25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Hujan Sejak Minggu, Banjir di Samarinda Meluas

Banjir di Kota Samarinda semakin parah, setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (27/11/2016).
Banjir di Kota Samarinda semakin parah, setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (27/11/2016).

SAMARINDA, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (27/11) membuat beberapa ruas jalan di Samarinda terendam banjir. Situasi semakin parah ketika hujan turun Senin (28/11) dini hari.

“Belakang rumah saya itu ngga pernah kebanjiran, sekarang halaman belakang rumah saya juga digenangi air” kata Siti, warga Jalan M Said.

Kekhawatiran senada diucapkan Samsu, warga Jalan Perjuangan. “Mungkin ini air limpahan dari banjir di Sempaja sana,” katanya.

Ketinggian banjir di Jalan AW Syahranie bahkan mencapai pinggang orang dewasa.

Air juga melimpah ruah di bawah jembatan Flyover Air Hitam dan Jalan Pangeran Antasari.

Bagaimana dengan simpang empat Lembuswana? Jangan ditanya.

Air meluber hingga masuk ke rumah penduduk di sekitar Voorvo. Demikian juga Jalan Soetomo.

Di Jalan DI Panjaitan hingga ke arah Bontang juga tak jauh beda.

Demikian juga sebagian Jalan Damanhuri hingga ke arah Jalan Merdeka.

Air juga membuat macet di Jalan Gajah Mada, Jalan Slamet Riyadi dan lainnya.

Demikian juga di Jalan Pemuda, Jalan Cenderawasih, Jalan Gatot Subroto, Jalan Agus Salim, Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Awang Long juga tergenang air.

Hal yang sama juga terjadi di Jalan Kusuma Bangsa dan komplek Unmul.

Bahkan, RSUD AW Syahranie pun tak luput dari terjangan air.

Dari rilis BMKG, terjadi peningkatan potensi hujan dari 26 November hingga 1 Desember 2016. (pro/jos/jpnn)

Banjir di Kota Samarinda semakin parah, setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (27/11/2016).
Banjir di Kota Samarinda semakin parah, setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (27/11/2016).

SAMARINDA, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (27/11) membuat beberapa ruas jalan di Samarinda terendam banjir. Situasi semakin parah ketika hujan turun Senin (28/11) dini hari.

“Belakang rumah saya itu ngga pernah kebanjiran, sekarang halaman belakang rumah saya juga digenangi air” kata Siti, warga Jalan M Said.

Kekhawatiran senada diucapkan Samsu, warga Jalan Perjuangan. “Mungkin ini air limpahan dari banjir di Sempaja sana,” katanya.

Ketinggian banjir di Jalan AW Syahranie bahkan mencapai pinggang orang dewasa.

Air juga melimpah ruah di bawah jembatan Flyover Air Hitam dan Jalan Pangeran Antasari.

Bagaimana dengan simpang empat Lembuswana? Jangan ditanya.

Air meluber hingga masuk ke rumah penduduk di sekitar Voorvo. Demikian juga Jalan Soetomo.

Di Jalan DI Panjaitan hingga ke arah Bontang juga tak jauh beda.

Demikian juga sebagian Jalan Damanhuri hingga ke arah Jalan Merdeka.

Air juga membuat macet di Jalan Gajah Mada, Jalan Slamet Riyadi dan lainnya.

Demikian juga di Jalan Pemuda, Jalan Cenderawasih, Jalan Gatot Subroto, Jalan Agus Salim, Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Awang Long juga tergenang air.

Hal yang sama juga terjadi di Jalan Kusuma Bangsa dan komplek Unmul.

Bahkan, RSUD AW Syahranie pun tak luput dari terjangan air.

Dari rilis BMKG, terjadi peningkatan potensi hujan dari 26 November hingga 1 Desember 2016. (pro/jos/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/