26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bukit (Ng)ISIS Nglinggo, Sensasi Sunrise sembari Minum Teh Lokal

para tamu yang menginap di Homestay Desa Wisata Nglinggo akan banyak merasakan berbagai hal khas desa Nglinggo. Mulai suguhan welcome drink berupa teh lokal atau kopi lokal.

Secara umum, Desa Wisata Nglinggo mengandalkan paket adventure dan sunrise bagi para tamu. Armada jip siap mengantar tamu berpetualang di Kebun Teh, Hutan Pinus hingga ke Air Terjun Watu Jonggol yang berada di kawasan Desa Wisata Nglinggo. Di desa ini tersedia 18 jip. “Kalau dibutuhkan lebih banyak, kami biasa minta bantuan ke desa di bawah. Kami pernah melayani tamu dengan 70 jip untuk off-road di sini,” tambah Melkey yang juga pemilik homestay Rimbono.

Homestay Rimbono merupakan satu dari 50 homestay yang ada di Desa Wisata Nglinggo. Bangunan Homestay Rimbono begitu menonjol. Berbeda dengan rumah-rumah di Desa Wisata Nglinggo, lainnya. Jika kebanyakan rumah di desa itu menggunakan tembok bata, Homestay Rimbono dominan menggunakan kayu dengan konsep rumah panggung. Kesan natural pun terasa. Apalagi, di belakang bangunan homestay ini tumbuh pepohonan.

Tak heran bila wisatawan Eropa –terutama dari Jerman dan Perancis—selalu memilih kamar yang berada di belakang. Kamar yang menghadap ke pepohonan itu. “Turis Jerman selalu memilih kamar ini. Mereka menyebut kamar yang menghadap hutan,” jelas Melkey Binaro.

Kamar-kamar di Homestay Rimbono berada pada bangunan sendiri-sendiri. Ada yang satu bangunan satu kamar, ada yang satu bangunan dua kamar. Kamar langganan turis Eropa itu terdiri dari bangunan dengan dua kamar. Di antara dua kamar ada ruang televisi. Kamar ini berada di atas kolam ikan. Kamar mandi ada di dalam kamar. Semuanya ada 11 kamar yang bisa menampung hingga 50 tamu.

Paket standar yang ditawarkan adalah “Paket 24 Jam” senilai Rp 2,5 juta untuk 10 orang. Paket ini mendapatkan fasilitas menginap 3 kamar di Rimbono Homestay, 1 paket bebakaran untuk 10 orang, 3 jip offroad, 3x makan, 3x minum dan snack. Paket ini mendapatkan atraksi offroad dan berburu sunset plus sunrise.

Wisatawan dengan Paket 24 jam ini mulai check ini pada pukul 14.00 dan mendapat welcome drink. Lalu pada pukul 15.00 meeting point/acara bebas. Baru pada pukul 16.30 persiapan melihat sunset, menuju lokasi sunset untuk melihat matahari terbenam. Pada 18.00 kembali ke homestay, mandi dan acara bebas. Pada pukul 20.00 makan malam lanjut dengan bebakaran hingga pukul 22.00 untuk kemudian istirahat

Pada pukul 04.45 keesokan harinya, persiapan untuk eksplore sunrise. Sekitar jam 05.00 berangkat melihat sunrise dengan jip di Bukit Ngisis sembari menikmati teh/kopi dan snack. Kemudian lanjut naik ke Gunung Jaran. Berketinggian sekitar 1.000 mdpl.

para tamu yang menginap di Homestay Desa Wisata Nglinggo akan banyak merasakan berbagai hal khas desa Nglinggo. Mulai suguhan welcome drink berupa teh lokal atau kopi lokal.

Secara umum, Desa Wisata Nglinggo mengandalkan paket adventure dan sunrise bagi para tamu. Armada jip siap mengantar tamu berpetualang di Kebun Teh, Hutan Pinus hingga ke Air Terjun Watu Jonggol yang berada di kawasan Desa Wisata Nglinggo. Di desa ini tersedia 18 jip. “Kalau dibutuhkan lebih banyak, kami biasa minta bantuan ke desa di bawah. Kami pernah melayani tamu dengan 70 jip untuk off-road di sini,” tambah Melkey yang juga pemilik homestay Rimbono.

Homestay Rimbono merupakan satu dari 50 homestay yang ada di Desa Wisata Nglinggo. Bangunan Homestay Rimbono begitu menonjol. Berbeda dengan rumah-rumah di Desa Wisata Nglinggo, lainnya. Jika kebanyakan rumah di desa itu menggunakan tembok bata, Homestay Rimbono dominan menggunakan kayu dengan konsep rumah panggung. Kesan natural pun terasa. Apalagi, di belakang bangunan homestay ini tumbuh pepohonan.

Tak heran bila wisatawan Eropa –terutama dari Jerman dan Perancis—selalu memilih kamar yang berada di belakang. Kamar yang menghadap ke pepohonan itu. “Turis Jerman selalu memilih kamar ini. Mereka menyebut kamar yang menghadap hutan,” jelas Melkey Binaro.

Kamar-kamar di Homestay Rimbono berada pada bangunan sendiri-sendiri. Ada yang satu bangunan satu kamar, ada yang satu bangunan dua kamar. Kamar langganan turis Eropa itu terdiri dari bangunan dengan dua kamar. Di antara dua kamar ada ruang televisi. Kamar ini berada di atas kolam ikan. Kamar mandi ada di dalam kamar. Semuanya ada 11 kamar yang bisa menampung hingga 50 tamu.

Paket standar yang ditawarkan adalah “Paket 24 Jam” senilai Rp 2,5 juta untuk 10 orang. Paket ini mendapatkan fasilitas menginap 3 kamar di Rimbono Homestay, 1 paket bebakaran untuk 10 orang, 3 jip offroad, 3x makan, 3x minum dan snack. Paket ini mendapatkan atraksi offroad dan berburu sunset plus sunrise.

Wisatawan dengan Paket 24 jam ini mulai check ini pada pukul 14.00 dan mendapat welcome drink. Lalu pada pukul 15.00 meeting point/acara bebas. Baru pada pukul 16.30 persiapan melihat sunset, menuju lokasi sunset untuk melihat matahari terbenam. Pada 18.00 kembali ke homestay, mandi dan acara bebas. Pada pukul 20.00 makan malam lanjut dengan bebakaran hingga pukul 22.00 untuk kemudian istirahat

Pada pukul 04.45 keesokan harinya, persiapan untuk eksplore sunrise. Sekitar jam 05.00 berangkat melihat sunrise dengan jip di Bukit Ngisis sembari menikmati teh/kopi dan snack. Kemudian lanjut naik ke Gunung Jaran. Berketinggian sekitar 1.000 mdpl.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/