31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Mahasiswa Pancabudi Ini Ternyata Begal, Sasarannya Cewek

Bermula dari situ, Arif terus tertarik melakoni tugasnya jadi Joki untuk merampok. Menurut dia, aksi perampokan itu enggak diketahui oleh kedua orangtuanya.

“Saya kasian sama orangtua. Jadi orangtua, enggak saya kasih tahu. Takutnya ngedrop,” ujar anak pasangan dari Sumardi Ismanto dan Yuniarti ini dengan mata berkaca-kaca.

Melalui Jimmy juga, Arif kenal dengan para pelaku lainnya. Kenalnya ketika ngumpul di rumah Jimmy, Jalan Kelambir V. Meski demikian, Arif pernah berusaha menolak ajakan Jimmy untuk merampok. Namun karena terus-menerus diajak, Arif kembali tertarik.

Nah, operasi rampok itu makin gencar dilakukan Jimmy dan Arif sejak sebelum puasa tahun 2016 ini. Tak tanggung, remaja yang mengenakan kaos merah ini mengaku, ada 30 kali melancarkan aksinya sejak Mei hingga September.

Paling besar hasil rampokan Arif, pernah menjambret seorang wanita di daerah Jalan Danau Singkarak, di medio antara Juli dan Agustus. Saat itu, hasil yang diperoleh adalah Rp10 juta.

“Sasaran kami selalu cewek. Aku sama Jimmy selalu bermain,” aku Arif. Menurut Arif, tak bisa meninggalkan Jimmy karena teman lainnya mengucilkan dia. Sebab, teman-teman biasanya seolah hanya memanfaatkan dia. “Kami jual (barang curian) sama-sama. Sudah ada yang nampung, spesialis nampung handphone,” tandas dia.

Kapolsekta Medan Baru, Kompol Ronni Bonic menyatakan, pihaknya telah memanggil kedua orangtuanya untuk dipertemukan kepada tersangka Arif. Menurut Ronni, kedua orangtua pelaku tak menyangka, jika anaknya berbuat demikian. “Penadahnya masih dalam pengejaran kita,” pungkas Ronni. (ted/azw)

Bermula dari situ, Arif terus tertarik melakoni tugasnya jadi Joki untuk merampok. Menurut dia, aksi perampokan itu enggak diketahui oleh kedua orangtuanya.

“Saya kasian sama orangtua. Jadi orangtua, enggak saya kasih tahu. Takutnya ngedrop,” ujar anak pasangan dari Sumardi Ismanto dan Yuniarti ini dengan mata berkaca-kaca.

Melalui Jimmy juga, Arif kenal dengan para pelaku lainnya. Kenalnya ketika ngumpul di rumah Jimmy, Jalan Kelambir V. Meski demikian, Arif pernah berusaha menolak ajakan Jimmy untuk merampok. Namun karena terus-menerus diajak, Arif kembali tertarik.

Nah, operasi rampok itu makin gencar dilakukan Jimmy dan Arif sejak sebelum puasa tahun 2016 ini. Tak tanggung, remaja yang mengenakan kaos merah ini mengaku, ada 30 kali melancarkan aksinya sejak Mei hingga September.

Paling besar hasil rampokan Arif, pernah menjambret seorang wanita di daerah Jalan Danau Singkarak, di medio antara Juli dan Agustus. Saat itu, hasil yang diperoleh adalah Rp10 juta.

“Sasaran kami selalu cewek. Aku sama Jimmy selalu bermain,” aku Arif. Menurut Arif, tak bisa meninggalkan Jimmy karena teman lainnya mengucilkan dia. Sebab, teman-teman biasanya seolah hanya memanfaatkan dia. “Kami jual (barang curian) sama-sama. Sudah ada yang nampung, spesialis nampung handphone,” tandas dia.

Kapolsekta Medan Baru, Kompol Ronni Bonic menyatakan, pihaknya telah memanggil kedua orangtuanya untuk dipertemukan kepada tersangka Arif. Menurut Ronni, kedua orangtua pelaku tak menyangka, jika anaknya berbuat demikian. “Penadahnya masih dalam pengejaran kita,” pungkas Ronni. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/