31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Angga Pukul Ulu Hati Dimas Dua Kali

Ibunda Dimas, Dikita Handoko, menangis melihat rekonstruksi penganiayaan mahasiswa STIP terhadap anaknya.
Ibunda Dimas, Dikita Handoko, menangis melihat rekonstruksi penganiayaan mahasiswa STIP terhadap anaknya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rekonstruksi kasus penganiayaan Dimas Dikita Handoko (19) Taruna tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang dilakukan ketujuh seniornya Taruna tingkat 2 digelar. Sebanyak 18 adegan diperagakan.

“Total rekonstruksi ada 18 adegan yang direncanakan di TKP kontrakan korban dan di STIP,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi, di STIP Jalan Marunda, Jakarta Utara, Selasa (6/5).

Pada adegan pertama tersangka Angga memanggil korban atau saksi Marvin Jonarhan di ruang Wisraba 1. Lanjut Daddy, kemudian Marvin memanggil dua temannya yang lain yaitu Rici dan Nugraha untuk menemui tersangka Angga yang saat itu sudah duduk bersama dengan Deny dan Diki.

“Pada saat itu tersangka Angga berpesan kepada Marvin agar datang ke tempat indekos seniornya taruna tingkat 2 dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman-temannya,” tandasnya.

Lantas saja pesan Angga tersebut disampaikan kepada teman-temannya yang lain. Setelah itu tersangka Angga, Fahri, Satria, Windi, Arif, Dewa, Adnan dan seorang saksi Diki sudah menunggu para taruna tingkat 1 di indekos mereka di Jalan Kebon Baru Gang IIR RT 17 RW 12 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Tidak lama berselang, pada adegan ke 5 kemudian saksi Fahrurozi, Deni, Marvin datang ke indekos dan disambut oleh ketujuh tersangka dan mereka disuruh duduk dilantai teras depan indekos tersebut sambil dinasehati Angga dan Fahri berkata “Kalau sama teman satu daerah apalagi satu kos jangan sampai ricuh,” katanya.

“Angga kemudian meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kos, sedang tidak berapa lama, saat kembali ke depan tersangka dirinya sudah melihat adanya Arif, Sidik, Dimas dan Imanza,” ungkapnya.

Dengan kedatangan para saksi yang terlambat, selanjutnya para tersangka berkoordinasi dan diputuskan bersama untuk memberikan peringatan kepada adik kelas, supaya tidak terulang lagi dan kemudian menyuruh saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni untuk masuk ke ruangan dalam kos, dan disuruh berdiri baris bersaf dengan sikap istirahat di tempat.

Kemudian pada adegan ketujuh Angga memperagakan bogem mentahnya ke saksi Imanza di bagian ulu hatinya sebanyak 3 kali, lalu Arif dipukul ulu hatinya juga sebanyak 3 kali, lanjut Fahrurrozi dipukul ulu hatinya juga sebanyak 3 kali, lalu perlakuan sama dilakukan juga terhadap Deni Hutabarat.

Selanjutnya, adegan 8 satu tersangka lainnya, Fahri memperagakan penamparan dengan kedua tanganya pada pipi saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni secara berkali-kali.

Di adegan berikutnya, tersangka Windi lalu melakukan pemukulan sama dengan gaya tersangka Angga ke arah ulu hati terhadap saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni.

“Tersangka Satria menyuruh saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni untuk mengangkat kaki kanannya dan disikut dengan sikut tersangka kebagian paha sebanyak 3 kali dan Kemudian disusul oleh tersangka Adnan dan Dewa memukul perut saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni sebanyak 3 kali,” paparnya.

Pada adegan 12 tersangka Arif, melakukan pemukulan ke arah dada dan perut saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni sebanyak 3 kali pemukulan.

Kemudian pada adegan 13 Saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif dan Deni setelah selesai dipukul dan ditampar lalu disuruh geser. Dan selanjutnya tersangka Fahri menyuruh masuk saksi Sidik, Dimas Dikita Handoko, Marvin Jonathan ke ruang kos tempat saksi sebelumnya dianiaya.

“Saksi Marvin Jonathan dipukul oleh tersangka Angga sebanayak 2 kali ke arah ulu hati, setelah itu tersangka Angga memukul korban Dimas Dikita Handoko ke arah ulu hati sebanyak 2 kali dan setelah itu tersangka Fahri memukul saksi Sidik sebanyak 3 kali ke arah ulu hati. Dan tersangka Fari juga melakukan pemukulan terhadap saksi Marvin Jonathan sebanyak 3 kali ke arah ulu hati,” ungkapnya.

Kemudian disusul oleh tersangka Dewa memukul saksi Sidik ke arah ulu hati sebanyak 2 kali kemudian menuju ke arah saksi Marvin Jonathan dan memukul ke arah ulu hati sebanyak 3 kali, dan tersangka Dewa tidak memukul korban Dimas Dikita Handoko.

Kemudian tersangka Adnan melakukan pemukulan terhadap korban Dimas Dikita Handoko, dan saat dilakukan pemukulan oleh Adnan korban Dimas Dikita Handoko langsung terjatuh dan dicoba buat nafas buatan serta dicoba beri minyak angin, serta diciprat-cipratkan dengan air, namun karena ada perubahan semuanya menjadi panik, dan selanjutnya saksi dan tersangka bersama-sama membawa korban Dimas Dikita Handoko ke Rumah Sakit.

Tersangka Adnan menghubungi saksi Jeff Umbo sesama angkatannya, dan kebetulan saksi Jeff Umbo sedang didekat TKP, lalu dengan menggunakan kendaraan saksi Jeff Umbo, korban Dimas Dikita Handoko dibawa ke rumah sakit Pelabuhan, Koja, bersama dengan saksi Marvin Jonathan.

Tersangka Adnan, saksi Jeff Umbo, dan Marvin Jonathan telah sampai di Rumah Sakit Pelabuhan, Koja, untuk memeriksakan korban Dimas Dikita Handoko. Namun tidak berlangsung lama korban Dimas Dikita Handoko meninggal dunia. (bbs/bd)

Ibunda Dimas, Dikita Handoko, menangis melihat rekonstruksi penganiayaan mahasiswa STIP terhadap anaknya.
Ibunda Dimas, Dikita Handoko, menangis melihat rekonstruksi penganiayaan mahasiswa STIP terhadap anaknya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rekonstruksi kasus penganiayaan Dimas Dikita Handoko (19) Taruna tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang dilakukan ketujuh seniornya Taruna tingkat 2 digelar. Sebanyak 18 adegan diperagakan.

“Total rekonstruksi ada 18 adegan yang direncanakan di TKP kontrakan korban dan di STIP,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi, di STIP Jalan Marunda, Jakarta Utara, Selasa (6/5).

Pada adegan pertama tersangka Angga memanggil korban atau saksi Marvin Jonarhan di ruang Wisraba 1. Lanjut Daddy, kemudian Marvin memanggil dua temannya yang lain yaitu Rici dan Nugraha untuk menemui tersangka Angga yang saat itu sudah duduk bersama dengan Deny dan Diki.

“Pada saat itu tersangka Angga berpesan kepada Marvin agar datang ke tempat indekos seniornya taruna tingkat 2 dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman-temannya,” tandasnya.

Lantas saja pesan Angga tersebut disampaikan kepada teman-temannya yang lain. Setelah itu tersangka Angga, Fahri, Satria, Windi, Arif, Dewa, Adnan dan seorang saksi Diki sudah menunggu para taruna tingkat 1 di indekos mereka di Jalan Kebon Baru Gang IIR RT 17 RW 12 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Tidak lama berselang, pada adegan ke 5 kemudian saksi Fahrurozi, Deni, Marvin datang ke indekos dan disambut oleh ketujuh tersangka dan mereka disuruh duduk dilantai teras depan indekos tersebut sambil dinasehati Angga dan Fahri berkata “Kalau sama teman satu daerah apalagi satu kos jangan sampai ricuh,” katanya.

“Angga kemudian meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kos, sedang tidak berapa lama, saat kembali ke depan tersangka dirinya sudah melihat adanya Arif, Sidik, Dimas dan Imanza,” ungkapnya.

Dengan kedatangan para saksi yang terlambat, selanjutnya para tersangka berkoordinasi dan diputuskan bersama untuk memberikan peringatan kepada adik kelas, supaya tidak terulang lagi dan kemudian menyuruh saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni untuk masuk ke ruangan dalam kos, dan disuruh berdiri baris bersaf dengan sikap istirahat di tempat.

Kemudian pada adegan ketujuh Angga memperagakan bogem mentahnya ke saksi Imanza di bagian ulu hatinya sebanyak 3 kali, lalu Arif dipukul ulu hatinya juga sebanyak 3 kali, lanjut Fahrurrozi dipukul ulu hatinya juga sebanyak 3 kali, lalu perlakuan sama dilakukan juga terhadap Deni Hutabarat.

Selanjutnya, adegan 8 satu tersangka lainnya, Fahri memperagakan penamparan dengan kedua tanganya pada pipi saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni secara berkali-kali.

Di adegan berikutnya, tersangka Windi lalu melakukan pemukulan sama dengan gaya tersangka Angga ke arah ulu hati terhadap saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni.

“Tersangka Satria menyuruh saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni untuk mengangkat kaki kanannya dan disikut dengan sikut tersangka kebagian paha sebanyak 3 kali dan Kemudian disusul oleh tersangka Adnan dan Dewa memukul perut saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni sebanyak 3 kali,” paparnya.

Pada adegan 12 tersangka Arif, melakukan pemukulan ke arah dada dan perut saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif, dan Deni sebanyak 3 kali pemukulan.

Kemudian pada adegan 13 Saksi Fahrurrozi, Imanza, Arif dan Deni setelah selesai dipukul dan ditampar lalu disuruh geser. Dan selanjutnya tersangka Fahri menyuruh masuk saksi Sidik, Dimas Dikita Handoko, Marvin Jonathan ke ruang kos tempat saksi sebelumnya dianiaya.

“Saksi Marvin Jonathan dipukul oleh tersangka Angga sebanayak 2 kali ke arah ulu hati, setelah itu tersangka Angga memukul korban Dimas Dikita Handoko ke arah ulu hati sebanyak 2 kali dan setelah itu tersangka Fahri memukul saksi Sidik sebanyak 3 kali ke arah ulu hati. Dan tersangka Fari juga melakukan pemukulan terhadap saksi Marvin Jonathan sebanyak 3 kali ke arah ulu hati,” ungkapnya.

Kemudian disusul oleh tersangka Dewa memukul saksi Sidik ke arah ulu hati sebanyak 2 kali kemudian menuju ke arah saksi Marvin Jonathan dan memukul ke arah ulu hati sebanyak 3 kali, dan tersangka Dewa tidak memukul korban Dimas Dikita Handoko.

Kemudian tersangka Adnan melakukan pemukulan terhadap korban Dimas Dikita Handoko, dan saat dilakukan pemukulan oleh Adnan korban Dimas Dikita Handoko langsung terjatuh dan dicoba buat nafas buatan serta dicoba beri minyak angin, serta diciprat-cipratkan dengan air, namun karena ada perubahan semuanya menjadi panik, dan selanjutnya saksi dan tersangka bersama-sama membawa korban Dimas Dikita Handoko ke Rumah Sakit.

Tersangka Adnan menghubungi saksi Jeff Umbo sesama angkatannya, dan kebetulan saksi Jeff Umbo sedang didekat TKP, lalu dengan menggunakan kendaraan saksi Jeff Umbo, korban Dimas Dikita Handoko dibawa ke rumah sakit Pelabuhan, Koja, bersama dengan saksi Marvin Jonathan.

Tersangka Adnan, saksi Jeff Umbo, dan Marvin Jonathan telah sampai di Rumah Sakit Pelabuhan, Koja, untuk memeriksakan korban Dimas Dikita Handoko. Namun tidak berlangsung lama korban Dimas Dikita Handoko meninggal dunia. (bbs/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/