30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

60 Persen Wisman Datang ke Indonesia Karena Budaya

Dite Surendra/Jawa Pos/jpnn
BUDAYA: Penampilan penari dari berbagai suku adat di acara Festival Budaya Batak di TB Silalahi Center Soposurung, Kota Belige, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wisata Budaya, terus dirumuskan formulasi percepatannya. Terutama Penyusunan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program di 10 Destinasi Prioritas yang oleh Menpar Arief Yahya sering dinamai 10 Bali Baru. Kemenpar pun menggelar acara FDG itu di Hotel Akmani, 25-27 April 2017.

“Kami ingin mencari solusi problem bottlenecking Bidang Promosi Budaya di 10 destinasi prioritas. Tahun 2017 ini harus clear semuanya,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, yang didampingi Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Hariyanto, Rabu (26/4).

Urusan budaya memang tak ingin dilewatkan begitu saja oleh Esthy. Maklum, 60 persen wisman yang datang ke Indonesia karena budaya. Sebanyak 35 persen karena alam atau nature, dan 5 persen man made, seperti MICE -meeting, incentive, conference-exhibition, lalu sport tourism, showbiz, dan buatan manusia yang lain.

Potensinya? Sangat besar. Ragam budaya di Indonesia sangat kaya. Setidaknya ada 1.340 suku bangsa yang bisa dieksplor di lebih dari 17.000 pulau, 34 propinsi, 416 Kabupaten dan 98 kota di Indonesia. Ribuan suku tadi juga menyimpan 583 bahasa dan dialek yang berbeda-beda. Ditambah lagi, 8 world heritage sites by UNESCO ada di sini.

Empat di antaranya cultural. Sementara empat lainnuya dari unsur natural. “Kalau dari sisi atraksi, maka budaya kita sudah sangat kuat,” ujar Esthy.

Semua  stakeholder yang terkait budaya dan destinasi prioritas pun diajak berdiskusi. Sharing info. Sharing knowledge. Semangatnya satu. Indonesia Incorporated: for better cultural. “Benchmarkingnya bisa melihat Thailand dan Malaysia. Mereka sangat serius menggarap budaya. Hasilnya ternyata sangat dahsyat,” ujar  PIC Kota Tua dan Kepulauan Seribu Kemenpar, Dodi Riadi.

Untuk urusan ini, Dodi memilih mengarahkan pandangan pada Sukhothai Old City Thailand yang sudah ditetapkan sebagai UNESCO Heritage Site. Saat digarap serius dengan standar dunia, di 2014 saja destinasi budaya di Thailand itu dikunjungi 1 juta wisman dalam satu tahun.

Kota Malaka dan Georgetown Penang di Malaysia juga tak kalah okenya. Sebagai UNESCO Heritage Site, destinasi tadi dikunjungi 3,9 juta wisman pada 2014 silam. Raihannya sangat kontras bila dibanding dengan capaian Kota Tua Jakarta di tahun yang sama. Sebagai The Most Unique Historical Site yang menjadi UNESCO nomine, kawasan Kota Tua Jakarta hanya mampu menyedot 116.461 wisman per tahun.

“Kita kurang kreatif. Tak punya calender of event. Setiap destinasi pariwisata, sejarah, religi, seni dan tradisi di Indonesia harus memanfaatkan unique resources of culture in Indonesia melalui destination management. Tata kelola destinasi wisata sejarah, religi dan seni budaya agar mampu bersaing di internasional dan mencapai value terbaik,” ujar Dodi.

Dite Surendra/Jawa Pos/jpnn
BUDAYA: Penampilan penari dari berbagai suku adat di acara Festival Budaya Batak di TB Silalahi Center Soposurung, Kota Belige, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wisata Budaya, terus dirumuskan formulasi percepatannya. Terutama Penyusunan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program di 10 Destinasi Prioritas yang oleh Menpar Arief Yahya sering dinamai 10 Bali Baru. Kemenpar pun menggelar acara FDG itu di Hotel Akmani, 25-27 April 2017.

“Kami ingin mencari solusi problem bottlenecking Bidang Promosi Budaya di 10 destinasi prioritas. Tahun 2017 ini harus clear semuanya,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, yang didampingi Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Hariyanto, Rabu (26/4).

Urusan budaya memang tak ingin dilewatkan begitu saja oleh Esthy. Maklum, 60 persen wisman yang datang ke Indonesia karena budaya. Sebanyak 35 persen karena alam atau nature, dan 5 persen man made, seperti MICE -meeting, incentive, conference-exhibition, lalu sport tourism, showbiz, dan buatan manusia yang lain.

Potensinya? Sangat besar. Ragam budaya di Indonesia sangat kaya. Setidaknya ada 1.340 suku bangsa yang bisa dieksplor di lebih dari 17.000 pulau, 34 propinsi, 416 Kabupaten dan 98 kota di Indonesia. Ribuan suku tadi juga menyimpan 583 bahasa dan dialek yang berbeda-beda. Ditambah lagi, 8 world heritage sites by UNESCO ada di sini.

Empat di antaranya cultural. Sementara empat lainnuya dari unsur natural. “Kalau dari sisi atraksi, maka budaya kita sudah sangat kuat,” ujar Esthy.

Semua  stakeholder yang terkait budaya dan destinasi prioritas pun diajak berdiskusi. Sharing info. Sharing knowledge. Semangatnya satu. Indonesia Incorporated: for better cultural. “Benchmarkingnya bisa melihat Thailand dan Malaysia. Mereka sangat serius menggarap budaya. Hasilnya ternyata sangat dahsyat,” ujar  PIC Kota Tua dan Kepulauan Seribu Kemenpar, Dodi Riadi.

Untuk urusan ini, Dodi memilih mengarahkan pandangan pada Sukhothai Old City Thailand yang sudah ditetapkan sebagai UNESCO Heritage Site. Saat digarap serius dengan standar dunia, di 2014 saja destinasi budaya di Thailand itu dikunjungi 1 juta wisman dalam satu tahun.

Kota Malaka dan Georgetown Penang di Malaysia juga tak kalah okenya. Sebagai UNESCO Heritage Site, destinasi tadi dikunjungi 3,9 juta wisman pada 2014 silam. Raihannya sangat kontras bila dibanding dengan capaian Kota Tua Jakarta di tahun yang sama. Sebagai The Most Unique Historical Site yang menjadi UNESCO nomine, kawasan Kota Tua Jakarta hanya mampu menyedot 116.461 wisman per tahun.

“Kita kurang kreatif. Tak punya calender of event. Setiap destinasi pariwisata, sejarah, religi, seni dan tradisi di Indonesia harus memanfaatkan unique resources of culture in Indonesia melalui destination management. Tata kelola destinasi wisata sejarah, religi dan seni budaya agar mampu bersaing di internasional dan mencapai value terbaik,” ujar Dodi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/