26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Raih Perunggu Kala Mendung Kelabu

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-22 Septian David Maulana (kiri) usai menjebol gawang Myanmar dalam perebutan tempat ke tiga sepak bola SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Selangor, Malaysia, Selasa (29/8/18). Indonesia berhasil menang 3-1.

SELANGOR, SUMUTPOS.CO – Tim sepak bola Indonesia yang tampil di SEA Games 2017 akhirnya pulang dengan medali perunggu. Kemenangan atas Myanmar (3-1) di Stadion Selayang, Selangor, Malaysia, Selasa sore (29/8) sudah cukup buat Indonesia dalam memastikan raihan medali perunggu tersebut.

Perjuangan Indonesia diwarnai mendung kelabu pada awal babak pertama. Skema permainan Garuda Muda tak berjalan sempurna pada babak pertama. Aliran serangan yang biasanya muncul dari tiga sisi tengah dan sayap kanan-kiri praktis terhenti. Sebab, pola bertahan Myanmar cukup taktis dengan menerapkan empat bek sejajar.

Di lini tengah, Septian David Maulana yang sehari sebelumnya menjalani latihan terpisah juga ”dipaksa” untuk tampil. Peran David sebagai second line juga masih menjadi opsi pertama Luis Milla.

Marinus Mariyanto Wanewar yang dipercaya sebagai starter juga tidak berkontribusi optimal. Indonesia tertinggal lebih dahulu saat Than Paing pada menit ke-22. Permainan Indonesia belum berkembang hingga babak pertama selesai.

Respon cepat dilakukan Luis Milla dengan memasukkan Ezra Walian menggantikan Marinus. 14 menit babak kedua berjalan, Indonesia akhirnya menyamakan kedudukan via sepakan Septian David Maulana. Rupanya gol tersebut membuka kran gol buat Garuda Muda.

Pilihan Milla menurunkan David terbukti ampuh. Gol tersebut menjadi inspirasi dua gol lain Garuda Muda yang dicetak Rezaldi Hehanusa (77’) dan sepakan Evan Dimas Darmono di menit ke-56 yang membentur bek Myanmar, Hein Thiha Zaw.

Perubahan teknis permainan Garuda Muda terpampang jelas saat babak kedua berlangsung. Aliran bola dari sisi sayap kiri via Febri Hariyadi kembali terlihat. Febri juga membuat satu asisst atas gol yang dicetak David.

“Seperti biasa kami berikan analisis pertandingan, seperti kita tahu, kita berhasil kontrol pertandingan,“ ujar Luis Milla. Perubahan tersebut terbukti ampuh membuat alur serangan Indonesia bisa berjalan maksimal.

Evan mengatakan bahwa laga kemarin adalah puncak dari kekecewaan setelah kalah di semifinal. ”Yang jelas inilah persembahan terbaik dari kami,” katanya.

Sementara itu, Gerd Zeise, pelatih Myanmar menyebutkan bahwa pemainnya tampil bagus di babak pertama, ”Tetapi, Indonesia memang memperlihatkan perubahan yang signifikan, dan itu tidak kami prediksi,” katanya.

Rencananya, hari ini, Timnas Indonesia akan kembali pulang ke tanah air sekitar pukul 13.00 waktu Malaysia. Milla selanjutnya akan memimpin skuad senior Indonesia yang akan menghadapi Fiji dalam uji coba internasional 2 September mendatang. (nap/irr/jpg/ril)

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-22 Septian David Maulana (kiri) usai menjebol gawang Myanmar dalam perebutan tempat ke tiga sepak bola SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Selangor, Malaysia, Selasa (29/8/18). Indonesia berhasil menang 3-1.

SELANGOR, SUMUTPOS.CO – Tim sepak bola Indonesia yang tampil di SEA Games 2017 akhirnya pulang dengan medali perunggu. Kemenangan atas Myanmar (3-1) di Stadion Selayang, Selangor, Malaysia, Selasa sore (29/8) sudah cukup buat Indonesia dalam memastikan raihan medali perunggu tersebut.

Perjuangan Indonesia diwarnai mendung kelabu pada awal babak pertama. Skema permainan Garuda Muda tak berjalan sempurna pada babak pertama. Aliran serangan yang biasanya muncul dari tiga sisi tengah dan sayap kanan-kiri praktis terhenti. Sebab, pola bertahan Myanmar cukup taktis dengan menerapkan empat bek sejajar.

Di lini tengah, Septian David Maulana yang sehari sebelumnya menjalani latihan terpisah juga ”dipaksa” untuk tampil. Peran David sebagai second line juga masih menjadi opsi pertama Luis Milla.

Marinus Mariyanto Wanewar yang dipercaya sebagai starter juga tidak berkontribusi optimal. Indonesia tertinggal lebih dahulu saat Than Paing pada menit ke-22. Permainan Indonesia belum berkembang hingga babak pertama selesai.

Respon cepat dilakukan Luis Milla dengan memasukkan Ezra Walian menggantikan Marinus. 14 menit babak kedua berjalan, Indonesia akhirnya menyamakan kedudukan via sepakan Septian David Maulana. Rupanya gol tersebut membuka kran gol buat Garuda Muda.

Pilihan Milla menurunkan David terbukti ampuh. Gol tersebut menjadi inspirasi dua gol lain Garuda Muda yang dicetak Rezaldi Hehanusa (77’) dan sepakan Evan Dimas Darmono di menit ke-56 yang membentur bek Myanmar, Hein Thiha Zaw.

Perubahan teknis permainan Garuda Muda terpampang jelas saat babak kedua berlangsung. Aliran bola dari sisi sayap kiri via Febri Hariyadi kembali terlihat. Febri juga membuat satu asisst atas gol yang dicetak David.

“Seperti biasa kami berikan analisis pertandingan, seperti kita tahu, kita berhasil kontrol pertandingan,“ ujar Luis Milla. Perubahan tersebut terbukti ampuh membuat alur serangan Indonesia bisa berjalan maksimal.

Evan mengatakan bahwa laga kemarin adalah puncak dari kekecewaan setelah kalah di semifinal. ”Yang jelas inilah persembahan terbaik dari kami,” katanya.

Sementara itu, Gerd Zeise, pelatih Myanmar menyebutkan bahwa pemainnya tampil bagus di babak pertama, ”Tetapi, Indonesia memang memperlihatkan perubahan yang signifikan, dan itu tidak kami prediksi,” katanya.

Rencananya, hari ini, Timnas Indonesia akan kembali pulang ke tanah air sekitar pukul 13.00 waktu Malaysia. Milla selanjutnya akan memimpin skuad senior Indonesia yang akan menghadapi Fiji dalam uji coba internasional 2 September mendatang. (nap/irr/jpg/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/