34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Bayar Tol Tanpa Stop Diujicoba Desember

SUMUTPOS.CO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai uji coba transaksi tol tanpa berhenti dengan menggunakan Teknologi Multi Lane Free Low (MLFF) berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk kendaraan. Adapun uji cobanya, akan dilakukan pada Desember mendatang.

Kasubbid Operasi dan Pemeliharaan Bidang OP Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Galuh Permana Waluyo menjelaskan, nantinya pembayaran tol tanpa berhenti ini akan menggunakan aplikasi khusus jalan tol yang bisa diakses melalui smartphone. Aplikasi yang digunakan untuk transaksi tol tanpa berhenti, yakni bernama Cantas. Aplikasi tersebut nantinya akan dikelola badan usaha pelaksana PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) melalui Keputusan Menteri PUPR No PB02.01-Mn/132.

Badan usaha tersebut dinilai telah memiliki pengalaman untuk mengoperasikan sistem MLFF, karena telah lebih dulu diterapkan di Hungaria dan Eropa. Adapun uji cobanya di Indonesia akan dilakukan pada Desember mendatang di sejumlah ruas tol. “Teknologi ini bisa uji coba di Desember akhir tahun, implementasi Maret 2023 tapi kita enggak mulai semua ruas tol, dikaji dulu ruasnya ini bergantung teknologi dan masyarakatnya juga,” jelas Galuh dalam dialog secara daring, dikutip Minggu (9/10).

Untuk diketahui, dalam proyek ini, RITS telah meneken perjanjian kerja sama dengan pemerintah sejak 15 Maret 2021 dengan masa konsesi selama 9 tahun dengan nilai investasi yang dikucurkan sebesar Rp4,4 triliun. Galuh mengungkapkan, latar belakang penerapan MLFF didasari instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Presiden, kata dia, mengamanatkan agar antrean kendaraan di gerbang tol dapat dihilangkan melalui aplikasi-aplikasi sensorik yang langsung dihubungkan dengan sistem pembayaran.

Kemacetan di gerbang tol telah menjadi perhatian serius pemerintah, karena berdasarkan catatan Worldbank pada 2019 kerugian yang ditimbulkan karena kemacetan di Indonesia mencapai USD 4 miliar atau Rp56 triliun per tahun.

Di samping itu, berdasarkan studi Roatex MLFF pada 2020, kemacetan akibat antrean digerbang tol telah menimbulkan kerugian USD 300 juta atau setara dengan Rp4,4 triliun per tahunnya. “Manfaat penerapan MLFF lainnya adalah mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka opsi seluruh instrumen pembayaran, dan efisiensi biaya operasional pengumpulan tol oleh BUJT dengan jaminan BUJT tetap menerima 100 persen pendapatan tol,” pungkasnya.

Dikutip dari buku FAQ tentang Sistem Transaksi Nontunai Nirsentuh Berbasis multi lane free flow (MLFF) di jalan tol di situs resmi Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), untuk tahap masa transisi sistem MLFF akan diterapkan di beberapa ruas yang masuk ke dalam pertimbangan masa transisi, yaitu: Ruas Bali Mandara, Balikpapan-Samarinda, Jagorawi, Japek (Jakarta-Cikampek), Soedijatmo, Dalam Kota Jakarta, dan Ruas JORR 1.

Pada tahap selanjutnya, implementasi sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap pada ruas lainnya di seluruh jalan tol di Indonesia. Selanjutnya, fase uji coba dan masa transisi akan diterapkan pada Maret 2023. Sedangkan fase pemberlakuan sepenuhnya akan diterapkan pada September 2023. Namun, hal-hal tersebut masih dalam tahap evaluasi dan bersifat sementara. Keputusan akhir akan ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sistem ini akan memanfaatkan aplikasi Cantas yang terinstall di HP penggunanya. Cara kerjanya, sistem pusat akan membaca lokasi kendaraan melalui aplikasi tersebut.

Pengguna jalan nantinya cukup mendownload aplikasi pada perangkat/smartphone untuk dapat melakukan pembayaran tol. Saat akan memulai perjalanan, pengguna diminta melakukan aktivasi aplikasi pada perangkat dengan menekan tombol mulai. Ponsel pengguna akan mengirimkan sinyal GPS ke Sistem pusat MLFF, dan GPS akan mendeteksi lokasi kendaraan serta memotong saldo secara otomatis.

Pertama, pengguna jalan tol harus mengaktivasi E-OBU atau Electronic On Board Unit pada aplikasi untuk melakukan deklarasi perjalanan. Selanjutnya, E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di sistem pusat. Ketika keluar tol, perjalanan berakhir, proses map matching berakhir kemudian kalkulasi tarif. Saldo akan terpotong otomatis.

Lantas, bagaimana jika ketika HP mati karena baterai lemah? Jika perangkat pengguna mati karena baterai habis, deklarasi akan terhenti secara otomatis. Ada tiga opsi yang bisa ditempuh.

Tiga opsi yang dimaksud adalah, pertama, pengguna dapat menghentikan kendaraan di rest area terdekat dan membeli tiket rute untuk sisa perjalanan. Kedua, jika pengguna bersama penumpang lain yang sudah mendaftarkan kendaraan tersebut dalam profilenya (misal anggota keluarga), maka pengguna bisa menggunakan fitur ‘pindah’ (switch) agar deklarasi bisa berpindah kepada penumpang lainnya.

Ketiga, jika pengguna bersama penumpang lain yang belum mendaftarkan kendaraan tersebut, maka pengguna dapat menggunakan fitur ‘undang’ (invite) agar deklarasi bisa dialihkan kepada penumpang lainnya tanpa harus mendaftarkan kendaraan terlebih dahulu. Dengan begitu, pengguna akan terhindar dari pelanggaran akibat perangkat yang mati.

Lalu, kalau kehabisan kuota internet atau kehilangan akses internet bagaimana? Dijelaskan, data map matching antara kendaraan dan gantry sebagai unsur pembentuk rute perjalanan yang dilewati pengguna tol akan tetap bisa dilakukan ketika HP tanpa kuota internet. Namun untuk mengakses sistem pembayaran memerlukan akses terhadap internet. Pengguna jalan tol dapat memenuhi pembayaran jalan tol dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah menggunakan jalan tol agar tidak dikenakan denda. Dalam jangka waktu tersebut, pengguna dapat melakukan pengisian data internet/mencari akses internet untuk membayar perjalanan jalan tol yang telah ditentukan. (jpc/bbs/adz)

SUMUTPOS.CO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai uji coba transaksi tol tanpa berhenti dengan menggunakan Teknologi Multi Lane Free Low (MLFF) berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk kendaraan. Adapun uji cobanya, akan dilakukan pada Desember mendatang.

Kasubbid Operasi dan Pemeliharaan Bidang OP Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Galuh Permana Waluyo menjelaskan, nantinya pembayaran tol tanpa berhenti ini akan menggunakan aplikasi khusus jalan tol yang bisa diakses melalui smartphone. Aplikasi yang digunakan untuk transaksi tol tanpa berhenti, yakni bernama Cantas. Aplikasi tersebut nantinya akan dikelola badan usaha pelaksana PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) melalui Keputusan Menteri PUPR No PB02.01-Mn/132.

Badan usaha tersebut dinilai telah memiliki pengalaman untuk mengoperasikan sistem MLFF, karena telah lebih dulu diterapkan di Hungaria dan Eropa. Adapun uji cobanya di Indonesia akan dilakukan pada Desember mendatang di sejumlah ruas tol. “Teknologi ini bisa uji coba di Desember akhir tahun, implementasi Maret 2023 tapi kita enggak mulai semua ruas tol, dikaji dulu ruasnya ini bergantung teknologi dan masyarakatnya juga,” jelas Galuh dalam dialog secara daring, dikutip Minggu (9/10).

Untuk diketahui, dalam proyek ini, RITS telah meneken perjanjian kerja sama dengan pemerintah sejak 15 Maret 2021 dengan masa konsesi selama 9 tahun dengan nilai investasi yang dikucurkan sebesar Rp4,4 triliun. Galuh mengungkapkan, latar belakang penerapan MLFF didasari instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Presiden, kata dia, mengamanatkan agar antrean kendaraan di gerbang tol dapat dihilangkan melalui aplikasi-aplikasi sensorik yang langsung dihubungkan dengan sistem pembayaran.

Kemacetan di gerbang tol telah menjadi perhatian serius pemerintah, karena berdasarkan catatan Worldbank pada 2019 kerugian yang ditimbulkan karena kemacetan di Indonesia mencapai USD 4 miliar atau Rp56 triliun per tahun.

Di samping itu, berdasarkan studi Roatex MLFF pada 2020, kemacetan akibat antrean digerbang tol telah menimbulkan kerugian USD 300 juta atau setara dengan Rp4,4 triliun per tahunnya. “Manfaat penerapan MLFF lainnya adalah mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka opsi seluruh instrumen pembayaran, dan efisiensi biaya operasional pengumpulan tol oleh BUJT dengan jaminan BUJT tetap menerima 100 persen pendapatan tol,” pungkasnya.

Dikutip dari buku FAQ tentang Sistem Transaksi Nontunai Nirsentuh Berbasis multi lane free flow (MLFF) di jalan tol di situs resmi Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), untuk tahap masa transisi sistem MLFF akan diterapkan di beberapa ruas yang masuk ke dalam pertimbangan masa transisi, yaitu: Ruas Bali Mandara, Balikpapan-Samarinda, Jagorawi, Japek (Jakarta-Cikampek), Soedijatmo, Dalam Kota Jakarta, dan Ruas JORR 1.

Pada tahap selanjutnya, implementasi sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap pada ruas lainnya di seluruh jalan tol di Indonesia. Selanjutnya, fase uji coba dan masa transisi akan diterapkan pada Maret 2023. Sedangkan fase pemberlakuan sepenuhnya akan diterapkan pada September 2023. Namun, hal-hal tersebut masih dalam tahap evaluasi dan bersifat sementara. Keputusan akhir akan ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sistem ini akan memanfaatkan aplikasi Cantas yang terinstall di HP penggunanya. Cara kerjanya, sistem pusat akan membaca lokasi kendaraan melalui aplikasi tersebut.

Pengguna jalan nantinya cukup mendownload aplikasi pada perangkat/smartphone untuk dapat melakukan pembayaran tol. Saat akan memulai perjalanan, pengguna diminta melakukan aktivasi aplikasi pada perangkat dengan menekan tombol mulai. Ponsel pengguna akan mengirimkan sinyal GPS ke Sistem pusat MLFF, dan GPS akan mendeteksi lokasi kendaraan serta memotong saldo secara otomatis.

Pertama, pengguna jalan tol harus mengaktivasi E-OBU atau Electronic On Board Unit pada aplikasi untuk melakukan deklarasi perjalanan. Selanjutnya, E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di sistem pusat. Ketika keluar tol, perjalanan berakhir, proses map matching berakhir kemudian kalkulasi tarif. Saldo akan terpotong otomatis.

Lantas, bagaimana jika ketika HP mati karena baterai lemah? Jika perangkat pengguna mati karena baterai habis, deklarasi akan terhenti secara otomatis. Ada tiga opsi yang bisa ditempuh.

Tiga opsi yang dimaksud adalah, pertama, pengguna dapat menghentikan kendaraan di rest area terdekat dan membeli tiket rute untuk sisa perjalanan. Kedua, jika pengguna bersama penumpang lain yang sudah mendaftarkan kendaraan tersebut dalam profilenya (misal anggota keluarga), maka pengguna bisa menggunakan fitur ‘pindah’ (switch) agar deklarasi bisa berpindah kepada penumpang lainnya.

Ketiga, jika pengguna bersama penumpang lain yang belum mendaftarkan kendaraan tersebut, maka pengguna dapat menggunakan fitur ‘undang’ (invite) agar deklarasi bisa dialihkan kepada penumpang lainnya tanpa harus mendaftarkan kendaraan terlebih dahulu. Dengan begitu, pengguna akan terhindar dari pelanggaran akibat perangkat yang mati.

Lalu, kalau kehabisan kuota internet atau kehilangan akses internet bagaimana? Dijelaskan, data map matching antara kendaraan dan gantry sebagai unsur pembentuk rute perjalanan yang dilewati pengguna tol akan tetap bisa dilakukan ketika HP tanpa kuota internet. Namun untuk mengakses sistem pembayaran memerlukan akses terhadap internet. Pengguna jalan tol dapat memenuhi pembayaran jalan tol dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah menggunakan jalan tol agar tidak dikenakan denda. Dalam jangka waktu tersebut, pengguna dapat melakukan pengisian data internet/mencari akses internet untuk membayar perjalanan jalan tol yang telah ditentukan. (jpc/bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/