25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 4910

Lindungi Orangutan, PLTA Batang Toru Rekrut Ahli

Foto: tri/istimewa
Communications and ExternaI Affairs Director PT NSHE, Taufick, Senior Adviser on Environment and Sustainability PT NSHE) Agus Djoko Ismanto, Biodiversity Expert of NSHE Barita Manullang, dan pengamat lingkungan hidup Emmy Hamd, hadir sebagai pembicara dalam konferensi pers terkait perlindungan orangutan PLTA Batang Toru, di SEIA, Sudirman, Jakarta, Minggu (22/9).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru menyatakan kembali komitmennya melindungi orangutan yang di luar kawasan konservasi dan kawasan sekitar area kerja PLTA di Tapanuli Selatan Sumatera Utara.

Sebagai upaya agar perlindungan orangutan lebih efektif, PLTA Batang Toru bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan kelompok-kelompok lingkungan hidup termasuk organisasi internasional PanEco.

“Ada beberapa langkah nyata yang dilakukan PLTA Batang Toru dalam melindungi orangutan. Langkah-langkah itu di antaranya membentuk tim monitoring bersama. Melaksanakan kebijakan zero toleran terhadap perburuan kepada seluruh pekerja pengaman satwa yang hasilnya zero accidence satwa di areal proyek,” kata Senior Adviser on Environment and Sustainability PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Agus Djoko Ismanto, pada konferensi pers di Jakarta, 22 September 2019 lalu di SEIA, Sudirman, Jakarta.

Turut hadir sebagai pembicara dalam konferensi pers tersebut adalah Communications and ExternaI Affairs Director PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Firman Taufick, Biodiversity Expert of NSHE Barita Manullang, dan pengamat lingkungan hidup Emmy Hamd.

Kegiatan monitoring sedang diperkuat untuk menerapkan SMART Patrol. Smart Patrol akan memiliki call center, dan petugas maupun relawan dapat melaporkan secara real time. Setiap kejadian dapat dilaporkan langsung disertai foto atau video.

Selain itu, PLTA Batang Toru merekrut ahli orangutan, dan melakukan pengayaan tanaman pakan di areal kcridor. Selanjutnya direncanakan perusahaan akan mendukung upaya penanganan konflik satwa di luar areal PLTA antara Iain dengan mendukung rehabilitasi kebun yang terganggu oleh satwa. Selain itu untuk menghubungkan habitat yang terpisah dibangun jembatan perlintasan satwa arboreal.

“PLTA Batang Toru juga melakukan pendidikan masyarakat mengenai bagaimana menangani orangutan ketika sedang turun di kebun sehingga tidak terjadi penembakan lagi. PLTA Batang Toru juga siap bekerja sama dengan pihak-pihak Iain untuk menyelamatkan orangutan sebagaimana telah disepakati dalam komitmen kerja sama pelestarian ekosistem,” kata Agus.

Menurut Barita Manullang, habitat orangutan Tapanuli tidak terganggu dengan kehadiran PLTA Batang Toru. Habitat orangutan Tapanuli tersebar di hutan-hutan dalam ekosistem Batang Toru seluas 165 ribu Ha, sebuah wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah DKI Jakarta. Orangutan selalu bergerak berpindah tempat dengan daerah jelajah yang bervariasi antara 800 3.000 ha. Sedangkan luas tapak struktur bangunan PLTA Batang Torn adalah 122 ha atau 0,07% dari total kawasan ekosistem Batang Toru. Dengan demikian, luas areal proyek Iebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan habitat bagi satu individu orang utan.  (rel)

Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, Lolos ke Bahrain

istimewa SERI: Pemain Indonesia U-16 berebut bola dengan pamain China, di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (22/9). Kedua tim bermain seri 0-0.
istimewa SERI: Pemain Indonesia U-16 berebut bola dengan pamain China, di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (22/9). Kedua tim bermain seri 0-0.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia memastikan lolos ke putaran final Piala AFC U-16 2020 di Bahrain pada 16 September hingga 3 Oktober 2020. Tiket putaran final Piala AFC U-16 2020 ini diraih setelah bermain imbang tanpa gol kontra China di laga terakhir grup G, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (22/9)n

Indonesia lolos ke putaran final sebagai salah satu runner-up terbaik. Sedangkan China melaju sebagai juara grup G. Selain Indonesia dan China, saat ini sudah ada sembilan tim lain yang memastikan diri lolos, yakni Bahrain (tuan rumah), India sebagai juara Grup B, Uni Emirat Arab sebagai juara Grup F, Australia sebagai juara Grup H, Korea Utara sebagai juara Grup I, Jepang sebagai juara Grup J, Korea Selatan sebagai juara Grup K, Uzbekistan (sebagai runner-up grup B).

Nantinya akan ada 16 tim yang akan berlaga di putaran final Piala AFC U-16. Turnamen akan digelar di Bahrain pada 16 September hingga 3 Oktober 2020.

Pada laga di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (22/9) malam WIB, sejak awal laga kedua tim silih berganti melakukan serangan. Peluang berbahaya pertama Indonesia didapat pada menit ke-26. Marcelo Ferdinan melepsskan sepakan keras yang masih menyamping tipis di sisi gawang China.

China merespons lewat sepakan bebas Maiwulang Mijiti dua menit setelahnya tapi bola melayang di atas mistar Made Putra Kaicen. China mengancam lagi namun barisan belakang Indonesia masih bisa menghalaunya.

Indonesia punya peluang emas unggul di menit ke-44 andaikan sepakan Athallah Araihan setelah melakukan tusukan ke kotak penalti China, tak membentur tiang gawang. Bola rebound nyaris masuk ke gawang sebelum disapu bek China. Hingga turun minum, skor 0-0 tetap bertahan.

Masuk di babak kedua, Indonesia lebih banyak bermain di daerah sendiri karena China begitu agresif menggempur pertahanan tuan rumah. Maiwulang Mijiti melepaskan sepakan bebas pada menit ke-50 namun bola melayang di atas mistar.

Enam menit kemudian Mijti nyaris mencetak gol andaikan sepakannya tak ditangkap Made Putra Kaicen. Alex Kamuru masih jadi andalan Indonesia di sisi sayap namun memasuki menit ke-60, terlihat kondisi fisiknya mulai menurun.

Sementara, lini belakang Indonesia melakukan kesalahan saat Aditya Rangga kurang tenang dalam menguasai bola. He Xiaoke merebut bola dan merangsek hingga kotak penalti, namun bisa dibuang. China benar-benar menggempur Indonesia yang membuat Putra Kaicen harus kerepotan mematahkan setiap peluang yang ada.

Indonesia sempat punya peluang emas ketika Mochamad Faizal melakukan solo run dari sisi kanan dan melakukan cut-in ke kotak penalti. Sayangnya, sepakannya lemah dan mudah saja ditangkap Li Hao.

Di lima menit masa injury time, Indonesia coba mencari peluang tapi usaha sia-sia karena kondisi fisik yang menurun. Pada akhirnya laga berakhir imbang tanpa gol.(bbs)

Sumut Tertolong Hujan

BERKABUT: Kebakaran hutan di Provinsi Riau dan Jambi menyebabkan kawasan Danau Toba terpapar kabut asap, Minggu (22/9). Jarak pandang menjadi terganggu.
BERKABUT: Kebakaran hutan di Provinsi Riau dan Jambi menyebabkan kawasan Danau Toba terpapar kabut asap, Minggu (22/9). Jarak pandang menjadi terganggu.

SUMUTPOS.CO – Kabut asap di Kota Medan semakin pekat, Minggu (22/9). Jarak pandang makin terbatas. Situasi itu terjadi hampir di seluruh daerah di Sumatera Utara. Bahkan, 8 provinsi di Pulau Sumatera sudah terpapar kabut asap yang ditengarai berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau dan Jambi. Untungnya, Sumatera Utara tertolong hujan.

KEPALA Bidang Data dan Informasi Badan Metreologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I, Erida, menyebutkan, saat ini hampir sebagian besar wilayah di Pulau Sumatera diselimuti kabut asap. Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir, yang menyebabkan turunnya jarak pandang di sejumlah wilayah di Sumatera Utara.

“Seluruh wilayah di Sumut diselimuti asap. Selain di Sumut, asap juga terdeteksi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung. Jadi total ada 8 provinsi di Pulau Sumateran

yang terpapar asap. Sedangkan arah angin, saat ini bertiup dari Tenggara-Selatan menuju Barat Laut-Timur Laut,” kata Erida kepada Sumut Pos, Minggu (22/9).

Disebutkan Erida, jumlah hotspot di Provinsi Sumut (CL > 81%) pada hari Minggu (22/9) kemarin, ada sebanyak tiga titik, yakni dua titik di Kabupaten Labuhanbatu, tepatnya di Kecamatan Panei Tengah dan satu titik lainnya di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), tepatnya di Kecamatan Kwaluh Hilir. “Sedangkan untuk jarak pandang sendiri memang terbatas. Di Gunung Sitoli sejauh 5.000 meter, Kualanamu 1.600 meter, Sibolga 2.100 meter dan Aek Godang sejauh 500 meter,” ujarnya.

Terakhir, BMKG Wilayah I turut mengimbau agar seluruh masyarakat Sumatera Utara, mengurangi aktivitasnya di luar ruangan, sama seperti imbauan yang sebelumnya diungkapkan oleh kementerian kesehatan. “Tetap gunakan masker jika harus melakukan kegiatan di luar ruangan atau berkendara dengan menggunakan sepeda motor,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengakui ihwal kondisi tersebut. Ia pun sudah memerintahkan jajarannya untuk segera berkoordinasi dengan lintas instansi hari ini, sekaitan kabut asap yang diduga kiriman dari provinsi lain akibat karhutla. “Saya kebetulan masih di luar kota. Tapi kepada anggota, saya sudah minta supaya lakukan rapat koordinasi hari ini. Salah satunya soal evaluasi TRC (Tim Reaksi Cepat) kita di Dinkes Sumut dalam hal penanggulangan efek karhutla,” ujarnya menjawab Sumut Pos, Minggu (22/9).

Meski demikian, menurut dia, imbas kabut asap yang menyelimuti udara dan cuaca di Sumut, dari aspek kesehatan masih belum masuk kategori berbahaya. “Sumut masih beruntung karena tertolong hujan. Kabut asap yang tadinya pekat perlahan menipis akibat dibantu air hujan. Udara kita di Sumut masih cukup baik,” katanya.

Mantan Kadinkes Labuhanbatu ini menyarankan, meski cuaca dan kadar udara di Sumut belum terpapar parah akibat kabut asap, warga tetap diminta waspada akan kemungkinan perubahan yang bertambah buruk ke depan. “Tetap kita sarankan agar memakai masker bila ke luar rumah, cek kesehatan ke dokter, dan lebih baik dikurangi aktivitas di luar jika memang tidak penting. Imbauan-imbauan ini yang bisa kami sampaikan, di samping secara teknis antisipasi juga perlu saling berkoordinasi,” katanya.

Rapat hari ini, diharapkan Alwi sebagai upaya tindak lanjut rakor penanggulangan karhutla di Sumut, pada Jumat (20/9) kemarin. Di mana pihaknya akan menjadi leading sector dari sisi kesehatan, dan tetap berkoordinasi bersama instansi terkait lainnya. “Kalau secara umum, penanggulangan karhutla ini di Sumut dimotori oleh BPBD. Nah sedangkan kami, Dinkes akan tetap lakukan upaya antisipasi dari sisi kesehatan warga akibat dampak kabut asap tersebut,” ujarnya.

Ia menyarankan kepada pemerintah pusat agar segera menyelesaikan persoalan karhutla Riau dan provinsi lain yang memang sudah terpapar sangat parah. “Sebenarnya kita juga bertanya-tanya, sampai sekarang apa hasil penanganan karhutla di Riau. Sudah sejauh mana pelaku karhutla ditemukan oleh pihak aparat penegak hukum. Karena kalau itu tak terungkap, kejadian ini kita khawatir akan semakin meluas,” pungkasnya.

Siapkan Pelayanan Medis Bagi Masyarakat

Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyiapkan langkah-langkah untuk penanganan medis bagi masyarakat mengalami sakit disebabkan kabut asap tersebut. Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin mengatakan, kondisi udara tidak sehat akibat kabut asap ini sudah sangat dirasakan masyarakat Kota Medan.

“Ini sudah banyak tempat, spot-spot yang menyalah berdampak juga di Medan. Tentunya, kalau ada menimpa masyarakat tentang keluhan sesak nafas dan lain-lainnya cepat berobat ke Puskesmas dan ke dokter nantinya,” sebutnya.

Eldin mengungkapkan, melalui Dinkes Kota Medan juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bila ada mengeluhkan kesehatan berupa sesak nafas, ISPA dan lain-lain akibat kabut asap itu. “Sudah mengimbau Dinas Kesehatan dan rumah sakit untuk menangani warga yang terdampak karena asap tersebut,” jelas Eldin.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Medan untuk selalu menjaga kesehatan. Bila tidak diperlukan untuk mengurangi aktivitas sementara diluar rumah demi tidak terjangkit penyakit akibat kabut asap tersebut. “Ya kita berharap bagi masyarakat Kota Medan untuk, yang kalau keluar rumah untuk menggunakan masker. Karena, kondisi udara kita ini memang tidak menentu terdampak dengan kabut asap itu,” imbau Eldin.

Untuk saat ini, Eldin mengakui sudah ada menerima laporan penyakit akibat dampak kabut asap itu. Namun masih dalam katagori ringan dan bisa ditangani secara dini melalui rawat jalan.”Ada laporan, tapi batuk-batuk gitu lah. Tapi, kita harapkan ada keluhan segera melapor untuk segera ditangani atas terdampak asap itu,” tandasnya.

Sementara Dinas Kesehatan Kota Medan, melalui Kepala Bagian Humas Pemko Medan, Arrahman Pane mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk menggunakan masker. “Dinas Kesehatan Medan sudah memberikan imbauan kepada warga untuk menggunakan masker. Juga membagi-bagikan masker,” kata Pane dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Medan, Minggu (22/9).

Masyarakat juga diminta melakukan serangkaian antisipasi untuk melindungi diri dari dampak buruk kabut asap. Mulai dari disiplin berperilaku hidup bersih dan sehat, perbanyak konsumsi buah dan sayur, hingga imbauan untuk tidak memperburuk kondisi dengan merokok.

Masyarakat pun diimbau untuk segera ke sarana pelayanan kesehatan bila mengalami kesulitan bernafas dan gangguan kesehatan lainnya. Kabut asap yang melanda Medan dalam dua pekan terakhir, namun terlihat semakin pekat hari ini. Jarak panjang di kawasan pusat kota sekitar 400-an meter. (map/prn/gus)

Dinkes Tebingtinggi Bagikan 10 Ribu Masker

sopian/sumut pos KABUT ASAP: Kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan di Provinsi Riau berimbas ke Kota Tebingtinggi.
KABUT ASAP: Kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan di Provinsi Riau berimbas ke Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – MENGANTISIPASI dampak kabut asap yang menyelimuti Kota Tebingtinggi selama empat hari ini, Pemko Tebingtinggi akan membagikan 10 ribu masker dan rencananya akan dibagikan kepada masyarakat hari ini, Senin (24/9).

“Besok, masker itu akan kita bagikan kepada masyarakat yang melintas di jalan raya seputaran Kota Tebingtinggi,” jelas Kadis Kesehatan Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, Minggu (23/9)n

Nanang mengatakan, 10 ribu masker tersebut akan dibagikan di beberapa titik jalan utama di Kota Tebingtinggi yang nantinya dibagi untuk pengendera umum dan anak-anak sekolah yang melintas.

“Saat ini kami masih menunnggu datangnya masker dari Dinas Kesehatan Provinsi, permohonan sudah disampaikan. Namun karena stoknya terbatas dan banyak Kabupaten Kota yang membutuhkan, kita sabar menunggu,” bilangnya.

Sementara stok masker yang masih ada di Dinas Kesehatan Tebingtinggi sangat terbatas dan barang tersebut sudah sampai di Tebingtinggi dari provinsi. “Saat ini Dinas Kesehatan sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengukur pencemaran udara yang terjadi akibat kabut asap tersebut,” jelasnya.

Dikatakan Nanang, dinas kesehatan perlu mengetahui tingkat keamanannya bagi masyarakat, agar bisa disiapkan antisipasinya sedini mungkin, apa-apa yang diperlukan, diharapkan hasil dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebingtinggi bisa diperoleh secepatnya. Nanang juga memesankan kepada masyarakat seluruh Kota Tebingtinggi selama kabut asap ini untuk minum air putih banyak dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Salah seorang warga, Zulkarnain warga Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi mengatakan kabut asap di Kota Tebingtinggi semangkin hari semangkin tebal, terasa sesak ketika bernafas, tapi di lihatnya selama adanya kabut asap, Pemko Tebingtinggi belum ada membagikan masker gratis. “Belum ada dari Pemerintah setempat yang membagikan masker gratis, kami masyarakat menunggu,” pinta Zulkarnain.

Binjai dan Langkat Mulai Diselimuti Asap

Kabut asap mulai menyelimuti Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Minggu (22/9). Di Kota Binjai, kabut asap tipis mulai menyelimuti sejak pagi. Kualitas udara di Kota Binjai pun masuk kategori tidak sehat, walau kabut asap tidak tebal. Karenanya, Pemko Binjai melalui Dinas Kesehatan menganjurkan agar masyarakat mengenakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Deni Irwansyah Pane, mengimbau masyarakat untuk tidak bersepeda demi mengurangi resiko gangguan pernapasan. Selain itu, dia juga menyerukan agar masyarakat menjaga asupan cairan dalam tubuh. “Minum air yang cukup sangat membantu membuang racun dari tubuh. Cairan tubuh yang cukup juga membantu menyerap polusi yang masuk ke dalam tubuh agar tidak meluas,” ujar dia didampingi Kabid Kesmas, Mery Hati, akhir pekan lalu.

Tak kalah penting, dia juga menyerukan agar masyarakat mengasup makanan yang sehat dan buah yang sarat dengan Vitamin C dan sayur-sayuran. “Makanan sehat sangat membantu menangkal racun jahat dari polusi udara,” ujarnya.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Binjai, Ahmad Yani mengatakan, Pemko Binjai telah menggelar rapat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Hasilnya, kata dia, Pemko Binjai berencana akan membangun Posko Kebakaran Hutan dan Lahan. “Apabila diperlukan, kita bangun Posko. Untuk sementara ini, masyarakat harus menggunakan masker dan mengurangi aktifitas di luar ruangan,” ujarnya.

Dia berpesan, cuaca di Kota Binjai belakangan ini tidak menentu. Mulai dari hujan deras hingga angin kencang. “Kita imbau masyarakat berhati-hati apabila ada kejadian bencana agar segera melaporkan ke BPBD Kota Binjai. Selama 24 jam kita siaga untuk membantu masyarakat,” tandasnya.

Kabut asap juga mulai masuk ke Kota Stabat, Kabupaten Langkat. Kondisi ini membuat masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor menggunakan masker. “Tampaknya, kabut asapnya mulai menebal di Kota Stabat. Coba perhatikanlah secara seksama kalau tak percaya,” kata Rudi (27), salah satu warga Stabat, Minggu (22/9).

Diakuinya, karena tebalnya kabut asap, dirinya harus menggunakan masker saat berkendara. Selain itu, dia juga mengimbau agar pengendara sepeda motor menyalakan lampu pada siang hari. “Sangat terasa sekali dan pandangan juga terganggu, termasuk perih di mata dan sangat jelas sekali kabutnya terlihat,” sambungnya.

Sementara Indri, warga lainnya, menyampaikan sudah melarang anak-anaknya untuk keluar rumah, karena kabut asapnya sangat terlihat jelas. “Ini tentu akan mempengaruhi pernapasan para anak-anak, bila berlama lama diluar rumah, makanya anak-anak saya larang lama-lama diluar bang,” katanya.

Untuk itu, dirinya dan warga lainya berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan ini. Karena jika dibiarkan seluruh akrifitas masyarakat akan terganggu. “Kabut asap ini jelas akibat dari kebakaran hutan yang terjadi si Provinsi Riau, yang sudah sampai ke Langkat ini. Kami harapkan agar segera pemerintah mengatasinya bang,” tegasnya. (ian/ted/bam)

Pembakar Hutan Diancam 12 Tahun Bui

sopian/sumut pos KABUT ASAP: Kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan di Provinsi Riau berimbas ke Kota Tebingtinggi.
KABUT ASAP: Kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan di Provinsi Riau berimbas ke Kota Tebingtinggi.
sopian/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Karo mengingatkan masyarakat, ada ancaman pidana 12 tahun penjara bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan. Peringatan ini dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo dalam spanduk yang dipasang di titik-titik rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di seluruh kecamatan di Kabupaten Karo.

Pemasangan spanduk bagian dari imbauan Pemkab Karo dalam melakukan upaya preventif Karhutla di Kabupaten Karo. Hal itu disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lisma Ginting, di sela-sela Rapat Koordinasi Pencegahan Karhutla yang dipimpin Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur, Kota Medan, Jumat (20/9).

Terkelin menegaskan, Pemkab Karo menindaklanjuti pencegahan karhutla dengan pedoman Instruksi Presidan(Inpres) Nomor 11 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Terkelin mengaku telah memerintahkan instansi terkait dalam hal ini BPBD Karo dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo melakukan tindakan pencegahan.

Hal lain yang dilakukan Pemkab Karo, sebut Terkelin, bersama Forkopimda Karo melakukan rapat mengantisipasi pencegahan karhutla. “Membahas rencana aksi daerah pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Karo pada tanggal 23 Agustus 2019, di Penatapan Sipiso-piso, Tongging. Bersama TNI, Polri dan BPBD Karo sudah melakukan pemasangan baliho (spanduk) imbauan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di seluruh kecamatan,” katanya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lisma Ginting menjelaskan, dalam upaya pencegahan karhutla telah berulang digelar rapat berama Forkopimda Karo. “Tindaklanjutnya, melalui Kesiapsiagaan BPBD Karo membuat imbauan melalui spanduk dipasang di 17 kecamatan se-Kabupaten Karo. Lokasi pemasangan dilakukan di titik rawan kebakaran hutan dan lahan,” kata Lisma didampingi Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karo, Romalisda Sihaloho.

Disebutkannya, tulisan dalam spanduk, mengimbau masyarakat tidak membakar hutan dan lahan, semak belukar, ladang dan kebun dan lainnya. Agar hutan tidak rusak dan timbulnya asap yang dapat mengganggu kesehatan. Lisma menegaskan, dalam spanduk sosialisasi itu, dicantumkan ancaman pidana bagi pelaku karhutla, 12 tahun penjara (Pasal 187 KUHP).

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam rapat, menekankan agar para kepala daerah di Sumatera Utara bersama Forkopimda mengoptimalkan pencegahan karhutla, dan melibatkan dunia usaha, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Edy memerintahkan semua kepala pemerintah daerah dan Forkompimda Sumatera Utara bekerja sama dan berperan aktif dalam pencegahan karhutla di daerahnya masing-masing. Membentuk posko-posko kebakaran hutan dan lahan, dan berpedoman dengan Inpres. (deo)

Silangit Lumpuh, Kualanamu Terganggu

PEKAT Kabut asap terlihat pekat di fly over Amplas, Minggu (22/9). Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika beraktivitas di luar ruangan.
PEKAT Kabut asap terlihat pekat di fly over Amplas, Minggu (22/9). Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika beraktivitas di luar ruangan.

AKIBAT kabut asap yang menyebabkan gangguan jarak pandang, Bandara Sisingamangaraja XII, Silangit, Sumatera Utara, lumpuh. Seluruh penerbangan ke dan dari bandara itu dibatalkan, Minggu (22/9). Sementara dari Bandara Kualanamu, Medan, sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkann

Manager of Branch Communication & Legal Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto mengungkapkan, pada Minggu (22/9), jumlah penerbangan yang cancel dan delay masing-masing ada tiga. “Update informasi penerbangan delay dan cancel hari ini karena kabut dampak kabut asap, cancel tiga, delay tiga,” ujar Wisnu Budi Setianto.

Penerbangan yang mengalami delay adalah Citilink Tujuan Pekanbaru dengan nomor penerbangan QG928 KNO-PKU, yang dijadwalkan terbang pada pukul 07.50 WIB. Pesawat tersebut delay dan baru terbang pada pukul 12.13 WIB.

Kemudian Lion Air, tujuan Pekanbaru dengan nomor JT140 KNO-PKU. Pesawat yang dijadwalkan terbang pukul 10.50 WIB terpaksa delay sampai waktu yang belum ditentukan. Kemudian, Batik Air dari Jakarta- Silangit (Siborong-Borong) dengan nomor penerbangan ID6832 CGK-DTB harus mendarat di Bandara Kualanamu pada pukul 12.18 WIB.

“Tiga penerbangan yang cancel Wings Air IW1296 KNO-DTB (Silangit/Siborong-Siborong), IW1216 KNO-AEG (Padangsidimpuan), dan Citilink QG1934 KNO-AEG,” ungkap Wisnu.

“Visibility Bandara Silangit 1.200 meter, Bandara Aek Godang 500 meter, Bandara Sibolga 1.600 meter, dan Bandara Kualanamu 1.900 meter,” paparnya.

Tak hanya operasi Bandara Kualanamu yang terganggu, tapi juga Bandara Silangit yang berada di Siborong-borong, Tapanuli Utara (Taput), Sumut. Seluruh penerbangan di bandara tersebut harus dibatalkan. “Dikarenakan kabut asap, tidak ada pergerakan pesawat di Bandara Silangit. Semua airlines cancel,” ujar Kepala Bandara Silangit Iwan Sutisna, Minggu (22/9).

Total, ada lima penerbangan yang di-cancel di Bandar Silangit. Baik penerbangan dari maupun ke Bandara Silangit. “Pesawat yang cancel hari ini, Wings Air IW 1297 KNO – DTB seharusnya berangkat pukul 08.20 WIB; Citilink QG-881 CGK – DTB; Citilink QG-021 HLP – DTB; Sriwijaya SJ 890 CGK – DTB cancel flight karena alasan operasional. Air Asia AK-411 KUL – DTB keberangkatan 11.25 WIB sempat mengudara, namun akhirnya Return To Base kembali ke Kuala Lumpur dan akhirnya cancel flight,” ungkapnya.

Pembatalan jadwal penerbangan itu akibat dampak kabut asap yang mengganggu jarak pandang.

“Dikarenakan visibility, sampai saat ini berdasarkan laporan Unit Meteorologi dan Geofisika Bandara Silangit berkisar 1.500 meter,” tuturnya.

Pelayaran di Danau Toba Belum Terganggu

Kabut asap kiriman dari kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau melanda kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir, semakin pekat dari beberapa hari sebelumnya. Jarak pandang 400 meter. Meski begitu, aktivitas pelayaran di Danau Toba belum terganggu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Samosir, dr Nimpan Karo-karo mengimbau warga supaya masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan. “Kepada masyarakat diimbau agar menggunakan masker. Masyarakat harus perbanyak minum air hangat dan mengurangi aktifitas di luar rumah,” ujar Nimpan.

Kepada masyarakat, apabila ditemukan gejala-gejala sakit, seperti batuk-batuk, infeksi saluran pernapasan (ISPA) untuk segera memeriksakannya ke layanan kesehatan atau konsultasi ke dokter.”Segera memeriksakan diri ketika ada gejala penyakit pernapasan, akibat asap seperti batuk dan lain-lain,” tukasnya.

Seorang warga Pangururan, Maroloan Nainggolan, mengatakan kabut asap kiriman dari daerah tetangga semakin parah menyelimuti Danau Toba. Kami meminta Pemkab Samosir kiranya memberikan perhatian memberikan bantuan masker. (dtc)

Diikuti 24 Balon, Ada Istri Mantan Bupati, PDIP Sumut Gelar Fit and Proper Test

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak Kamis (19/9) pekan lalu, DPD PDI Perjuangan Sumut menggelar fit and proper test atau uji kelayakan kepada seluruh bakal calon (Balon) kepala daerah (Kada) yang mendaftar di 23 DPC se-Sumut. Sebanyak 24 nama ikut diuji. Untuk Kota Medan, ada 10 nama, Asahan 7 nama, Serdangbedagai 6 nama, dan Madina masih 1 nama. Dari ke-24 nama itu, ada istri mantan bupati yang ikut mendaftarn

“Hasilnya, akan diserahkan ke DPP PDI Perjuangan di Jakarta, dalam waktu dekat,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Mangapul Purba, Minggu (22/9.

Ia mengatakan, penjaringan yang dilakukan DPC dan fit and proper tes oleh DPD PDIP Sumut ini merupakan tahap awal. Proses sebelum rekomendasi dikeluarkan, masih cukup panjang.

Karenanya, dia mengimbau kepada seluruh balon kada untuk turun ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat agar lebih dikenal serta dalam rangka meningkatkan elektabilitas dan popularitas. “Sebelum kita menentukan atau mengerucutkan pilihan, kita akan lakukan survei, di setiap kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada. Secara khusus mensurvei akan mendaftar ke PDIP, hasil survei akan jadi faktor tambahan,” jelas Ketua Badan Pemenamgan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan ini.

Hasil survei, kata dia, juga akan menjadi pembanding oleh DPP dalam mengambil keputusan. “Setelahnya akan ada wawancara di tingkat DPP, termasuk barang kali pra dikeluarkannya rekomendasi atau semacam penugasan, di partai ada biasa itu, sebelum rekomendasi biasanya ada pra rekomendasi berupa penugasan untuk melakukan uji coba ke lapangan,” jelasnya.

Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto, mengatakan fit and proper test (uji kepatutan dan digelar DPD PDIP Sumut, di Medan, Asahan, Serdang Bedagai dan Mandailing Natal, sejak Kamis hingga Minggu (19-22/9).

“Hari ini (kemarin, red) untuk Medan dihadiri Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, mantan anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, kemudian tokoh Medan yakni cucunya Guru Patimpus, Sidarta Pelawi. Selain pejabat incumbent di Medan, terdapat juga beberapa bupati yang juga mengikuti tahapan ini,” kata Soetarto di sela-sela fit and proper test.

Selain Medan, sejumlah pejabat incumbent untuk kandidat balon kepala daerah di Sumut juga mengikuti tahapan itu. Seperti Bupati Asahan, Surya dan Sekda Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar. Kemudian Bupati Sergai, Soekirman, dan istri mantan Bupati Asahan almarhum Taufan Gama Simatupang yaitu Winda Fitrika.

“Sampai saat ini masih ada beberapa tokoh yang belum mengikuti fit and proper test di DPD PDIP Sumut. Untuk itu kami membuka hingga 25 September mendatang,” sebutnya.

Dijelaskan Soetarto, salah satu pertanyaan dalam uji kelayakan dan kepatutan tersebut adalah komitmen tentang empat pilar bangsa yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Khusus untuk para kader partai yang mengikuti fit and proper test, terbuka peluang untuk dicalonkan di daerah lain, bukan tempat dia mendaftar.

“Untuk tahapan selanjutnya, PDIP akan melakukan survei terkait elektabilitas dari keseluruhan kandidat, guna melihat peluang kemenangan di daerah tersebut. Hal ini sesuai sosio kultural dan latar belakang kader yang akan dimajukan,” tukasnya.

Sutrisno Pangaribuan, mantan anggota DPRD Sumut usai mengikuti fit and proper test menuturkan, dia akan konsen pada revitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Medan. “Saya konsen pada wong cilik sebagai alasan berdirinya PDI Perjuangan. Kita lihat saat ini pesatnya pasar-pasar modern ini hampir menggeser pasar tradisional. Maka kita akan cenderung pada revitalisasi pasar-pasar tradisional ini bagaimana pasar-pasar ini tidak lagi becek dan nyaman untuk dikunjungi,” katanya. (ris)

Potensi Holtikultura Sumut Menjanjikan

istimewa BERSAMA: Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil Pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Belawan berfoto bersama saat melepas ekspor produk pertanian asal Sumut dengan total sertifikasi sebanyak 50 dokumen sekaligus dengan nilai ekonomi mencapai Rp 37.7 miliar di Deliserdang, Minggu (22/9).
BERSAMA: Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil Pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Belawan berfoto bersama saat melepas ekspor produk pertanian asal Sumut dengan total sertifikasi sebanyak 50 dokumen sekaligus dengan nilai ekonomi mencapai Rp 37.7 miliar di Deliserdang, Minggu (22/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyatakan bahwa produk holtikultura di Sumatera Utara sangat menjanjikan. Oleh karena itu, dirinya berharap agar masyarakat mulai menggerakkan ekspor produk turunan dari berbagai produk holtikultura.

“Ekspor produk turunan maka harganya lebih mahal bila dibandingkan dengan produk utuh. Kita sudah punya produk hulunya, sekarang mari bermain di hilirnya,” ujarnya pada acara Gerakan Bersama Ekspor Produk Pertanian Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045 di PT Argosari Sentraprima produk olahan hortikultura di Deli Serdang, Sumut, Minggu (22/9).

Dijelaskannya, potensi Sumut saat ini sudah mulai tenggelam. Hal ini dikarenakan tidak adanya kepedulian petani akan produk menjadi unggulan. Padahal, bila dikreasikan, maka bisa menjadi lading uang untuk petani itu sendiri.

Dirinya memisalkan produk kelapa di Nias. Selama ini, petani dan eksportir hanya mengekspor kopra saja. Padahal, bila dijadikan produk turunan, maka semuanya bisa menghasilkan uang. Misalnya, tempurung bisa dijadikan untuk produk kerajinan tangan, ampas kelapa bisa dijadikan pupuk, dan lain sebagainya.

Dirinya juga memisalkan buah Salak Sidimpuan. Pada zamannya, setiap harinya buah salak di ekspor melalui Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Balai sebanyak 10 kontainer, tetapi saat ini hanya 4 kontainer setiap harinya.

“Kenapa kita mulai menggalakkan produk turunan, karena penghasil holtikultura itu bukan hanya Indonesia dan Sumatera Utara saja. Tetapi ada Malaysia dan negara lainnya. Bila kita tidak kreatif, kita bisa dikalahkan oleh negara tetangga,” lanjutnya.

Selain itu, produk yang sangat menjanjikan untuk ekspor juga adalah jeruk purut. Bila diekspor ke Belanda, harga per kilogramnya sekitar Rp250 ribu.

“Holtikultura yang rasanya pekat itu banyak negara yang meminta, seperti pinang, gambir, pala, dan lainnya,” ungkapnya.

Jamil juga berharap agar pihak pengusaha bisa memberikan insentif kepada petani agar mereka tetap semangat menanam produk holtikultura yang dapat diekspor.

“Kita beli di petani agak murah. Karena rajin-rajinlah memberikan insentif. Karena bila mereka tidak mau menanam, maka pengusaha juga yang akan kesulitan,” tutupnya.

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul yang turut mendampingi Kepala Barantan dalam kunjungan kerjanya kali ini memaparkan kinerja ekspor sektor pertanian diwilayah kerjanya pada periode Januari sampai dengan September 2019. Tercatat 8.745 kali permohonan sertifikasi ekspor dengan total sebanyak 2.391 ribu tons dan 488 ribu metrik ton dengan nilai barang mencapai Rp. 9,5 triliun.

Berdasarkan data pada sistem IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) di Karantina Pertanian Belawan tercatat pada tahun 2019, komoditas dari sub sektor hortikultura sebanyak 16 jenis produk, meningkat 30% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 12 jenis.

“Jumlah sertifikasi karantina pada produk hortikultura untuk memenuhi persyaratan negara tujuan juga mengalami peningkatan. Yakni sebesar 19% dengan data Januari hingga September 2019 sebanyak 1.015 kali dengan total 22.757 ribu ton komoditas yang diekspor dibandingkan dengan tahun 2018 dan 846 kali dengan jumlah 19.543 ribu ton,” ujar Hasrul.

Peningkatan kinerja ini tidak lain karena inovasi aplikasi “Satu Klik” atau One Click One Go. Ini merupakan inovasi layanan percepatan ekspor berbasis online. Menurut Jamil, dengan inovasi layanan ini pelaku agribisnis cukup datang sekali pada saat pembayaran dan pengambilan dokumen Phytosanitary Certificate (PC) sehingga dapat menghemat waktu. (ram)

GoFood Pimpin Pasar Layanan Pesan-Antar Makanan

istimewa RISET: Para pembicara pada acara Riset Nielsen.
istimewa RISET: Para pembicara pada acara Riset Nielsen.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Hasil riset Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” mengungkapkan 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan menganggap GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).

Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan GoFood di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.

Chief Food Officer Gojek Grup, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan GoFood, konsumen tidak perlu menghabiskan waktu mengantri di restoran karena ribuan pilihan menu ada dalam genggaman. GoFood membuat hidup jadi lebih praktis.

“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, teknologi ini juga telah terbukti meningkatkan pendapatan rata-rata merchant hingga 3,5 kali. Saat ini, di GoFood telah ada lebih dari 400 ribu merchant, di mana 96% mitra merchant GoFood adalah pelaku kuliner yang memulai usahanya dari bisnis kecil dan rumahan.

Hasil riset Nielsen menyatakan masih ada 42% konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial (22%), serta pegawai swasta (44%). Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol.

Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, memaparkan, penelitian terkait perilaku pengguna layanan pesan-antar makanan di Indonesia mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini.

“Industri pesan antar makanan mempunyai potensi pertumbuhan yang besar. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” ujarnya.

Hal serupa juga diakui Co-Founder Parentalk.id, Nucha Bachri yang juga mengaku pelanggan setia GoFood. “Kesibukan sehari-hari di luar rumah menjadikan saya jarang ada kesempatan untuk masak dirumah, tapi GoFood pastinya selalu jadi penyelamat. Salah satu alasan pilih GoFood juga karena pengirimannya sangat cepat,” ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Mohammad Rudy Salahuddin, mengatakan bahwa, kehadiran GoFood patut diapresiasi, termasuk dalam mempelopori pengurangan sampah plastik layanan pesan-antar makanan. “Kami di pemerintahan akan terus mendorong realisasi program-program prioritas yang berpihak pada UMKM dan pengembangan sektor ekonomi digital, sehingga lebih banyak UMKM kuliner yang bisa tumbuh bersama platform digital seperti GoFood,” tutupnya. (rel/ram)

Motif Pembunuhan Pelajar di Gunungsitoli Terungkap, Korban Dihabisi untuk Bayar Utang

ADITIA LAOLI/SUMUT POS DIBOPONG: Tersangka Beriman Waruwu (20) dibopong petugas memperagakan adegan pada rekonstruksi.
DIBOPONG: Tersangka Beriman Waruwu (20) dibopong petugas memperagakan adegan pada rekonstruksi.
ADITIA LAOLI/SUMUT POS

NIAS, SUMUTPOS.CO – Motif pembunuhan disertai pencurian seorang pelajar bernama Jimmy S. Harefa (16) di Gunungsitoli, Rabu (21/8) lalu, terungkap. Beriman Waruwu (20) nekat karena ingin menguasai harta korban dan membayar utang kepada ibunya sebesar Rp700 ribu.

“MOTIFNYA seperti itu,” ungkap Kasat Reskrim Polres Nias, Iptu Martua Manik usai menggelar rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jalan Pelita Damai, Gunungsitoli, Jumat (20/9).

Rekonstruksi tersebut berjalan lancar dengan pengawalan puluhan personel Polres Nias. Ratusan masyarakat sekitar antusias menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Dibopong petugas karena luka tembak di kaki kanan yang belum sembuh, tersangka memperagakan setiap adegan rekonstruksi.

Pada adegan ke 4 terungkap, sebelum melakukan aksinya tersangka terlebih dahulu mengintai rumah korban dari lantai II rumah Ama Saro.

Rumah tersebut bersebelahan dengan rumah korban. Kemudian, pada adegan ke 31, tersangka mengeksekusi korban dengan cara memukul wajah dan kepala bagian belakang korban menggunakan martil.

“Rekonstruksi kita hari ini, terdapat 49 adegan. Tujuannya untuk memastikan apakah keterangan tersangka relevan dengan fakta lapangan,” ungkap Iptu Martua Manik.

“Kita juga didampingi oleh jaksa penuntut umum (JPU), kuasa hukum korban, kuasa hukum tersangka dan penyidik kita,” sambungnya.

Menurut Iptu Martua Manik, dari hasil rekonstruksi belum ditemukan fakta baru. Sedangkan hasil penjulan barang curian tersebut untuk membayar utang kepada ibu tersangka.

“Kita lihat cara dia mengambil barang lalu dijual. Ia pernah benjanji kepada ibunya untuk bayar utangnya, sebesar Rp 700 ribu,” terangnya.

Sementara, pihak keluarga korban enggan menanggapi isu ada tersangka lain dalam kasus ini. Otorius Harefa memilih mempercayakan seluruhnya kepada penegak hukum.

“Di tingkat penyidikan, kita percayakan kepada polisi, untuk tingkat penuntutan kita percayakan kepada JPU,”kata Otorius. (adl/ala)