak kehebohan pun terjadi di sana. Saat ditemui, semula Yeni enggan bicara. Tapi karena terus dibujuk, akhirnya ia pun menyerah dengan dalih tak sanggup menahan beban hidup sendirian.

Ternyata rasa sakit yang tak tertahankan itu berasal dari perutnya. Menurut Yeni, 7 bulan ini ada benda berwujud selang di perutnya. Selang tersebut berada di ginjal menuju saluran kandungan kemih. Hal ini baru ia ketahui dua minggu lalu saat ia melakukan rontgen di klinik Bunda Thamrin, Medan. “Ada selang kateter yang masih tertinggal di perut saya. Dari ginjal ke saluran kencing. 7 bulan selang itu ada di perut saya. Pantaslah saya terus merasa sakit perut ini sejak operasi batu ginjal,”ujar Yeni disaksikan teman kerjanya di DPRD Medan. Yeni bercerita, pada April 2015 lalu ia menjalani operasi pengangkatan batu ginjal di RSUD Pirngadi Medan. Sebelumnya ia juga telah melakukan rontgen di RS Martha Friska.

Hasil diagnosa dokter Yeni mengalami batu ginjal. Diagnosa yang sama juga ia terima dari RSUD Pirngadi Medan. Ia memilih RSUD Pirngadi karena jaraknya dekat dengan rumahnya di Jalan Tempuling Medan. Lalu ia ditangani oleh dokter bedah, dr.Marahkim Lumban Tobing, SpB. Operasi pun dilakukan 2 hari kemudian dan berjalan lancar. Selang kateter untuk ia mengeluarkan air seni serta darah kotor pasca operasi juga terpasang.

Dua minggu pasca operasi, selang kateter itu pun dicabut oleh dokter bedah tersebut. Namun entah mengapa, rasa sakit luar biasa dari perutnya terus dideritanya. Apa yang dikerjakannya serba salah. “Naik kereta (sepeda motor) salah. Mau kerja salah. Sakit kalilah pokoknya perut ini. Ini saya baru sama dokternya saya bilang kalau saya udah ga mens lagi. Kapan mau dicabut selangnya,”ujarnya lirih.

Lalu dua minggu lalu ia pun menyambangi klinik dokter Marahakim di kawasan Jalan Menteng, Medan. Saat itu ia mempertanyakan perihal rasa sakitnya yang tak kunjung usai. Saat itulah sang dokter menyarankannya untuk melakukan rontgen, mana tahu ada batu ginjal yang tersisa. Mengetahui hasil rontgen, dokter Marahakim kata Yeni lupa mencabut selang tersebut. (win/deo)

Sementara itu, dr.Marahakim Lumban Tobing, Sp.B, menjelaskan operasi yang dilakukan bersifat operasi kecil. Waktu yang diperlukan tidak lama hanya hitungan menit saja. Pasien akan dibius lokal dan selang akan dicabut melalui saluran kemihnya. “Besok saya akan lakukan operasi. Tadi sama pasien juga sudah selesai. Kami sudah bertemu. Mudah-mudahan besok lancar,”ujarnya.

Sekdar mengingatkan, kasus ini terungkap pasca Yeni yang berstatus pegawai lepas di gedung DPRD Medan tiba-tiba pingsan menahan sakit di perutnya saat tengah membersihkan lantai, Rabu (25/11). Tak pelak kehebohan pun terjadi di sana. Saat ditemui, semula Yeni enggan bicara. Tapi karena terus dibujuk, akhirnya ia pun menyerah dengan dalih tak sanggup menahan beban hidup sendirian.

Ternyata rasa sakit yang tak tertahankan itu berasal dari perutnya. Menurut Yeni, 7 bulan ini ada benda berwujud selang di perutnya. Selang tersebut berada di ginjal menuju saluran kandungan kemih. Hal ini baru ia ketahui dua minggu lalu saat ia melakukan rontgen di klinik Bunda Thamrin, Medan. “Ada selang kateter yang masih tertinggal di perut saya. Dari ginjal ke saluran kencing. 7 bulan selang itu ada di perut saya. Pantaslah saya terus merasa sakit perut ini sejak operasi batu ginjal,”ujar Yeni disaksikan teman kerjanya di DPRD Medan. Yeni bercerita, pada April 2015 lalu ia menjalani operasi pengangkatan batu ginjal di RSUD Pirngadi Medan. Sebelumnya ia juga telah melakukan rontgen di RS Martha Friska.

Hasil diagnosa dokter Yeni mengalami batu ginjal. Diagnosa yang sama juga ia terima dari RSUD Pirngadi Medan. Ia memilih RSUD Pirngadi karena jaraknya dekat dengan rumahnya di Jalan Tempuling Medan. Lalu ia ditangani oleh dokter bedah, dr.Marahkim Lumban Tobing, SpB. Operasi pun dilakukan 2 hari kemudian dan berjalan lancar. Selang kateter untuk ia mengeluarkan air seni serta darah kotor pasca operasi juga terpasang.

Dua minggu pasca operasi, selang kateter itu pun dicabut oleh dokter bedah tersebut. Namun entah mengapa, rasa sakit luar biasa dari perutnya terus dideritanya. Apa yang dikerjakannya serba salah. “Naik kereta (sepeda motor) salah. Mau kerja salah. Sakit kalilah pokoknya perut ini. Ini saya baru sama dokternya saya bilang kalau saya udah ga mens lagi. Kapan mau dicabut selangnya,”ujarnya lirih.

Lalu dua minggu lalu ia pun menyambangi klinik dokter Marahakim di kawasan Jalan Menteng, Medan. Saat itu ia mempertanyakan perihal rasa sakitnya yang tak kunjung usai. Saat itulah sang dokter menyarankannya untuk melakukan rontgen, mana tahu ada batu ginjal yang tersisa. Mengetahui hasil rontgen, dokter Marahakim kata Yeni lupa mencabut selang tersebut. (win/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/