28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Warga Minta Hutan Mangrove Direhabilitasi

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
PASANG PLANG: Masyarakat memasang plang minta rehabilitasi dan perlindungan kawasan hutan mangrove, Selasa (7/8).

SUMUTPOS.CO – KELOMPOK Tani Tumbuh Subur Desa Tapak Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, meminta hutan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) di wilayah Desa Tapak Kuda segera direhabilitasi. Permintaan masyarakat Koptan itu, terkait punahnya biota laut maupun satwa fauna di wilayah areal kawasan hutan negara atau KSDA.

“Biota laut berupa ikan-ikan, udang dan kepiting sudah mulai punah. Sebab, sudah tidak ada lagi tempat mereka untuk melakukan pemijahan karena tidak ada lagi tumbuhan bakau,” sebut Ketua Kelompok Tani Tumbuh Subur Nazli didampingi Sekretaris Kamel, Rabu (30/7).

“Padahal lokasi arealnya merupakan kawasan hutan mangrove. Hutan mangrove itu sudah dimusnahkan dan dialihfungsikan ketanaman perkebunan kelapa sawit,” tambahnya.

Mereka herharap, pihak Balai KSDA Sumut segera melakukan rehabilitasi hutan di kawasan Desa Tapak Kuda Kecamatan Tanjung Pura. Mereka juga saat ini sudah melakukan penanaman mangrove sebanyak 3.000 batang.

Terpisah, Dewan Pembina LPHI Pusat (Lembaga Penyelamat Hutan Indonesia) Keprianto Tarigan SH meminta agar pihak BBKSDA Sumut segera melakukan rehabilitasi hutan yang rusak. Rehabilitasi hutan itu diharap jangan ditunda-tunda atau diperlama lagi.

Sebab, warga setempat sudah mau secara swadaya melakukan penanaman bakau di pinggiran pantai yang gundul.

“Penghijauan itu dilakukan agar ada peningkatan hasil tangkapan ikan oleh para nelayan kedepannya. Selain itu, agar dapat membenteng desa ketikaair pasang besar maupun gelombang laut tinggi,” tuturnya.

Soal sudah banyaknya pohon kelapa sawit ditanami di areal KSDA serta adanya surat tanah berupa (sertifikat BPN), Keprianto meminta agar sertifikat itu ditinjau asal usulnya.

Saat itu, Kelompok Tani Tumbuh Subur terus melakukan penghijaun. Penghijuan itu dilakukan setiap minggunya.

Selain itu, Koptan Tumbuh Subur yang beranggotakan seratusan orang, melakukan pemasangan resplank dan patok dikawasan perkebunan kelapa sawit (areal hutan negara atau KSDA). Itu sebagai sasaran tempat penghijauan kedepannya.(bam/ala)

 

 

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
PASANG PLANG: Masyarakat memasang plang minta rehabilitasi dan perlindungan kawasan hutan mangrove, Selasa (7/8).

SUMUTPOS.CO – KELOMPOK Tani Tumbuh Subur Desa Tapak Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, meminta hutan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) di wilayah Desa Tapak Kuda segera direhabilitasi. Permintaan masyarakat Koptan itu, terkait punahnya biota laut maupun satwa fauna di wilayah areal kawasan hutan negara atau KSDA.

“Biota laut berupa ikan-ikan, udang dan kepiting sudah mulai punah. Sebab, sudah tidak ada lagi tempat mereka untuk melakukan pemijahan karena tidak ada lagi tumbuhan bakau,” sebut Ketua Kelompok Tani Tumbuh Subur Nazli didampingi Sekretaris Kamel, Rabu (30/7).

“Padahal lokasi arealnya merupakan kawasan hutan mangrove. Hutan mangrove itu sudah dimusnahkan dan dialihfungsikan ketanaman perkebunan kelapa sawit,” tambahnya.

Mereka herharap, pihak Balai KSDA Sumut segera melakukan rehabilitasi hutan di kawasan Desa Tapak Kuda Kecamatan Tanjung Pura. Mereka juga saat ini sudah melakukan penanaman mangrove sebanyak 3.000 batang.

Terpisah, Dewan Pembina LPHI Pusat (Lembaga Penyelamat Hutan Indonesia) Keprianto Tarigan SH meminta agar pihak BBKSDA Sumut segera melakukan rehabilitasi hutan yang rusak. Rehabilitasi hutan itu diharap jangan ditunda-tunda atau diperlama lagi.

Sebab, warga setempat sudah mau secara swadaya melakukan penanaman bakau di pinggiran pantai yang gundul.

“Penghijauan itu dilakukan agar ada peningkatan hasil tangkapan ikan oleh para nelayan kedepannya. Selain itu, agar dapat membenteng desa ketikaair pasang besar maupun gelombang laut tinggi,” tuturnya.

Soal sudah banyaknya pohon kelapa sawit ditanami di areal KSDA serta adanya surat tanah berupa (sertifikat BPN), Keprianto meminta agar sertifikat itu ditinjau asal usulnya.

Saat itu, Kelompok Tani Tumbuh Subur terus melakukan penghijaun. Penghijuan itu dilakukan setiap minggunya.

Selain itu, Koptan Tumbuh Subur yang beranggotakan seratusan orang, melakukan pemasangan resplank dan patok dikawasan perkebunan kelapa sawit (areal hutan negara atau KSDA). Itu sebagai sasaran tempat penghijauan kedepannya.(bam/ala)

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/