MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kaukus Perempuan DPRD Kota Medan terus bergerak mencari solusi terhadap kasus kekerasan seksual yang menimpa siswa di SD Percobaan Medan di Jalan Sei Petani. Ketua Kaukus Perempuan DPRD Medan, Ratna Sitepu menyebutkan, dirinya sudah bertemu dengan keluarga korban untuk mencari penyelesaian dari kasus ini.
Selain itu, Ratna juga mengaku sudah berkonsultasi dengan psikologi mengenai persoalan pelecahan seksual ini. “Ini masalah serius, jadi butuh penanganan serius pula,” ujar Ratna ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (20/10).
Berdasarkan pertemuan dengan keluarga korban, ia mengaku, permintaan keluarga korban agar pelaku kekerasan seksual dikeluarkan dari sekolah tersebut. Mempertahankan pelaku di sekolah, kata dia, juga tidak baik untuk perkembangan mentalnya. Pasalnya, seluruh siswa di SD Percobaan sudah memusuhi pelaku.
Dengan dipindahkannya pelaku, lanjut Ratna, akan membuat mentalnya menjadi pulih karena memperoleh teman serta lingkungan baru serta dapat melupakan peristiwa menyedihkan ini.
“Jadi tidak ada jalan lain, pelaku harus dipindahkan dari sekolah tersebut, ini jalan yang terbaik untuk semua,” jelas politisi Hanura itu.
Lebih lanjut, Ratna menambahkan, dengan mempertahankan pelaku di sekolah SD Percobaan akan menimbulkan efek yang besar di masa yang akan datang.
“Bisa saja siswi yang saat ini menjadi korban dapat menjadi pelaku hal serupa dimasa yang akan datang, karena pelaku saat ini memberikan efek trauma yang luar biasa apabila tetap dipertahankan disekolah itu,” bebernya.
Dia juga meminta kepada Wali Kota Medan, untuk memutasikan Kepala Sekolah (Kasek) SDN Percobaan Medan. Sebab, sudah lalai dalam menjalankan tugas sehingga peristiwa ini terjadi.
“Biar suasana sekolah itu menjadi kondusif, maka kepala sekolah dan pelaku kekerasan seksual itu harus dipindahkan dari sekolah tersebut,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, Kepala Dinas Pendidikan Medan, Marasetan Siregar juga dianggap Ratna tidak mampu berbuat dan mengambil sikap bijak dalam menyelesaikan permasalahan ini. “Dia (Marasetan) juga harus dievaluasi kinerjanya, kenapa terlalu lama membiarkan kasus ini,” tegas politisi berhijab itu.
Sekretaris Fraksi Hanura DPRD Kota Medan itu menambahkan, dirinya juga sudah berusaha menemui keluarga pelaku. Namun sayang, orang tua pelaku tidak kooperatif sehingga pertemuan yang ingin membahas tindak lanjuti persoalan itu batal.
“Maksud saya menemui orang tua pelaku hanya ingin mendiskusikan masalah ini, apa solusi yang harus diambil,” cetusnya.
Putri dari Politisi Senior, Bangkit Sitepu itu menyatakan bahwa keluarga korban akan membuat laporan secara tertulis kepada anggota dewan. Walaupun alat kelengkapan belum terbentuk, Ratna mengaku dirinya akan menindaklanjuti laporan keluarga korban dengan memanggil pihak-pihak yang bertanggungjawab atas masalah ini.
“Nanti akan saya konsultasikan dengan pimpinan, sebelum menindaklanjuti laporan itu nantinya,”tukasnya.(dik/adz)