31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

KPK Cium Aroma Suap Putusan Sengketa Golkar

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menepis isu bahwa kemenangan Aburizal Bakrie saat sengketa kepengurusan partai dengan Agung Laksono di PN Jakarta Utara diwarnai suap.

“Kami yakin Golkar tidak pernah lakukan itu. Kami sudah saling cek saling konfirmasi,” kata Idrus di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (26/7).

Idrus memastikan, proses hukum saat sengketa partainya beberapa waktu lalu berjalan dengan baik karena diawasi secara internal. “Sampai hari ini setelah kita cek, baik pihak Ancol dan Bali, semua beri konfirmasi kita berjalan baik sesuai aturan. Tapi kita serahkan ke proses hukum,” ujar Sekjen Partai Golkar dua periode itu.

Dia menambahkan, sengketa partainya sudah berakhir. Kubu Bali pun dinyatakan menang. Apalagi partainya telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) secara demokratis, rekonsiliatif, berkeadilan, konstitusional dan bersih.

“Kata bersih menunjukkan seluruh proses hukum betul-betul berjalan dengan bersih. Kami yakin itu (suap) tidak ada. Apalagi yang langsung menangani Bali itu saya. Saya punya keyakinan itu tidak ada. Kami jaga betul jangan sampai proses hukum dinodai hal yang menyimpang. Kami berkomitmen tidak melakukan itu,” tandasnya.

Sementara, mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar kubu Munas Ancol, Zainuddin Amali mengaku tidak tahu ada suap-menyuap di balik putusan sengketa kepengurusan Golkar yang dibuat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dalam sengketa tersebut, kubu Ancol yang dipimpin Agung Laksono dan Zainuddin kalah dari kubu Aburizal Bakrie.

“Kami tidak pernah berhubungan sama Rohadi. Kami kan pihak yang kalah,” kata Amali di gedung DPR Jakarta, Selasa (26/7).

Zainuddin mengaku tidak pernah mendapat informasi atau curiga bahwa kekalahan itu karena adanya permainan uang. “Tidak pernah (dengar). Kan yang memutuskan hakim berdasarkan pertimbangannyan” ujar Amali.

Anggota Komisi I DPR itu terlihat tidak mempersoalkan lagi kekalahan mereka di PN Jakut. “Itukan cerita lalu. Saya sudah nyaman dengan kondisi sekarang (tanpa konflik),” tandasnya.(fat/jpnn/adz)

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menepis isu bahwa kemenangan Aburizal Bakrie saat sengketa kepengurusan partai dengan Agung Laksono di PN Jakarta Utara diwarnai suap.

“Kami yakin Golkar tidak pernah lakukan itu. Kami sudah saling cek saling konfirmasi,” kata Idrus di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (26/7).

Idrus memastikan, proses hukum saat sengketa partainya beberapa waktu lalu berjalan dengan baik karena diawasi secara internal. “Sampai hari ini setelah kita cek, baik pihak Ancol dan Bali, semua beri konfirmasi kita berjalan baik sesuai aturan. Tapi kita serahkan ke proses hukum,” ujar Sekjen Partai Golkar dua periode itu.

Dia menambahkan, sengketa partainya sudah berakhir. Kubu Bali pun dinyatakan menang. Apalagi partainya telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) secara demokratis, rekonsiliatif, berkeadilan, konstitusional dan bersih.

“Kata bersih menunjukkan seluruh proses hukum betul-betul berjalan dengan bersih. Kami yakin itu (suap) tidak ada. Apalagi yang langsung menangani Bali itu saya. Saya punya keyakinan itu tidak ada. Kami jaga betul jangan sampai proses hukum dinodai hal yang menyimpang. Kami berkomitmen tidak melakukan itu,” tandasnya.

Sementara, mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar kubu Munas Ancol, Zainuddin Amali mengaku tidak tahu ada suap-menyuap di balik putusan sengketa kepengurusan Golkar yang dibuat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dalam sengketa tersebut, kubu Ancol yang dipimpin Agung Laksono dan Zainuddin kalah dari kubu Aburizal Bakrie.

“Kami tidak pernah berhubungan sama Rohadi. Kami kan pihak yang kalah,” kata Amali di gedung DPR Jakarta, Selasa (26/7).

Zainuddin mengaku tidak pernah mendapat informasi atau curiga bahwa kekalahan itu karena adanya permainan uang. “Tidak pernah (dengar). Kan yang memutuskan hakim berdasarkan pertimbangannyan” ujar Amali.

Anggota Komisi I DPR itu terlihat tidak mempersoalkan lagi kekalahan mereka di PN Jakut. “Itukan cerita lalu. Saya sudah nyaman dengan kondisi sekarang (tanpa konflik),” tandasnya.(fat/jpnn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/