DIABADIKAN: Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih Erik Adtrada Ritonga–Ellya Rosa Siregar diabadikan usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Labuhanbatu. fajar/sumut pos.
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu menggelar Rapat Paripurna Pengumuman hasil penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih Erik Adtrada Ritonga–Ellya Rosa Siregar, di Gedung Paripurna DPRD Labuhanbatu, Selasa (3/8).
DIABADIKAN: Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih Erik Adtrada Ritonga–Ellya Rosa Siregar diabadikan usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Labuhanbatu. fajar/sumut pos.
Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu, Juraidah Harahap membacakan hasil pengumuman penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih yang tertuang dengan Nomor 170/909/DPRD/2021 pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu Tahun 2020.
“Kami mengucapkan selamat kepada pasangan ERA. Semoga, pasangan terpilih dapat memimpin Labuhanbatu dan membawa Labuhanbatu semakin berjaya,”Pj Bupati Labuhanbatu, Mulyadi Simatupang melalui Sekdakab M.Yusuf Siagian. katanya.
Sekedar informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Labuhanbatu memutuskan dan menetapkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 02 Erik Adtrada Ritonga – Ellya Rosa Siregar sebagai Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih pada Pilkada Labuhanbatu Tahun 2020, dengan perolehan suara sebanyak 88.381 atau 37,24 Persen dari total suara sah.
Pada kesempatan itu, Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih Erik Adtrada Ritonga – Ellya Rosa Siregar mengucap syukur semua tahapan berjalan lancar. “”Perjalanan Pilkada Labuhanbatu cukup panjang, gesekan yang terjadi di masyarakat pasti ada. Untuk itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat bergandeng tangan untuk membawa Labuhanbatu yang lebih baik,”ajaknya.(fdh/han)
DATANGI: Warga PKH dan PKM saat mendatangi Dinas Sosial Karo menuntut pencairan bantuan sosial.
KARO, SUMUTPOS.CO – Puluhan Keluarga yang terdaftar sebagai Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Langsung Tunai (BST) , Penerima Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berbondong-bondong mendatangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karo, di Jalan Jamin Ginting No Desa Ketaren Kabupaten Karo, Senin (2/8).
DATANGI: Warga PKH dan PKM saat mendatangi Dinas Sosial Karo menuntut pencairan bantuan sosial.
Salah satu KPM, Herlina Br Tarigan (53) warga Desa Tigapanah Kecamatan Tigapanah, mengatakan kalau dia sudah lama tidak menerima bantuan ,dan saat dia cek ke Dinas Sosial ternyata dia punya saldo Rp 1 juta bantuan untuk lima bulan, tapi tidak bisa diambil.
“Menurut Pegawai Dinas Sosial bantuan itu masih terkunci, ada perbaikan data, kata mereka, kalau memang sudah tidak dapat ya tidak apa-apa yang penting ada kepastian, jangan dibuat kita berharap-harap, “ katanya.
Lain lagi keluhan Keluarga Penerima Maanfaat (KPM) Septari Br Barus (30), kalau bantuan sembako yang diambil ke warung dia masih dapat tiap bulan. Namun dia menanyakan kenapa uang untuk anak sekolah dikurangi.
“Tadi saya tanya petugas di sini, mereka bilang kalau kebijakan Kemensos telah menetapkan hanya satu anak yang dapat bantuan,” katanya.
Mabid Pemberdayaan Sosial Dan Penanggulangan Kemiskinan, Risma menjelaskan, kalau saat ini adanya perbaikan data, dan banyak data yang tidak sinkron. “Satu huruf saja beda antara Kartu Keluarga dan KTP, harus dicocokkan ke Dinas Kependudukan, jadi setelah ini semua sinkron, pasti bantuan itu keluar, “ ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan pihak Bank Mandiri Kabupaten Karo. Kordinator Vika Br Bangun mengatakan, kalau memang dana bantuan ada yang dibekukan. Pencairannya tergantung Kemensos. “Kalau dicairkan kita cairkan, kalau dikembalikan ya kita kembalikan, memang sekarang ada perbaikan data, jawaban kita sama kok seperti yang diungkapkan dari pihak Dinas Sosial,”pungkasnya. (deo/han)
PANAS: Kylian Mbappe dan Toni Kroos bakal kembali terlibat dalam duel panas antara Prancis vs Jerman di laga pembuka grup F Euro 2020, Rabu (16/6) dini hari WIB.
SUMUTPOS.CO – Spanyol berhasil melaju ke final Olimpiade Tokyo 2020 cabang sepakbola putra, usai mengalahkan Jepang 1-0 lewat ekstra time di Saitama Stadium, Selasa (3/8) malam WIB. La Rojita selanjutnya akan menantang Brasil di partai final.
PANAS: Kylian Mbappe dan Toni Kroos bakal kembali terlibat dalam duel panas antara Prancis vs Jerman di laga pembuka grup F Euro 2020, Rabu (16/6) dini hari WIB.
Spanyol mampu mendominasi permainan di babak pertama. Tim asuhan Jose Luis de La Fuente memainkan umpan-umpan pendek untuk menggedor pertahanan Jepang. Percobaan pertama Spanyol datang di menit ke-10. Mikel Merino melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti, tapi bola masih bisa diblok pemain Jepang.
Jepang kesulitan keluar dari tekanan. Tim tuan rumah terpaksa harus bertahan lebih dalam untuk meredam serangan Spanyol, sambil sesekali berusaha melancarkan serangan balik. Tembakan kedua Spanyol baru tercipta di menit ke-32. Umpan lambung Pedri diteruskan Oscar Gil ke Mikel Oyarzabal, yang gagal menembak bola mengarah ke gawang.
Jepang baru bisa melepaskan percobaan di menit ke-34. Takefusa Kubo menusuk ke kotak penalti Spanyol dari sisi kiri dan melepaskan tembakan, tapi bola diblok lawan. Spanyol masih belum bisa menciptakan ancaman berarti selama 45 menit. Babap pertama pun ditutup dengan skor kacamata, 0-0.
Wasit sempat memberikan hadiah penalti untuk Spanyol di babak kedua, tepatnya pada menit ke-55 setelah Merino dijatuhkan Maya Yoshida. Petugas VAR kemudian menyarankan agar wasit melihat tayangan ulang dan keputusan itu akhirnya dianulir beserta kartu kuning untuk Yoshida dicabut. Spanyol terus berusaha keras melancarkan serangan dari berbagai sisi. Peluang emas didapat pada menit ke-86 lewat tembakan Martin Zubimendi, namun bola dengan cepat diblok lawan.
Rafa Mir membuang peluang emas di menit ke-90. Dari jarak dekat, bola tembakan pemain Wolverhampton Wanderers berhasil ditangkap Kosei Tani. Skor kacamata bertahan sampai waktu normal tuntas dan laga berlanjut ke extra time 2×15 menit.
La Rojita masih belum bisa merobek gawang Jepang di babak pertama tambahan waktu. Di paruh babak kedua tambahan waktu, Jepang tampil lebih menggigit. Ancaman dibuat Jepang pada menit ke-110 setelah terjadi kemelut dari hasil tembakan bebas, tapi bola yang dilepaskan pemain tuan rumah masih membentur lawan.
Spanyol akhirnya sukses memecah kebuntuan di menit ke-116. Marco Asensio berhasil merobek gawang Jepang setelah bola tembakan kaki kirinya meluncur ke tiang jauh. 1-0 Spanyol kini memimpin.
Jepang mencoba bereaksi untuk mencari gol balasan. Namun, hingga laga tuntas skor 1-0 tetap bertahan untuk kemenangan Spanyol.(dtc)
PENYEKATAN: Personel Polantas berjaga di lokasi penyekatan di persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Brigjen Katamso dalam rangka PPKM Level 4 di Kota Medan.Triadi Wibowo/Sumut Pos .
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubsu Edy Rahmayadi resmi memperpanjang PPKM Level 4 di Kota Medan dan PPKM Level 3 di 22 kabupaten/kota dan PPKM Level 2 di 10 kabupaten/kota. Perpanjangan itu tertuang dalam Instruksi Gubernur Sumut (Ingubsu) Nomor 188.54/32 dan 188.54/33 tertanggal 2 Agustus 2021, yang berlaku 3-9 Agustus 2021.
PENYEKATAN: Personel Polantas berjaga di lokasi penyekatan di persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Brigjen Katamso dalam rangka PPKM Level 4 di Kota Medan.Triadi Wibowo/Sumut Pos .
Adapun 22 kabupaten/kota PPKM Level 3 adalah Asahan, Dairi, Deliserdang, Humbang Hasundutan, Karo, Binjai, Gunungsitoli, Padangsidimpuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tebingtinggi, Labuhanbatu, Nias, Nias Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba. Sementara 10 kabupaten/kota dalam PPKM Level 2, yakni Batubara, Tanjungbalai, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Nias Barat, Nias Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar, membenarkan perihal terbitnya Ingubsu tentang PPKM di Sumut. Ia berharap, Ingubsu itu dijalankan oleh seluruh warga Sumut. Secara prinsip tidak ada yang berubah dari Ingubsu PPKM sebelumnya. Penekanan Ingubsu yang baru itu adalah upaya bersama untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Sumut.
Antara lain diinstruksikan agar dilakukan penyekatan, pembatasan kegiatan sehari-hari, perbanyakan 3 T (testing, tracing dan treatment), pembentukan posko di kecamatan, desa/kelurahan, dan pembatasan aktivitas jual beli dan kegiatan publik.
Namun ada yang menjadi stressing poin Ingubsu 188.54/32 dan Ingubsu 188.54/33 itu, adalah masker yang digunakan selama 4 jam, sebaiknya diganti dengan masker baru. Kemudian direkomendasikan menggunakan masker 2 lapis. Disebutkan masker bedah sekali pakai, lebih baik dari masker kain, dan masker N95 lebih baik dari masker bedah. Di bagian akhir kedua Ingubsu itu, Gubernur Edy Rahmayadi menegaskan, ada sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku bagi siapa saja yang tidak mematuhi Ingubsu itu.
Menyikapi Ingubsu ini, Wali Kota Medan juga telah mengeluarkan surat edaran No.4432/6847 terkait perpanjangan PPKM level 4 di Kota Medan hingga 9 Agustus 2021. Dalam masa perpanjangan PPKM level 4 kali ini, Pemko Medan bakal memfokuskan pengawasan penerapan protokol kesehatan (prokes) di sektor usaha, baik kepada para pelaku usaha maupun para pengunjung atau pelanggan.
“Berdasarkan instruksi dari Kemendagri dan Gubenur Sumut, Pemko Medan ikut perpanjangan PPKM Level 4 sampai tanggal 9 Agustus. Hari ini (kemarin), Wali Kota Medan sudah mengeluarkan surat edaran,” kata Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Selasa (3/8).
Menurut Muslim, di dalam SE Wali Kota Medan tersebut, ketentuannya relatif sama dengan SE sebelumnya, yakni para pelaku usaha seperti pedagang kali lima, UMKM, toko kelontong dan sejenisnya diizinkan beroperasi hingga pukul 21.00 WIB. “Untuk warung atau rumah makan berskala kecil atau UMKM, masih diizinkan untuk membuka fasilitas makan/minum di tempat, maksimal 20 menit. Restoran atau cafe skala besar, itu masih belum diizinkan untuk melayani makan/minum di tempat,” ujarnya.
Ke depannya, terang mantan Kepala BKDPSDM Kota Medan itu, Pemko Medan akan lebih fokus dalam pengawasan lokasi usaha di Kota Medan agar lebih menerapkan prokes dalam menjalankan usahanya, baik kepada pelaku usaha maupun para pengunjung. “Intinya kedepannya pengawasan ke lokasi usaha yang kita tingkatkan,” ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution mengatakan, pemko akan terus melakukan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4. Salah satunya, dengan memfokuskan penyekatan di perbatasan Kota Medan. Sedangkan untuk penyekatan di dalam kota, Bobby Nasution mengatakan, secara berangsur akan dikurangi.
Pengurangan itu, kata Bobby, bukan lantaran efektivitas PPKM Level 4 di Kota Medan minim, melainkan mengikut aturan yang sudah sedikit dilonggarkan bagi masyarakat. Misalnya, karena masyarakat sudah boleh makan di tempat atau dine in di restoran dengan batasan waktu sekitar 20 menit. “Saya akan cek update terbaru dari e-Mendagri nanti akan kami segera koordinasikan. Tapi setelah kami musyawarah dengan Kapolres, penyekatan di dalam kota akan kita kurangi secara bertahap,” terang Bobby Nasution usai mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono meninjau tempat isolasi terpadu di eks Hotel Soechi, Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8).
Disebutnya, selama PPKM level 4 berlangsung, Pemko Medan dan tim gabungan juga akan terus melakukan operasi yustisi di lapangan. “Kita memberi hukuman kepada virusnya, bukan orangnya ya. Yang kedapatan melanggar PPKM kita tes antigen, kalau reaktif kita karantina di tempat isolasi terpadu (eks Hotel Soechi),” tegas Bobby.
Sampai saat ini, lanjut Bobby, tidak ada persyaratan tertentu agar warga Medan dapat dirawat di lokasi Isoter yang disiapkan Pemko Medan, salah satunya Eks Hotel Soechi dan seluruh pelayanan gratis. (prn/map)
VAKSIN: Seorang tenaga kesehatan di RSUP H Adam Malik Medan mendapat suntikan vaksin dosis III, Senin (2/8) lalu.istimewa/sumutpos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tenaga kesehatan (nakes) di lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) mulai disuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (vaksinasi booster Covid-19). Namun, vaksin yang digunakan kali ini jenis Moderna.
VAKSIN: Seorang tenaga kesehatan di RSUP H Adam Malik Medan mendapat suntikan vaksin dosis III, Senin (2/8) lalu.istimewa/sumutpos.
Sub Koordinator Hukormas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, para nakes mulai divaksin dosis ketiga sejak Senin (2/8). Wanita yang akrab disapa Rosa ini mengatakan vaksinasi booster Covid-19 ini dilakukan sesuai dengan instruksi pemerintah pusat menggunakan vaksin Moderna yang merupakan hibah dari Covax Facility, Amerika Serikat. “Kita sudah menerima vaksin Moderna dari Jakarta yang didistribusikan melalui Dinas Kesehatan Sumut kemarin (Senin). Pada hari itu juga, kita langsung melakukan vaksinasi booster bagi nakes,” ungkapnya, Selasa (3/8).
Rosa menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi booster pada hari pertama diikuti sebanyak 117 nakes. Selanjutnya, untuk tahap awal, Tim Vaksinasi Covid-19 RSUP HAM sudah menjadwalkan sebanyak 300 nakes yang akan menjalani vaksinasi booster ini setiap hari sampai 7 Agustus 2021 mendatang. “Pelaksanaan vaksinasi booster ini sendiri ditargetkan akan selesai pada awal September 2021,” sebutnya.
Secara total, Rosa menuturkan, ada 3.873 nakes di RSUP HAM yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua dan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi booster tersebut. Jumlah ini termasuk juga asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di rumah sakit milik Kemenkes RI ini. “Alokasi vaksin Moderna yang diterima ada sebanyak 280 vial untuk penyuntikan 3.920 dosis,” tuturnya.
Lebih lanjut Rosa mengatakan, RSUP HAM saat ini juga masih melayani vaksinasi Covid-19 dosis kedua bagi masyarakat umum yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama di rumah sakit ini. Vaksinasi dosis kedua tersebut, dilakukan sesuai dengan jadwal masing-masing yang telah ditetapkan. “Vaksinasi Covid-19 dosis pertama bagi masyarakat umum, untuk sementara ini ditiadakan sampai stok vaksin kembali dikirim dari Jakarta,” tandasnya.
Terpisah, terkait perkembangan Covid-19 di Sumut, kembali masih mengalami lonjakan penambahan kasus baru terkonfirmasi positif. Berdasarkan data milik Kemenkes RI yang disampaikan BNPB, di Sumut diperoleh penambahan 1.434 kasus baru positif. Dengan demikian, akumulasinya naik dari 62.347 menjadi 63.781 kasus.
Untuk angka sembuh, Sumut mendapatkan penambahan 539 kasus, sehingga akumulasinya naik dari 41.333 menjadi 41.872 kasus. Kemudian untuk kasus kematian, Sumut memperoleh penambahan 14 kasus, sehingga akumulasinya naik dari 1.517 menjadi 1.531 kasus. Karena itu, melalui data tersebut maka saat ini jumlah orang yang tengah terinfeksi Covid-19 atau kasus aktif kembali naik dari 19.497 tembus menjadi 20.378 orang. (ris)
TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Wagubsu Musa Rajekshah, meninjau tempat isolasi terpadu Pemko Medan di eks gedung Hotel Soechi Medan, Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). markus/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga hari sejak diresmikan pada Hari Minggu (2/8) lalu, sebanyak 59 warga gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 diisolasi di eks gedung Hotel Soechi. Dari 59 warga itu, 8 diantaranya sudah diperbolehkan pulang karena sudah sehat. Sedangkan 7 lainnya terpaksa ditujuk ke rumah sakit karena bergejala sedang hingga berat.
TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Wagubsu Musa Rajekshah, meninjau tempat isolasi terpadu Pemko Medan di eks gedung Hotel Soechi Medan, Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). markus/sumut pos.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dan Wagubsu Musa Rajekshah meninjau tempat isolasi terpadu (isoter) Pemko Medan di eks Hotel Soechi Medan, di Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). “Jadi total ada 59 warga yang sudah diisolasi di sini. Tapi kemarin sudah kita pulangkan 8 orang,” kata Bobby.
Menurutnya, dari seluruh pasien yang diskrining di eks Hotel Soechi, ada tujuh pasien yang bergejala sedang hingga berat, sehingga pasien tersebut harus dipindahkan ke rumah sakit. “Sementara tujuh orang itu kita rekomendasikan ke rumah sakit, karena gejalanya sedang ke berat dan juga faktor usia sudah masuk ke lansia,” ujarnya.
Bobby menekankan, pasien Covid-19 yang dirawat di eks hotel bintang empat itu difokuskan bagi orang tanpa gejala (OTG) untuk meminimalisir penyebaran virus yang tidak terkendali. “Untuk syaratnya yang pasti yang utama OTG, karena OTG ini yang paling berpotensi menyebarkan virus sangat besar. Namun untuk masyarakat yang berada di lingkungan di Kota Medan dengan status zona merah dan zona orange yang bertahan satu bulan, itu wajib ke sini,” katanya.
Selain itu, terang Bobby, warga yang terkena operasi yustisi di rumah-rumah makan yang hasil tes swab antigennya reaktif, juga akan dibawa ke eks Hotel Soechi untuk diskrining dan dikarantina menunggu hasil tes PCR. “Juga yang diswab antigen di lapangan yang terjaring operasi yustisi, itu juga dibawa ke sini kalau hasilnya reaktif. Sembari menunggu hasil PCR mereka dikarantina,” terangnya.
Bobby juga menjelaskan, hingga saat ini, tingkat pemakaian tempat tidur RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) khusus Covid-19 di Kota Medan masih bertahan di angka 73 persen. “BOR Kota Medan saat ini masih 73 persen, namun kita coba konversinya lebih masif lagi karena masih ada rumah sakit yang belum mencapai 30 persen menyediakan ruangan khusus Covid-19,” jelasnya.
Bobby mengatakan, dari total 30 persen kamar di Rumah Sakit yang wajib disediakan untuk pasien Covid-19, saat ini Kota Medan masih ada di angka 28 persen. “Kalau total hari ini kita ada 28 persen, total konversi kita. Sementara peraturan dari Kemenkes itu wajib 30 persen dari seluruh RS. Jadi masih ini terus kita usahakan Rumah sakit-rumah sakit mengkonversikan sesuai dengan aturan Kemenkes,” ungkapnya.
Sementara, usai melakukan peninjauan, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Medan untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh Pemerintah apabila tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Karena tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan ini, telah memiliki fasilitas yang lengkap termasuk juga tenaga kesehatan yang selalu berjaga 24 jam. “Saya mengimbau kepada masyarakat yang mungkin sekarang sedang terpapar covid-19 yang sedang berada di rumah dan rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri agar datang ke tempat isolasi terpadu yang sudah disediakan pemerintah, selain tempatnya aman, juga dapat mencegah terjadinya klaster keluarga,” imbaunya.
Selain itu, Komjen Gatot juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan berupa 5M. Sebab dengan disiplin melaksanakan prokes 5M, maka masyarakat akan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Disiplin menerapkan 5M salah satu cara kita memutus mata rantai covid-19, karena itu kita harus terus mengedukasi masyarakat.”ujarnya
Dalam kesempatan itu juga, Wakapolri mengajak masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi massal yang telah digelar diberbagai tempat tujuanya agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal. “Mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target kita menciptakan herd immunity,” pungkasnya.
Apresiasi Penanganan Covid di Sumut
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjutak, Pangdam I/BB Mayjen TNI T Hasanuddin, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjaiu penanganan Covid-19 di sejumlah lokasi di Kota Medan, Selasa (3/8). Di antaranya meninjau penerapan PPKM mandiri oleh masyarakat di Komplek Menteng Indah Medan, kemudian pelaksanaan vaksinasi massal di Gedung Serbaguna Pancing, serta tempat isolasi terpusat eks Hotel Soechi Medan.
Menurut Komjen Gatot Eddy Pramono, dari peninjauan yang ia lakukan, penanganan Covid-19 di Sumut khususnya Kota Medan telah berjalan dengan baik. Bahkan dia mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat dengan PPKM yang dikelola secara mandiri di Perumahan Menteng Indah.
“Kedatangan saya ke Sumut untuk melihat langsung pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia dan melihat pelaksanaan PPKM. Kalau dilihat, pelaksanaan sudah bagus di mana masyarakat sudah melaksanakan 5M dan solidaritas sosialnya juga cukup tinggi membantu warga yang terpapar. Ini saya kira contoh yang baik, menjaga mobilitas warga sehingga memutus mata rantai penularan,” ungkapnya.
Namun begitu, khusus masyarakat yang telah divaksin, dia mengimbau agar jangan euforia. Dia menyebutkan, 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) tetap harus dilaksanakan dengan disiplin. “Vaksinasi dan 3T (tracing, testing dan treatment) juga terus digencarkan. Saya kira Pak Wagub, Pak Wali Kota dan Pangdam sudah menjalankannya. Semoga dengan kolaborasi dan sinergi ini kita bisa memutus mata rantai Covid-19,” ujarnya.
Sementara, Wagub Sumut Musa Rajekshah menyatakan, pihaknya patut bersyukur saat ini rasa kepedulian dan keinginan masyarakat untuk vaksin sudah ada. Sebab awal mulai dulu, jelas pria yang karib disapa Ijeck ini, sangat sulit meyakinkan masyarakat untuk mengikuti vaksin Covid-19. “Tapi dengan adanya TNI-Polri bersama pemerintah dalam memberikan penyampaian, telah membuat antusias masyarakat cukup tinggi,” ujarnya.
Ijeck juga mengakui permintaan masyarakat untuk mengikuti vaksin juga cukup besar. Hanya saja vaksin yang masuk ke Sumut tidak bisa datang sekaligus dalam jumlah yang besar melainkan bertahap. “Sejauh ini untuk gelombang (dosis) pertama sudah mendekati 19 persen dan gelombang kedua 8-9 persen. Vaksin masih akan terus datang, artinya saat tiba ke provinsi langsung kita sebar ke Polda, Kodam dan kabupaten/kota se-Sumut. Memang dari jumlah masyarakat dengan vaksin yang datang belum bisa semuanya terpenuhi, tapi ini terus bergulir,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, menyambut kedatangan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono di Bandara Kualanamu Internasional (KNIA), Selasa (3/8).
Kapolda Sumut didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, PJU Polda Sumut dan PJU Kodam I/BB. Setibanya di Sumut, Gatot langsung meninjau pos PPKM di Komplek Menteng Indah Medan dan peninjauan percepatan vaksinasi massal di Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna Pancing Jalan Williem Iskandar Medan serta mengecek tempat isolasi mandiri (isoman) di Hotel Soechi Medan. “Kedatangan Wakapolri ke Sumut dalam rangka kunjungan kerja kedinasan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi SIK.
Dia menambahkan, selain ke tiga tempat tersebut yang akan didatangi, Wakapolri juga akan meninjau pelaksanaan isolasi mandiri terpadu di Rusunawa Mapolda Sumut. Saat meninjau vaksinasi massal bertajuk ‘Gebyar Vaksin’, yang digelar di GOR Serbaguna Pancing, Gatot langsung mendatangi stan vaksinasi yang telah dijaga oleh vaksinator. Dia pun berdialog dengan para vaksinator, pelajar dan masyarakat yang divaksin. Satu persatu tempat vaksin didatanginya.
Dalam kesempatan itu, Gatot juga memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk penyandang disabilitas dan driver ojek online (Ojol). “Kurang lebih 30 menit beliau di sana, selanjutnya langsung menuju ke Hotel Soechi, Jalan Cirebon Medan, meninjau pelaksanaan isoman dan setelah itu ke Rusunawa Mapolda Sumut, dalam rangka peninjauan vaksinasi juga,” pungkas Hadi. (map/prn/mag-1)
BERDESAKAN: Petugas berupaya mengadang warga yang berdesakan hendak menerobos masuk ke GOR Serbaguna Pancing, Selasa (3/8).istimewa/sumu tpos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gebyar vaksin presisi yang dilaksanakan oleh Polri di Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna Pancing, Jalan Willem Iskander berakhir ricuh, Selasa (3/8) sore. Ribuan warga yang sudah menunggu dari pagi hari, menerobos masuk hingga ada yang terjatuh dan pingsan. Padahal, sebelumnya Wakapolri meninjau pelaksanaan vaksin massal ini.
BERDESAKAN: Petugas berupaya mengadang warga yang berdesakan hendak menerobos masuk ke GOR Serbaguna Pancing, Selasa (3/8).istimewa/sumu tpos.
WARGA yang sudah berdesakan berteriak kepada petugas kepolisian agar pintu GOR Serbaguna Pancing, dibuka supaya warga dapat masuk ke areal vaksinasi. Pasalnya, ribuan warga ini sudah menunggu sejak pagi dan dijanjikan jam berdasarkan nomor antrean. Namun, tak kunjung juga dipanggil, warga berusaha menerobos pagar hingga terjadi desak-desakan. “Buka woi, woi!” teriak warga seraya meringsek masuk.
Seorang wanita berkaos merah marun pingsan saat mengantre di depan pintu masuk aula gedung Serbaguna itu. Melihat itu, warga yang sedang ikut mengantre berteriak histeris meminta pertolongan. Petugas yang tak kunjung terlihat, membuat suasana nyaris ricuh.
Salah satu warga, bahkan ada yang hampir nekat memaksa masuk melalui pintu besi. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian tiba setelah mendengar teriakkan ratusan warga. “Pak tolong pak, ada yang pingsan. Tolong,” kata warga.
Petugas yang mengetahui pun langsung membawa perempuan yang pingsan tersebut ke dalam aula. Ia langsung disuruh duduk di kursi panitia dan diberikan air minum.
Sementara, warga yang masih antre di luar terus berupaya masuk ke aula GOR. Pintu rolling door yang semula tertutup, dibuka paksa oleh ratusan warga dan berusaha masuk ke dalam gedung. Sejumlah petugas kepolisian berseragam yang melakukan penjagaan, sempat menahan laju warga yang masuk ke dalam gudang. Namun, ramainya jumlah massa tak dapat dibendung.
Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jan Piter Napitupulu di lokasi vaksinasi massal langsung keluar dan mengimbau lewat pengeras suara agar tidak berdesakan. “Jangan berdesakan, jangan sampai ada korban jiwa. Dimohon dulu,” imbaunya.
Kapolsek pun mengatakan, jumlah vaksin terbatas, tidak sebanding dengan ramainya warga yang datang untuk divaksin. Karenanya, warga disarankan untuk tidak berkerumun dan kembali datang hari ini, Rabu (4/8).
Meskipun sudah menghalau dan mengingatkan kepada masyarakat dengan mobil pengeras suara, namun pihak kepolisian tak dapat membendung masyarakat dan akhirnya masyarakat berebut masuk. Bahkan, beberapa orang ada yang terjatuh dan pingsan. Keriuhan mereda setelah hampir seluruh warga luar masuk ke dalam gedung.
Eka (25), seorang peserta vaksin mengaku sudah menunggu dari pagi hingga sore. Namun, dia tak kunjung dipanggil sehingga berusaha menerobos pagar GOR. “Kecewa, kecewa sekali. Sudah dari jam delapan pagi mengantre, malah disuruh pulang,” katanya.
Menurutnya, keributan yang sempat terjadi beberapa saat dikarenakan ramainya warga yang ingin divaksin tapi tidak bisa masuk ke gedung. “Mau sehat saja susah sekali,” keluhnya. Selain itu, lanjutnya, banyaknya warga yang datang ke lokasi, tak sebanding dengan stok vaksin yang disediakan panitia.
Formulir Dijual Rp5 Ribu
Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan, panitia telah mendata sebanyak 4.000 peserta vaksinasi dengan pembagian 3.000 peserta tahap I dan 1.000 tahap II, sisa gebyar vaksinasi massal Hari Bhayangkara. “Akan tetapi untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini (kemarin) di GOR Pancing melebihi kuota, karena semua masyarakat ingin mendapatkan obat vaksin,” katanya.
Riko juga mengungkapkan, kerumunan yang terjadi di GOR Serbaguna Pancing diduga disebabkan adanya transaksi jual beli formulir vaksinasi Covid-19. Menurut Riko, pada pelaksanaan vaksinasi ini, warga sempat menyampaikan protes karena mengaku membeli formulir seharga Rp5 ribu per lembarnya di luar gedung dan tidak bisa menerima suntikan vaksin.
“Polrestabes Medan maupun penyelenggara vaksinasi tidak ada menjual formulir dan sudah mencetak sebanyak 4 ribu formulir yang diberikan kepada penerima vaksin secara gratis,” tuturnya sembari menambahkan telah mengakomodir masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. “Bagi masyarakat, apabila sudah terlanjur mengisi formulir akan dimasukkan ke tahap I menerima vaksin dan nantinya informasikan melalui pesan SMS atau aplikasi peduli lindungi,” jelas Riko.
Saat ditanya mengenai kerumunan yang terjadi, Kapolrestabes Medan menegaskan, karena semuanya (masyarakat) ingin divaksin. “Untuk situasi sudah kondusif dan masyarakat yang tidak bisa terlayani sudah disuruh pulang ke rumah masing-masing. Di mana nantinya akan informasikan melalui pesan SMS atau aplikasi peduli lindungi,” pungkasnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan di GOR Serbaguna Pancing, berjalan kondusif. “Vaksinasi berjalan tertib. Ada masyarakat, pelajar, difabel, yang mengikuti vaksinasi di GOR Pancing,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (3/8) malam.
Hadi mengungkapkan, Polrestabes Medan menyiapkan 4.000 formulir kepada masyarakat yang mengikuti vaksinasi dengan pembagian 3.000 orang tahap I dan 1.000 orang tahap II tindaklanjut dari vaksinasi sebelumnya. “Namun, tadi ada masyarakat yang sangat antusias mendapatkan vaksin karena sudah mengantongi formulir sudah diakomodir untuk proses vaksinasi selanjutnya,” ungkapnya.
Disinggung mengenai adanya kerumunan yang terjadi saat vaksinasi, Hadi mengaku karena antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin di Kota Medan cukup tinggi sekali. “Walaupun begitu kita tetap bisa mengakomodir masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin dengan menjadwalkan untuk vaksinasi dosis I dan II,” akunya.
Hadi mengimbau, kepada masyarakat yang akan mengikuti vaksinasi untuk bersabar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang telah disiapkan. “Pelaksanaan vaksin di GOR Pancing tadi berjalan lancar tertib dan kami mengapresiasi antusias warga serta tertibnya pelaksanaan vaksin. Bagi masyarakat yang sudah mengisi formulir vaksinasi untuk tidak memfotocopykan dan menyebarkannya kepada yang lain. Tetap vaksinasi dapat dilaksanakan sesuai data yang diterima,” imbaunya.
Disesalkan DPRD Sumut
Kegiatan vaksinasi masal di GOR Pancing yang menciptakan kerumunan atau dugaan pelanggaran prokes Covid-19, mendapat sorotan tajam dari DPRD Sumut. “Saya kira vaksinasi yang terjadi di GOR Pancing sangat kita sesalkan,” kata anggota DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga kepada Sumut Pos, tadi malam.
Menurut Zeira, seharusnya penyelenggaran kegiatan tersebut memiliki pola yang baik dan patuh terhadapa protokol kesehatan. Sebab tujuan vaksin untuk menambah imun tubuh masyarakat, bukan malah menambah klaster baru pendemi Covid-19. “Kita lihat banyak masyarakat yang berdesakan dan berimpitan sehingga akan membuat penyebaran Covid diantara masyarakat semakin cepat tertular. Belum lagi masyarakat yang datang ke lokasi banyak yang tidak terlayani vaksin. Pulang dengan kecewa,” kata Sekretaris Fraksi Nusantara DPRD Sumut ini.
Politisi PKB itu menambahkan, hal-hal seperti ini jangan terulang lagi dan pola vaksinisasi mesti benar-benar diatur dengan baik teknis pelaksanaannya. “Misalnya vaksinisasi melalui Puskesmas setempat. Dengan nomor urut dan waktu yang telah ditentukan sehingga masyarakat tidak berduyun-duyun datang tanpa ada kepastian mendapatkan vaksin,” katanya.
Walaupun demikian, ia tetap menghargai para nakes dan panitia yang telah bekerja untuk melakukan vaksin kepada masyarakat. (mag-1/prn)
PIMPIN: Bupati Asahan, H. Surya, BSc memimpin rapat pembahasan penerbitan PPKM Level 3 di Kabupaten Asahan.DERMAWAN/SUMUT POS.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Asahan bersama forkopimda dan Satgas penanganan Covid-19 membahas penerbitan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Aula Mawar Kantor Bupati Asahan, Senin (2/8).
PIMPIN: Bupati Asahan, H. Surya, BSc memimpin rapat pembahasan penerbitan PPKM Level 3 di Kabupaten Asahan.DERMAWAN/SUMUT POS.
Pembahasan PPKM Level 3 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 tahun 2021, Instruksi Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.54/31/INST/2021 dan Intruksi Bupati Asahan Nomor 6-BPBD-Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.
Bupati Asahan H. Surya, BSc selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan menjelaskan, penerbitan instruksi tersebut nantinya
akan mengatur pedoman pelaksanaan kegiatan masyarakat, di antaranya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring/online, aturan pelaksanaan kegiatan di tempat pekerjaan, aturan pelaksanaan kegiatan para pedagang, aturan kegiatan makan/minum di tempat umum, aturan pelaksanaan kerja pada toko swalayan minimarket dan supermarket, aturan pelaksanaan tempat ibadah, aturan pelaksanaan kegiatan olahraga/pertandingan olahraga, aturan pelaksanaan resepsi pesta dan aturan lain-lainnya untuk disepakati bersama.
Bupati Asahan juga meminta setiap rumah sakit mempersiapkan ketersedian BOR untuk pasien Covid-19, dan berharap wabah Covid-19 dapat ditangani dengan baik.
Sementara Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira, SIK, MH berharap kepada setiap Rumah Sakit dapat melakukan pengawasan kepada pasien yang terpapar Covid-19, dan tetap melakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan.
Polres Asahan juga telah melakukan upaya-upaya, agar angka penyebaran Covid-19 menurun dengan melakukan penegakan protokol kesehatan, Ops penyekatan, dan menggelar Operasi Yustisi. “Kami juga terus melakukan vaksinasi massal, menambah vaksinator dan menyediakan obat anti virus serta imbauan penerapan Prokes,”kata Kapolres.
Dikesempatan ini juga, Dandim 0208/Asahan meminta agar setiap Rumah Sakit menyediakan 20-30 persen tempat tidur dari jumlah seluruh tempat tidur yang tersedia di rumah sakit penanganan pasien Covid-19. (mag-9/han)
BELANJA: Bupati Sergai, Darma Wijaya didampingi istri Rosmaida Saragih Darma Wijaya sedang belanja di salah salatu pasar tradisional.
SOPIAN/SUMUT POS.
SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, Bupati Serdangbedagai (Sergai) Darma Wijaya meresmikan Gerakan Belanja Bersama Kebutuhan Dapur dan Harian di Pasar Rakyat (Grebek Dahsyat) di Pasar Percontohan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Sergai, Selasa (3/8).
BELANJA: Bupati Sergai, Darma Wijaya didampingi istri Rosmaida Saragih Darma Wijaya sedang belanja di salah salatu pasar tradisional.
SOPIAN/SUMUT POS.
Bupati Darma Wijaya menyebutkan, kegiatan Grebek Dahsyat kali ini ada 5 lokasi pasar rakyat, yang menjadi tempat bagi ASN untuk membeli kebutuhan harian. “Selain di Pasar Rakyat Dolok Masihul, ASN se Pemkab Sergai juga diarahkan untuk berbelanja di Perbaungan, Sei Rampah, Sei Buluh dan Tanjung Beringin. Kita canangkan kegiatan ini di setiap awal bulan,” beber Darma.
Untuk jumlah ASN yang diturunkan, lanjut Darma Wijaya, di Pasar Rakyat Dolok Masihul ada sebanyak 250 orang, di Sei Rampah 250 orang, di Tanjung Beringin 150 orang, di Perbaungan sebanyak 250 orang, dan terakhir di Sei Buluh sebanyak 100 orang, sehingga total ada sekitar 1.000 ASN yang pada hari ini meramaikan transaksi di pasar rakyat.
“Di masa pandemi seperti saat ini, tentu saja pereknomian menjadi salah satu sektor yang terdampak paling besar, apalagi bagi masyarakat yang bermata pencarian sebagai pedagang di pasar,” sebut Darma Wijaya.
Untuk itu, lanjut Darma, ASN sebagai salah satu kelompok masyarakat yang cenderung stabil secara pendapatan di masa pandemi dapat diandalkan untuk ikut membantu menghidupkan kegiatan jual-beli di pasar tradisional sehingga bisa menggerakkan perekonomian lokal.
“Sama seperti di kegiatan sebelumnya, saya harap para ASN Pemkab Sergai bisa memanfaatkan momen ini untuk membeli kebutuhan harian dalam jumlah yang wajar, bukan sekadar hadir saja. Namun tetap kami ingatkan, agar dilaksanakan sesuai protokol kesehatan (Prokes). Masker selalu dipakai. Bagi yang belum vaksin, segera ikut vaksin supaya imun tubuh kuat,” ucap Darma. (ian/han)
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Covid-19 masih tinggi, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu kembali mengeluarkan instruksi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level-3 dari tanggal 3-16 Agustus 2021. Dengan keluarnya instruksi tersebut, larangan menggelar pesta adat juga ikut diperpanjang sampai 16 Agustus mendatang.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe, mengatakan, instruksi Bupati juga menegaskan untuk mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan.
Dijelaskan Rahmatsyah, penerbitan kembali instruksi Bupati Dairi tersebut setelah melihat kondisi penyebaran Covid-19 masih tinggi. Dimana jumlah warga terkonfirmasi positif sampai 1 Agustus 2021 sebanyak 341 orang.
“Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah masih tetap dilakukan dalam jaringan (Daring)/online,”kata Rahmatsyah.
Ditegaskan Rahmatsyah, kegiatan pesta adat/hajatan sukacita juga tidak diijinkan. Acara pemberkatan dan akad nikah digelar di tempat ibadah sampai pukul 13.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sedangkan untuk acara dukacita untuk jenazah selain kasus suspek/propable/terkonfirmasi Covid-19 dengan protokol kesehatan ketat, dan itupun terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Satgas Covid-19 Desa/Kelurahan serta kecamatan untuk disemayamkan di rumah duka dan acara adat. Dengan ketentuan jenazah disemayamkan paling lama 1×24 jam.
Rahmatsyah mengungkapkan, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah warga Dairi terkonfirmasi Covid-19 sampai Senin (2/7) sebanyak 321 orang dan kontak erat 406 orang.
Penyebaran Covid-19 terbesar di Dairi terdapat di Kecamatan Sidikalang yakni sebanyak 130 orang. Selanjutnya di Kecamatan Sumbul 43 orang, Sitinjo 32 orang, Parbuluan 24, Berampu 21 orang, Silima Pungga-Pungga 14 orang, Siempat Nempu Hilir 13 orang, Siempat Nempu Hulu 11 orang, Lae Parira dan Tigalingga masing-masing 9 orang, Siempat Nempu 6 orang, Siempat Nempu Hilir 5 orang, Tanah Pinem 3 orang, Gunung Sitember 1. Dari 15 kecamatan di Dairi, hanya kecamatan Silahisabungan yang nihil terkonfirmasi Covid-19. (rud/han)