25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Terbenam ke Dasar Klasemen

PSMS vs Semen Padang

MEDAN-PSMS harus rela berbagi poin saat menjamu Semen Padang FC pada akhir putaran pertama IPL di Stadion Teladan, Minggu (18/3) sore.
Hasil 1-1 bagi skuad besutan Fabio Lopez dinilai positif,  karena bisa tetap meraih poin di tiga laga terakhir. Saat melawat ke Persiba Bantul dengan skor 2-2 dan saat dijamu Persijap Jepara dengan skor akhir 1-1.

Namun, raihan satu poin sama sekali tak memberikan arti apa-apa bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan itu. Pasalnya, PSMS saat ini masih terjerembab di juru kunci klasemen sementara IPL dengan mengoleksi enam poin. Sementara Bontang FC yang berada di posisi 11 klasemen sementara sudah mengumpulkan 10 poin.

Pada awal babak pertama, PSMS langsung dikejutkan gol cepat yang dilesakkan gelandang Semen Padang Elie Aiboy menit 4. Usai gol tersebut, kedua tim saling melancarkan serangan. Namun, tak satupun yang berbuah gol. Hingga turun minum skor tetap 0-1.

Di babak kedua, permainan menjurus keras dan cepat. Terbukti ada sembilan kartu kuning dan satu kartu merah yang dibukukan wasit Faulur Rossi. Berbeda pada babak pertama yang hanya membukukan satu kartu kuning. Di menit 73 PSMS berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas gelandang asal Korea An Hya Yoen.

Bisa menyamakan kedudukan ternyata membuat pemain Semen Padang frustasi. Pada babak kedua intensitas penyerangan tim berjuluk Kabau Sirah ini bisa dikatakan nol. Permainan menjurus kasar terbukti pada menit 80 pemain belakang Tomy Rifka membukukan kartu kuning kedua karena tertangkap wasit menyikut striker PSMS Julio Alcorse.

Tomy yang tak terima dikartu merah oleh wasit langsung protes kepada hakim garis Arman. Pada insiden tersebut keduanya terlihat saling sundul. Wasit pemimpin pertandingan juga tak bisa melerai dan memerintahkan Tomy untuk keluar lapangan. Dan karena hal tersebut, pertandingan sempat dihentikan selama 15 menit.

Semen Padang bermain dengan 10 orang pemain di 10 menit jelang bubaran tak bisa dimanfaatkan PSMS untuk menggandakan gol. Hasil 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Pelatih PSMS Fabio Lopez usai laga menuturkan, tetap mensyukuri hasil seri ini. “Tiga laga terakhir kita tetap bisa mengoleksi poin, itu hasil positif dari laga yang berakhir draw ini,” ungkapnya.

Fabio sempat mengeluhkan tim besutannya yang tak pernah tampil full team. “Tiap laga pasti ada tiga pemain yang terkena kartu kuning. Laga berikutnya ada tiga pemain yang tak memperkuat tim, sekaligus ada lagi tiga pemain yang terkena kartu kuning. Ini sangat menghambat performa skuad untuk tampil maksimal,” tuturnya.

Ia juga menyesalkan keputusan wasit yang kurang tegas dalam menyikapi kartu merah yang diberikannya kepada pemain Semen Padang. “Kita kehilangan 15 menit di  sana. Anehnya, kenapa wasit malah memberikan waktu bagi pelatih Semen Padang untuk berembuk membicarakan hal tersebut,” tegas Fabio.

Menurut Fabio, yang masih kurang pada anak-anak asuhannya adalah mental juara yang belum terbentuk. “Pada 30 menit babak pertama mereka bermain cukup buruk. Di babak kedua sudah membaik dan bisa menyamakan kedudukan. Namun, mereka belum punya mental untuk menang,” katanya.
Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku bersyukur sekaligus kecewa dengan hasil imbang ini. “Kita tetap bersyukur bisa meraih poin di Medan. Kita lihat PSMS bermain cukup baik,” katanya.

“Namun, hasil ini juga menimbulkan kekecewaan. Karena harusnya kita bisa menang di sini untuk bisa naik ke puncak klasemen pada paruh musim,” tandasnya. (saz)

PSMS vs Semen Padang

MEDAN-PSMS harus rela berbagi poin saat menjamu Semen Padang FC pada akhir putaran pertama IPL di Stadion Teladan, Minggu (18/3) sore.
Hasil 1-1 bagi skuad besutan Fabio Lopez dinilai positif,  karena bisa tetap meraih poin di tiga laga terakhir. Saat melawat ke Persiba Bantul dengan skor 2-2 dan saat dijamu Persijap Jepara dengan skor akhir 1-1.

Namun, raihan satu poin sama sekali tak memberikan arti apa-apa bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan itu. Pasalnya, PSMS saat ini masih terjerembab di juru kunci klasemen sementara IPL dengan mengoleksi enam poin. Sementara Bontang FC yang berada di posisi 11 klasemen sementara sudah mengumpulkan 10 poin.

Pada awal babak pertama, PSMS langsung dikejutkan gol cepat yang dilesakkan gelandang Semen Padang Elie Aiboy menit 4. Usai gol tersebut, kedua tim saling melancarkan serangan. Namun, tak satupun yang berbuah gol. Hingga turun minum skor tetap 0-1.

Di babak kedua, permainan menjurus keras dan cepat. Terbukti ada sembilan kartu kuning dan satu kartu merah yang dibukukan wasit Faulur Rossi. Berbeda pada babak pertama yang hanya membukukan satu kartu kuning. Di menit 73 PSMS berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas gelandang asal Korea An Hya Yoen.

Bisa menyamakan kedudukan ternyata membuat pemain Semen Padang frustasi. Pada babak kedua intensitas penyerangan tim berjuluk Kabau Sirah ini bisa dikatakan nol. Permainan menjurus kasar terbukti pada menit 80 pemain belakang Tomy Rifka membukukan kartu kuning kedua karena tertangkap wasit menyikut striker PSMS Julio Alcorse.

Tomy yang tak terima dikartu merah oleh wasit langsung protes kepada hakim garis Arman. Pada insiden tersebut keduanya terlihat saling sundul. Wasit pemimpin pertandingan juga tak bisa melerai dan memerintahkan Tomy untuk keluar lapangan. Dan karena hal tersebut, pertandingan sempat dihentikan selama 15 menit.

Semen Padang bermain dengan 10 orang pemain di 10 menit jelang bubaran tak bisa dimanfaatkan PSMS untuk menggandakan gol. Hasil 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Pelatih PSMS Fabio Lopez usai laga menuturkan, tetap mensyukuri hasil seri ini. “Tiga laga terakhir kita tetap bisa mengoleksi poin, itu hasil positif dari laga yang berakhir draw ini,” ungkapnya.

Fabio sempat mengeluhkan tim besutannya yang tak pernah tampil full team. “Tiap laga pasti ada tiga pemain yang terkena kartu kuning. Laga berikutnya ada tiga pemain yang tak memperkuat tim, sekaligus ada lagi tiga pemain yang terkena kartu kuning. Ini sangat menghambat performa skuad untuk tampil maksimal,” tuturnya.

Ia juga menyesalkan keputusan wasit yang kurang tegas dalam menyikapi kartu merah yang diberikannya kepada pemain Semen Padang. “Kita kehilangan 15 menit di  sana. Anehnya, kenapa wasit malah memberikan waktu bagi pelatih Semen Padang untuk berembuk membicarakan hal tersebut,” tegas Fabio.

Menurut Fabio, yang masih kurang pada anak-anak asuhannya adalah mental juara yang belum terbentuk. “Pada 30 menit babak pertama mereka bermain cukup buruk. Di babak kedua sudah membaik dan bisa menyamakan kedudukan. Namun, mereka belum punya mental untuk menang,” katanya.
Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku bersyukur sekaligus kecewa dengan hasil imbang ini. “Kita tetap bersyukur bisa meraih poin di Medan. Kita lihat PSMS bermain cukup baik,” katanya.

“Namun, hasil ini juga menimbulkan kekecewaan. Karena harusnya kita bisa menang di sini untuk bisa naik ke puncak klasemen pada paruh musim,” tandasnya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/