25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pecahkan 26 Rekor Asia dan 5 Rekor Dunia

Foto:Wahyudin/Jawapos Suasana closing PON XIX Jabar 2016 di Stadion GBLA, Bandung (29/09/2016). PON XX akan diadakan di papua tahun 2020 mendatang.
Foto:Wahyudin/Jawapos
Suasana closing PON XIX Jabar 2016 di Stadion GBLA, Bandung (29/09/2016). PON XX akan diadakan di papua tahun 2020 mendatang.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Umum PB PON XIX/2016 Ahmad Heryawan mengakui, masih terdapat kekurangan pada penyelenggaraan PON.

”Namun satu hal yang dapat kami pastikan, bahwa keberhasilan penyelenggaraan PON XIX secara lancar, aman dan terkendali,” kata Heryawan dalam pidato resminya, kemarin.

Dia mengatakan, ada beberapa pertandingan yang sempat terkendala karena adanya protes dan riak-riak kecil. Namun, gesekan yang ada bisa segera terselesaikan. Dan seluruh pertandingan dapat dilanjutkan kembali hingga babak final.

Jika dikalkulasi, kata dia, dari 5.205 pertandingan yang berlangsung selama PON, tercatat ada 11 pertandingan yang sempat terkendala. ”Artinya hanya mencapai 0,2 persen yang bermasalah,” kata dia.

Kemudian, jika diukur dari jumlah sengketa pertandingan yang diajukan kepada Dewan Hakim PB PON XIX, kata dia lagi, hanya mencapai sembilan perkara. ”Kasus yang ada, jauh menurun dari PON sebelumnya yang mencapai 21 perkara,” ujarnya.

Di balik riak-riak yang ada, indikator sukses prestasi tergambar dari jumlah rekor yang terpecahkan. Di antaranya, 89 rekor PON, 33 rekor nasional, satu rekor SEA Games, 26 rekor Asia, dan lima rekor dunia.

”PON XIX ini lahir legenda-legenda baru olahragawan Indonesia. Seperti atlet renang Jawa Barat yang berhail meraih 8 medali emas, kemudian ada atlet-atlet yang telah 3 kali berturut-turut bahkan lebih berpartisipasi dan meraih medali emas pada ajang PON,” paparnya.

”Yang sangat membanggakan adalah lahirnya atlet-atlet remaja yang mampu menunjukkan prestasi gemilang, menerobos dominasi atlet-atlet senior di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan,” tambahnya.

Di balik hal itu, sebagai gubernur juga menghaturkan beribu-ribu terima kasih, atas kerja keras, kerja cerdas, serta kerja ikhlas dari seluruh panitia, relawan, dan segenap peserta. ”InsyaAllah akan diakhiri dengan kerja tuntas kita semua, sampai di tahap akhir penyelenggaraan PON XIX nanti,” tandasnya.

Terakhir namun tidak kalah penting, Heryawan menyampaikan, selamat jalan dan selamat berpisah bagi semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan PON XIX Jabar. ”Alhamdulillah, atas kebersamaan dan kerjasama yang baik, semua kita dapat Berjaya di Tanah Legenda,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir bersama jajaran menteri, serta kepala daerah peserta kontingen dari daerah masing-masing juga sempat mengajak para penonton untuk mengheningkan cipta untuk korban bencana alam di Kabupaten Garut dan Sumedang. ”Mengheningkan cipta ini juga untuk para korban bencana lain di Indonesia,” ucapnya.

JK mengatakan, PON bukan sekadar pertandingan, tapi pembinaan fisik, kerjasama, kejujuran. ”Nilai kejujuran ini yang dianggap sebagai sportivitas olahraga,” tegasnya.

Dia mengatakan, nilai sportivitas itu sendiri adalah bagian dari kehormatan semua pihak. Sebab, PON tidak hanya membawa nama atlet tapi juga nama daerah. ”Dan kemenangan ini unktuk semua semua,” ungkapnya. (nap/nes)

Foto:Wahyudin/Jawapos Suasana closing PON XIX Jabar 2016 di Stadion GBLA, Bandung (29/09/2016). PON XX akan diadakan di papua tahun 2020 mendatang.
Foto:Wahyudin/Jawapos
Suasana closing PON XIX Jabar 2016 di Stadion GBLA, Bandung (29/09/2016). PON XX akan diadakan di papua tahun 2020 mendatang.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Umum PB PON XIX/2016 Ahmad Heryawan mengakui, masih terdapat kekurangan pada penyelenggaraan PON.

”Namun satu hal yang dapat kami pastikan, bahwa keberhasilan penyelenggaraan PON XIX secara lancar, aman dan terkendali,” kata Heryawan dalam pidato resminya, kemarin.

Dia mengatakan, ada beberapa pertandingan yang sempat terkendala karena adanya protes dan riak-riak kecil. Namun, gesekan yang ada bisa segera terselesaikan. Dan seluruh pertandingan dapat dilanjutkan kembali hingga babak final.

Jika dikalkulasi, kata dia, dari 5.205 pertandingan yang berlangsung selama PON, tercatat ada 11 pertandingan yang sempat terkendala. ”Artinya hanya mencapai 0,2 persen yang bermasalah,” kata dia.

Kemudian, jika diukur dari jumlah sengketa pertandingan yang diajukan kepada Dewan Hakim PB PON XIX, kata dia lagi, hanya mencapai sembilan perkara. ”Kasus yang ada, jauh menurun dari PON sebelumnya yang mencapai 21 perkara,” ujarnya.

Di balik riak-riak yang ada, indikator sukses prestasi tergambar dari jumlah rekor yang terpecahkan. Di antaranya, 89 rekor PON, 33 rekor nasional, satu rekor SEA Games, 26 rekor Asia, dan lima rekor dunia.

”PON XIX ini lahir legenda-legenda baru olahragawan Indonesia. Seperti atlet renang Jawa Barat yang berhail meraih 8 medali emas, kemudian ada atlet-atlet yang telah 3 kali berturut-turut bahkan lebih berpartisipasi dan meraih medali emas pada ajang PON,” paparnya.

”Yang sangat membanggakan adalah lahirnya atlet-atlet remaja yang mampu menunjukkan prestasi gemilang, menerobos dominasi atlet-atlet senior di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan,” tambahnya.

Di balik hal itu, sebagai gubernur juga menghaturkan beribu-ribu terima kasih, atas kerja keras, kerja cerdas, serta kerja ikhlas dari seluruh panitia, relawan, dan segenap peserta. ”InsyaAllah akan diakhiri dengan kerja tuntas kita semua, sampai di tahap akhir penyelenggaraan PON XIX nanti,” tandasnya.

Terakhir namun tidak kalah penting, Heryawan menyampaikan, selamat jalan dan selamat berpisah bagi semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan PON XIX Jabar. ”Alhamdulillah, atas kebersamaan dan kerjasama yang baik, semua kita dapat Berjaya di Tanah Legenda,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir bersama jajaran menteri, serta kepala daerah peserta kontingen dari daerah masing-masing juga sempat mengajak para penonton untuk mengheningkan cipta untuk korban bencana alam di Kabupaten Garut dan Sumedang. ”Mengheningkan cipta ini juga untuk para korban bencana lain di Indonesia,” ucapnya.

JK mengatakan, PON bukan sekadar pertandingan, tapi pembinaan fisik, kerjasama, kejujuran. ”Nilai kejujuran ini yang dianggap sebagai sportivitas olahraga,” tegasnya.

Dia mengatakan, nilai sportivitas itu sendiri adalah bagian dari kehormatan semua pihak. Sebab, PON tidak hanya membawa nama atlet tapi juga nama daerah. ”Dan kemenangan ini unktuk semua semua,” ungkapnya. (nap/nes)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/