25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15161

KM Bintang Mulia Dirompak Kawanan Bersenpi

BELAWAN- Kapal Motor (KM) Bintang Mulia GT 30 No 124/PPa dirompak empat pria bersenjata api (senpi) laras panjang dan pendek di Perairan Selat Malaka, tepatnya di posisi Lampu I, Kwala Belawan, Rabu (8/6).
Para perompak menyandera nakhoda kapal Safrudin (53) warga Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dan para awaknya. Perompak juga merampas barang berharga di kapal penangkap ikan tersebut.

Nakhoda KM Bintang Mulia Safrudin (53) mengatakan, mereka sedang menangkap ikan di Perairan Selat Malaka, kemudian didatangi KM Sukses. Empat pria menggunakan dua senjata api laras panjang dan dua laras pendek, mengarahkan senjata ke nakhoda KM Bintang Mulia agar tidak melarikan diri dan mengambil hasil tangkapan mereka.
“Kawanan perompak masuk ke KM Bintang Mulia, dengan mengambil alih radio dan memindahkan nakhoda beserta awaknya ke KM Sukses milik pelaku,” ujarnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, para perompak menguras seluruh barang berharga di KM Bintang Mulia seperti, radio super star, satelit dan dokumen kapal serta satu drum minyak solar.  Selanjutnya, KM Sukses melarikan diri ke perairan Nangroe Aceh Darusalam (NAD) membawa barang-barang berharga milik korban. Kanit Tindak Dit Pol Air Polda Sumut AKP RG Sitinjak mengatakan, masih menyelidiki peristiwa perompakan tersebut.  “Kita masih melakukan penyelidikan terhadap aksi perompakan KM Bintang Mulia,” ujarnya.

Ketua HNSI Medan Zulfahri Siagian, sangat prihatin atas perompakan yang menimpa anggotanya. Dia memperkirakan, total kerugian pengusaha kapal ikan Gabion Belawan dan Labuhan Medan akibat perompakan selama dua bulan terakhir ini mencapai ratusan juta rupiah.

Modus operandi perompakan tersebut di antaranya, meminta sejumlah uang tebusan dengan cara menyandera nakhoda dan kapal ikan. Para perompak melakukan aksinya dengan menggunakan kapal ikan dan senjata api. Cara lainnya yakni, menyusup ke kapal ikan dengan cara terlebih dulu melamar sebagai anak buah kapal.
“Dari beberapa kali kejadian perompakan yang berhasil diungkap aparat kepolisian, ternyata sebagian pelakunya berasal dari Belawan dan sekitarnya,” ujarnya. Zulfahri menambahkan, guna meredam maraknya aksi kejahatan di laut, pihak kepolisian di wilayah Belawan dan sekitarnya perlu lebih gencar lagi meningkatkan pengawasan dan patroli rutin.(mag-11)

Sekda Langkat Diperiksa Jaksa

LANGKAT- Sekdakab Langkat Surya Djahisa memenuhi panggilan Kejaksan Negri (Kejari) Stabat sebagai mantan kepala Bahagian (Kabag) Keuangan Pemkab Langkat, terkait dugaan korupsi penggelapan pajak penghasilan (PPh 21) sebesar Rp1,1 miliar, Kamis (9/6).

Menurut informasi diperoleh di Kejari Stabat, Surya datang ke Kejari Stabat sekira pukul 15.00 WIB. Kedatangan Surya guna pengkonfrontiran terakit penghitungan pajak penghasilan (PPh 21) di kepegawaian Pemkab Langkat, TA 2001-2002.

Mantan Kabag Keuangan itu, diperiksa hampir dua jam di ruang Kasi Pidsus Kejari Stabat. Surya dipersilahkan pulang oleh penyidik Kejaksaan sekira pukul 16.30 WIB.

Kasi Intel Kejari Stabat Zulfahmi, ketika dikonfirmasi via selulernya, membenarkan pemeriksaan terhadap mantan Kabag Keuangan Setdakab Langkat tersebut.

“Iya, memang benar tadi dia (mantan kabag keuangan Pemkab Langkat) diperiksa terkait PPh 21,” kata Fahmi.
Ketika ditanya waktu penahanan Surya, Fahmi tidak bisa memberikan jawaban. “Memang tadi tidak ditahan. Kalau mengenai penahanannya, tanya ke Pidsus saja,” terang Humas Kejari Stabat ini.

Seperti diketahui, Surya sudah ditetapkan menjadi tersangka bersama Hasnil seorang konsultan asal Jakarta, sejak Agustus 2010 lalu. Namun, sampai saat ini, Surya belum juga ditahan oleh pihak kejaksaan.

Sementara itu, dari sidang lanjutan perkara dugaan korupsi pengerjaan proyek pematangan lahan banjir bandang Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, senilai Rp1,7 miliar, yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (8/6), dengan agenda mendengarkan nota keberatan terdakwa mantan Bendahara Umum Pemkab Langkat M Taufik, penasehat hukum terdakwa Berlin Purba menilai, dakwaan jaksa penuntut umum terhadap terdakwa dinilai kabur.

“Surat dakwaan jaksa penuntut umum tidak jelas, tidak cermat, dan lengkap. Pasalnya, pada jabatan mana, terdakwa melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara hingga Rp1,7 miliar,” ucap Berlin Purba didepan persidangan diketuai majelis hakim Erwin Mangatas. Karena dakwaan tidak jelas, Berlin meminta majelis hakim untuk membebaskan kliennya dari dakwaan jaksa.

“Seolah-olah dakwaan jaksa penuntut umum, mengatakan terdakwa melakukan tindak pidana korupsi berkelanjutan dari tahun 2000 hingga 2008,” ungkap Berlin menutup nota keberatannya.
Usai pembacaan nota keberatan dakwaan, sidang pun ditunda hingga minggu depan dengan agenda putusan sela.(rud/ndi)

Bupati Deli Serdang Akan Dilaporkan

Terkait Situs Benteng Putri Hijau

Medan- Tim advokasi Hukum Cagar Budaya Benteng Putri Hijau (Yayasan Pusaka Indonesia, LBH Medan, BPRPI, Kontras Sumut, JMT Law Firm dan Insides) mengutuk keras pengrusakan situs sejarah Benteng Putri Hijau di Deli Tua, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Pusaka Indonesia sekaligus Koordinator Tim Advokasi Hukum Cagar Budaya Benteng Putri Hijau, Edy Ikhsan mengatakan, Pengrusakan terhadap situs sejarah ini mengindikasikan bahwa pemerintah tidak peduli terhadap perlindungan kawasan yang penting untuk dilindungi.

“Jika memang pemerintah menaruh apresiasi terhadap penyelamatan situs, maka pengrusakan  situs Benteng Putri Hijau tidak perlu terjadi lagi,” kata Edy.

Untuk itu, tim Advokasi Hukum Cagar Budaya Benteng Putri Hijau telah melayangkan surat ke Bupati Deli Serdang, untuk meminta pertanggung jawaban Pemkab Deli Serdang yang telah mengabaikan situs benteng Putri Hijau dan meminta Pemkab Deli Serdang dan aparat hukum mengambil tindakan berupa penghentian seluruh kegiatan yang menjurus pengrusakan situs tersebut.

“Jika dalam waktu 2×24 jam tidak ada upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, maka tim advokasi hukum akan melaporkan indikasi delik pidana yang telah dilakukan Bupati Deli Serdang (vide pasal 114 UU No. 11 tahun 2010) kepada pihak berwenang,” ancam Edy Ikhsan.(rel/saz)

Penikam Danton PTPN II Digari Polisi

LANGKAT- Setelah bersembunyi selama satu bulan di Jambi, akhirnya Sabar (32) warga Dusun Aman Damai, Desa Kuala Musam, Kecamatan Batang Serangan, Langkat, pelaku penikaman Riawanto (43), Danton PTPN II Batang Serangan, Langkat, berhasil ditangkap aparat petugas, Selasa (7/6) di jambi.

Selain Sabar, petugas Sat Reskrim Polres Langkat, juga menangkap Leman (38) warga Dusun Sei Pasir, Desa Kuala Musam, Kecamatan Batang Serangan. Kedua pelaku diringkus dilokasi persembunyiannya disebuah rumah kontrakan di Provinsi Jambi. Kini keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Langkat.

Sabar saat ditemui menjelaskan, dia mengakui telah menikam korban dengan parang panjang satu kali dan langsung melarikan diri ke Jambi. “Disana saya tinggal bersama istri, karena mereka sudah tinggal disana,” kata Sabar.
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Aldi SIK saat dikonfirmasi, Kamis (9/6), membenarkan penangkapan tersebut. (mag-1)

Tenggak Racun, Ibu Tiga Anak tewas

SILOU KAHEAN- Tenggak racun rumput, Bungara Damanik (47) warga Pulibuah, Raya Kahean, Simalungun, tewas, Rabu (8/6). Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena stres ditelantarkan suami.

Informasi yang dihimpun Kamis (9/6), korban selama ini tinggal bersama suaminya marga Saragih di Pulibuah. Namun, karena sering dipukuli dan dianiaya suaminya, ibu tiga anak ini pulang kerumah orangtuanya di Hutapining, Nagori Pardomuan Bandar, Silou Kahean.

“Sekitar bulan April, dia (korban) pulang kesini dan tinggal bersama adiknya. Selama disini dia memang sering bertingkah aneh, mungkin karena stress,” ujar kerabat korban D Purba.

Pagi hari saat kejadiaan, korban masih sempat menyadap karet. Sekitar pukul 09.00 WIB, korban pulang lalu membeli satu botol racun rumput disalah satu warung di desa itu. Dirumah adiknya yang sepi, korban pun menenggak racun rumput yang dibelinya tadi.

“Usai minum racun, dia masih sempat berjalan jalan didesa ini. Saat  duduk dirumah adiknya di Bandar Hanopan sekitar 100 meter dari rumah tempatnya  tinggal, dia muntah-muntah. Dari muntahnya tercium bau tajam dan berwarna kehijauan,” lanjut Purba.

Korban lalu dibawa ke Puskesmas Nagoridolok untuk mendapat pertolongan pertama, namun karena kondisinya yang lemah, dirujuk ke rumah sakit Bethesda Saribudolok. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya.(hp/smg)

Guru Honor Cabuli Pelajar SMA

SERGAI- Bonar Diman Simangunsong alias Diman (22) warga Dusun XIV Sukabersama, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, tak dapat berkutik ketika petugas menyergapnya di lapangan Merdeka Kota Tebing Tinggi, Rabu (8/6) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 102042 Desa Bakaran Batu, Kecamatan Sei Bamban tersebut, diduga melakukan perbuatan cabul terhadap siswi SMA berinisial N Br S (16) pelajar  kelas 2 SMA.

Menurut keterangan yang diperoleh Sumut Pos, awalnya orang tua korban curiga terhadap perilaku N Br S yang merasa sakit ketika buang air kecil.

Lantas, kecurigaan itu ditanyakan kepada korban dan mengaku, telah dicabuli oleh Diman dibawah pohon kelapa sawit PT Socfindo Matapao, Kamis (2/6) lalu. Setelah mengetahui anaknya dicabuli, orangtua korban melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Serdang Bedagai.

Humas Polres Sergai AKP Zainuddin Siregar, ketika dikonfirmasi Sumut Pos membenarkan penangkapan tersangka pencabulan tersebut. “Tersangka sedang diperiksa,” terangnya Zainuddin.(mag-15)

Haram Pungut Uang Murid

BOS Naik Menjadi Rp27,6 Triliun

Kabar baik berhembus dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Tahun depan, anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diusulkan naik. Setelah dikalkulasi, dana BOS tahun depan bisa menutup 100 persen biaya operasional murid. Jadi, sekolah diharamkan lagi memungut uang dari murid.

Dalam agenda rapat kerja dengan Komisi X DPR RI kemarin (9/6), Mendiknas Mohammad Nuh menegaskan jika usulan perhitungan dana BOS tahun depan sudah setara dengan seluruh biaya operasional murid. Kemendiknas memperkirakan, penerima dana BOS tahun ini 44,7 juta murid sekolah dasar (SD) dan menegah pertama (SMP). Nuh menjelaskan, untuk memenuhi biaya tadi, BOS tahun depan harus dinaikkan.

Mantan rektor ITS itu memaparkan, pagu dana bos untuk tingkat SD/MI tahun depan awalnya Rp12,4 triliun. Selanjutnya, Mendiknas meminta penambahan alokasi lagi sehingga menjadi Rp18,1 triliun. Dengan anggaran tersebut, dana untuk setiap murid ditaksir mencapai Rp580 ribu per tahun. Tidak lagi dibedakan murid di kota maupun kabupaten. Sebelumnya, anggaran dana BOS untuk setiap murid tingkat SD/MI Rp397 ribu untuk murid di kabupaten, dan Rp400 ribu untuk murid di kota.

Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs, awalnya pagu anggaran dana BOS 2012 sebesar Rp7,4 triliun. Kemudian, diusulkan naik menjadi Rp9,5 triliun. Dengan kenaikan tersebut, setiap murid tingkat SMP/MTs akan mendapatkan Rp710 ribu per tahun. Tahun 2011, setiap murid tingkat SMP/MTs mendapatkan Rp570 ribu untuk yang tinggal di kabupaten, dan Rp575 ribu bagi murid yang tinggal di kota.

Dengan demikian, perhitungan total anggaran dana BOS tahun depan mencapai Rp27,6 triliun. Sebagai perbandingan, dana BOS yang dikucurkan tahun ini sebesar Rp16,265 triliun. Dana ini dialokasikan untuk 27.225.229 murid SD/MI dan 9.526.216 murid SMP/MTs.

Menurut Nuh, dana BOS tahun ini hanya mencukupi sekitar 68,4 persen dari standar biaya operasional sekolah untuk tingkat SD/MI. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs setara dengan 80,3 persen dari total standar biaya operasional sekolah.

Konsekwensinya, setelah dana BOS mampu menutup 100 persen standar biaya operasional sekolah, pihak sekolah diwanti-wanti tidak memungut biaya lagi dari murid. Baik itu biaya buku, pembangunan fisik sekolah, serta penambahan sarana penunjang belajar lainnya. Kemendiknas menyerahkan pengawasan sekolah kepada dinas pendidikan provinsi, kota, dan kabupaten.

Meskipun begitu, jika ada wali murid yang sukarela ingin menyumbang, baik uang tunai maupun barang, sekolah boleh menerima. “Intinya bukan bersifat paksaan,” jelas mantan Menkominfo itu. (wan/jpnn)

Berharap tak Ada Lagi yang Bingung

Mendiknas M Nuh menargetkan, hingga akhir tahun 2011 mendatang seluruh penyelenggara sekolah, khususnya jenjang sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah dapat memahami mekanisme penggunaan dan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Sekolah di Indonesia ini kan jumlahnya cukup banyakdan variasinya juga sangat beragam. Oleh karena itu, sekolah-sekolah ini harus diberikan otonomi, kewenangan dan keleluasaan khususnya dalam mengelola dana BOS. Namun, keleluasaan itu harus diikuti dengan pengetahuan mengelola kewenangan,” ungkap Nuh ketika ditemui di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (7/6) lalu.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini menjelaskan,pemerintah akan memberikan penguatan kemampuan kepada kepala sekolah-kepala sekolah di seluruh Indonesia yang totalnya mencapai 500 ribuan.

“Ini bisa dikatakan, sebuah pelatihan raksasa, karena jumlahnya cukup banyak. Selain Kepsek, juga ada seluruh pengelola BOS dan seluruh perwakilan komite sekolah, semuanya harus dilatih. Sehingga, ke depannya dana BOS akan semakin tepat guna,” tukasnya.

Dia berharap, seluruh proses peningkatan pengetahuan dan pengelolaan BOS ini bisa selesai di tahun 2011.
“Sangat sayang, kalau ada forum yang sangat bagus ini hanya untuk mengelola BOS saja. Maka dari itu, kita latih juga para trainer tentang pendidikan karakter yang di dalamnya ada penguatan pendidikan Pancasila,” imbuhnya. (cha/jpnn)

Pulang Kerja Kena Rampok

Sawaluddin (25), warga Pasar IV, Medan Deli dirampok empat pria di Jalan Kayu Putih Tanjung Mulia, Medan Deli, usai pulang kerja sebagai buruh bongkar muat di Pelabuhan Belawan, Kamis (9/6). Akibatnya, sepeda motor Honda
Supra X dengan nomor plat polisi BK 5860 SK miliknya dibawa kabur pelaku.

Keterangan yang dihimpun, begitu pulang kerja sebagai buruh bongkar muat di Pelabuhan Belawan, Sawaluddin langsung tancap gas menuju rumahnya. Dalam perjalanan tepatnya di Jalan Kayu Putih Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli, dia dipepet empat orang  mengendarai dua sepeda motor. Salah seorang kawanan perampok mengancam korban dengan menodongkan senjata tajam. Korban yang tidak berdaya harus merelakan sepeda motornya dirampas kawanan perampok tersebut. Kemudian keempatnya melarikan diri.

Sawaluddin kemudian membuat laporan ke Mapolsekta Medan Labuhan. Di kantor polisi, Sawaluddin mengatakan pelaku datang tiba-tiba dan memberhentikan laju sepeda motornya. “Saya sempat ditodong dengan senjata tajam ke arah leher saya, selanjutnya kawanan perampok tersebut membawa kabur sepeda motor saya,”ujarnya. Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Oktavianus membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. (mag-11)

Keunikan Bangunan Negeri Sakura

Kumamoto Artpolis

MEDAN-Pameran Kumamoto Artpolis yang dilaksanakan oleh The Japan Foundation melalui Kosulat Jenderal Jepang di Kota Medan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara Jalan HM Joni No 51 Medan, 9 Juni-1 Juli 2011. Banyak keunikan yang bisa dilihta dalam pameran itu termasuk struktur bangunan yang disiapkann
untuk menahan gempa yang kerap mengguncang negeri Sakura.

Tidak seperti WC umum yang banyak dijumpai di Kota Medan dengan bentuk monoton, tembok dilapis marmer. Dalam pameran itu terlihat bagaimana WC umum pun menjadi perhatian dari pemerintah dengan membuatnya baik dengan menggunakan bahan dari batu maupun dengan kayu dalam bentuk-bentuk yang menarik. Begitu juga di bahagian dalam yang penuh corak, jauh dari kesan kotor. Bahkan di salah satu kota terdapat WC dengan design dan furniture yang memang dibuat untuk anak-anak.

Kebebasan berekspresi itu juga bisa dilihat dari bangunan Misumi Harbor Ferry Terminal yang dibangun di Kota Misumi 1989-1990. Terminal kapal ferry ini dibuat dengan mengadaptasi bentuk kerucut. Begitu juga pada Ushibula Haiya Bridge, jembatan di Kota Ushibula pada 1991-1997 yang memancarkan cahaya dari lampu-lampu yang dipasang. Menjadi pemandangan yang menarik di waktu malam.

Ada lagi Nishigoshi Health and Welfare Centre yang dibuat berbentuk cafe. Jauh dari kesan kaku seperti yang terpancar dari bangunan rumah-sakit maupun pusat-pusat kesehatan yang ada di Kota Medan. Begitu pun untuk pusat pengaduan masyarakat dan kantor polisi yang dibuat sebersahabat mungkin. Bahkan tidak memperlihatkan kesan bila bangunan itu adalah kantor polisi selain mobil patroli yang terparkir di sekitarnya.

Keunikan-keunikan dalam pameran itu pun mengundang apresiasi dari seluruh pengunjung. Bahkan pengunjung yang bukan di bidang arsitek turut mengakui manfaat dari pameran yang digelar. Seperti Ceaeilia, mahasiswa angkatan 2008 Sastra Jepang dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang datang bersama beberapa teman kampus. “Memang tidak berkaitan langsung ya tapi melalui pameran ini kita bisa lebih dekat mengenal model bangunan di Jepang yang begitu inspiratif. Kalau bisa pada pameran berikutnya ada teknologi lain yang khas dari salah satu kota di Jepang,” ucapnya.

Hashimoto Ayumi, Asistant Director Japan Foundation mengatakan bila program Kumamoto Artpolis ini dimulai sejak 1988 sebagai usaha inovatif untuk mengembangkan komunitas baru di prefektur Kumamoto. Diawali dengan mengadopsi konsep arsitektur yang baru yang bertujuan untuk kontribusi pada pengembangan komunitas baru. Tujuan akhir program ini sendiri tidak hanya untuk meningkatkan kualitas desain bangunan tetapi juga pemanfaatan proyek arsitektur sebagai alat untuk menjadikan para arsitek dan penduduk setempat bekerjasama sehingga mereka dapat merasakan bagaimana sebuah komunitas dapat turut berperan dalam proyek yang dibangun.

Dengan demikian, program ini bertujuan untuk mengembangkan ide untuk gaya hidup yang baru dengan gambaran masyarakat yang baru. Sejauh ini, program Kumamoto Artpolis ini dinilai telah membantu pembangunan budaya arsitektur di prefektur Kumamoto. “Sebelum melaksanakan pembangunan kita menggelar sosialisasi terlebih dahulu dengan penduduk sehingga mereka memahami tujuan pembangunan itu. Saat ini arsitektur yang merupakan dasar kebutuhan manusia juga dapat berfungsi sebagai objek wisata,” jelas Ayumi.

Sementara itu Konsulat Jenderal Jepang di Medan Hamada Yuji menyampaikan kebanggaannya atas pelaksanaan Kumamoto Artpolis di Kota Medan. Dirinya berharap konsep bangunan konterporer tersebut dapat memberi  manfaat bagi masyarakat juga pemerintah di Sumut. “Kita berharap dari kegiatan ini dapat menambah wawasan dan menjadi inspirasi arsitek di Sumut untuk terus meningkatkan teknologi di bidang arsitek dalam menselaraskan pembangunan dengan kelestarian alam sekitar,” ucap Hamada Yuji.

Pembukaan Kumamoto Artpolis ditandai dengan pemukulan gordang sabangunan, alat musik tradisional Batak Toba. Turut hadir Drs naruddin Dalimunte MSP mewakili Gubernur Sumatera Utara, Konsulat Jenderal Malaysia Nurlim Otman, dan Kepala Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara Dr Hj Sri Harifni Msi. (jul)

Tiga Program Polri

Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Polri sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat punya program berjalan hingga tahun 2025. eperti apa program dan pelaksanaannya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso.

Apa saja program Polri itu?

Program pertama adalah trans building membangun kepercayaan terhadap masyarakat yang sudah dimulai di tahun 2004-2009 dengan tahap pertama. Sedangkan untuk tahap kedua dari tahun 2010-2014 sedang berjalan. Polri mempunyai program partner ship building membangun kemitraan. Namun, tahap pertama tidak ditinggalkan dan tetap berjalan.

Bagaimana mengevaluasi program tersebut?
Polri mempunyai program yang tentunya selalu berkembang dan itu selalu berlangsung seiring berjalannya dinamika masyarakat. Jadi untuk mengevaluasinya setiap tiga bulan sekali, dari Polres hingga Polda akan dievaluasi sesuai dengan perkembangannya. Dan yang sudah berjalan akan dievaluasi setiap bulan.

Bagaimana dengan tahap ketiga?
Kita sudah mempersiapkan dengan program memberikan pelayanan prima di tahap ketiga tahun 2015-2025 sebagai tujuan dan strategi Polri. Hal itu akan menjalankan fungsi dan bidang satuan kerja (satker) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Diharapkan dengan berjalannya program yang ketiga tidak ada lagi birokrasi yang berbelit-belit biaya tidak mahal.

Apakah ada yang program yang lain?
Kita juga memberikan langkah preemtif mengajak bersama-sama sebagai langkah pertama. Semua itu sangat dominan, agar jangan mengambil tindakan sendiri terhadap gangguan kambtibmas. Langkah kedua adalah preventif mencegah. Jadi, Polri mengajak masyarakat untuk mengambil sikap untuk mencegah gangguan kambtibmas. Dengan begitu, Polri akan berkordinasi dengan pengamanan setempat di objek vital, seperti satpam yang harus berkoordinasi dengan polisi untuk melakukan patroli di wilayahnya masing-masing. Kemudian, langkah ketiga adalah defrenshif jalan terkahir. Langkah ini digunakan apabila langkah pertama dan kedua tidak berjalan. Jadi, Polri akan mengambil tindakan apabila masyarakat yang mencoba untuk melakukan perbuatan melawan hukum. Polri juga akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Semua itu dilakukan sebagai bentuk komunikasi yang terbuka, sehingga tidak ada komunikasi yang tersumbat. (*)