27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Setnov Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Foto: Twitter
Setya Novanto terbaring di RS, didampingi istrinya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  Indikasi Ketua DPR Setya Novanto pura-pura sakit alias malingering untuk menghindari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menguat. Itu menyusul, hanya selang 3 hari setelah putusan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Setnov akhirnya pulang dari RS Premier Jatinegara, tempatnya dirawat.

Ketua Umum Partai Golkar itu pulang pada Senin (2/10) pukul 20.00. Dia keluar menghindari wartawan yang menunggu di depan rumah sakit. Kepulangan Setnov terkesan disembunyikan oleh pihak rumah sakit. RS Premier baru memberikan konfirmasi kemarin (3/10). “Pak SN (Setya Novanto) sudah pulang kemarin (Senin) kurang lebih pukul 20.00,” kata Kepala Humas RS Premier Sukendar saat dihubungi.

Pihak rumah sakit pun tidak mau memberikan penjelasan terkait alasan dokter membolehkan Setnov pulang. Termasuk penyakit apa yang sebenarnya diderita orang nomor satu di DPR itu. “Alasan pulang karena mendapat persetujuan dari dokter. Itu (soal indikasi penyakit, Red) kewenangan dokter,” kata Sukendar tanpa menjelaskan apa saja pertimbangan persetujuan dokter tersebut.

Untuk diketahui, Setnov dirawat di RS Premier selama 2 pekan atau sejak 18 September. Awalnya, Setnov disebut-sebut mengidap vertigo dan mengalami gangguan pada jantung. Berikutnya, pada Senin (2/10) Setnov dikabarkan mengidap sinusitis dan gejala tumor di bagian tenggorokan. Hal itu diungkapkan para kolega Setnov yang menjenguk ke RS Premier. (selengkapnya lihat grafis)

Rentetan informasi tentang penyakit yang tidak konsisten itu bersamaan dengan upaya KPK memeriksa Setnov sebagai tersangka dugaan korupsi e-KTP. Penetapan tersangka Setnov dilakukan pada pada 17 Juli. Agenda pemeriksaan perdana Setnov dijadwalkan 11 September. Nah, saat itu informasi soal indikasi penyakit Setnov muncul.

Dia dikabarkan sempat dilarikan ke RS Siloam Jakarta Selatan setelah ditengarai mengalami vertigo setelah olahraga tenis meja. Sepekan kemudian atau 18 September, Setnov dipindahkan ke RS Premier Jakarta Timur. Dia disebut menjalani operasi pemasangan ring pada jantung di rumah sakit swasta tersebut. Kala itu bersamaan dengan agenda pemeriksaan kedua Setnov.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta masyarakat tidak berprasangka buruk terkait kondisi Setnov. Menurut dia, kemungkinan Setnov sakit bisa saja benar. “Mungkin ketika menjadi tersangka dan akan diperiksa dengan berbagai dugaan akan ditahan, beliau langsung drop dan berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuhnya,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Foto: Twitter
Setya Novanto terbaring di RS, didampingi istrinya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  Indikasi Ketua DPR Setya Novanto pura-pura sakit alias malingering untuk menghindari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menguat. Itu menyusul, hanya selang 3 hari setelah putusan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Setnov akhirnya pulang dari RS Premier Jatinegara, tempatnya dirawat.

Ketua Umum Partai Golkar itu pulang pada Senin (2/10) pukul 20.00. Dia keluar menghindari wartawan yang menunggu di depan rumah sakit. Kepulangan Setnov terkesan disembunyikan oleh pihak rumah sakit. RS Premier baru memberikan konfirmasi kemarin (3/10). “Pak SN (Setya Novanto) sudah pulang kemarin (Senin) kurang lebih pukul 20.00,” kata Kepala Humas RS Premier Sukendar saat dihubungi.

Pihak rumah sakit pun tidak mau memberikan penjelasan terkait alasan dokter membolehkan Setnov pulang. Termasuk penyakit apa yang sebenarnya diderita orang nomor satu di DPR itu. “Alasan pulang karena mendapat persetujuan dari dokter. Itu (soal indikasi penyakit, Red) kewenangan dokter,” kata Sukendar tanpa menjelaskan apa saja pertimbangan persetujuan dokter tersebut.

Untuk diketahui, Setnov dirawat di RS Premier selama 2 pekan atau sejak 18 September. Awalnya, Setnov disebut-sebut mengidap vertigo dan mengalami gangguan pada jantung. Berikutnya, pada Senin (2/10) Setnov dikabarkan mengidap sinusitis dan gejala tumor di bagian tenggorokan. Hal itu diungkapkan para kolega Setnov yang menjenguk ke RS Premier. (selengkapnya lihat grafis)

Rentetan informasi tentang penyakit yang tidak konsisten itu bersamaan dengan upaya KPK memeriksa Setnov sebagai tersangka dugaan korupsi e-KTP. Penetapan tersangka Setnov dilakukan pada pada 17 Juli. Agenda pemeriksaan perdana Setnov dijadwalkan 11 September. Nah, saat itu informasi soal indikasi penyakit Setnov muncul.

Dia dikabarkan sempat dilarikan ke RS Siloam Jakarta Selatan setelah ditengarai mengalami vertigo setelah olahraga tenis meja. Sepekan kemudian atau 18 September, Setnov dipindahkan ke RS Premier Jakarta Timur. Dia disebut menjalani operasi pemasangan ring pada jantung di rumah sakit swasta tersebut. Kala itu bersamaan dengan agenda pemeriksaan kedua Setnov.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta masyarakat tidak berprasangka buruk terkait kondisi Setnov. Menurut dia, kemungkinan Setnov sakit bisa saja benar. “Mungkin ketika menjadi tersangka dan akan diperiksa dengan berbagai dugaan akan ditahan, beliau langsung drop dan berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuhnya,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/