31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Disambar Petir, 2 Tewas, 1 Sekarat

KUBUR: Beberapa warga saat berusaha memberikan pertolongan dengan cara mengubur salah satu korban ke dalam Lumpur.

NIAS, SUMUTPOS.CO –Faogoasa Ndraha (47) alias Sibaya Mareti warga Desa Lahemo, dan Felix Falukhata Ndraha (16) warga Desa Nifalo’o Lauru, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, tewas disambar petir saat keduanya duduk-duduk di warung, Senin (30/4).

Belum diketahui secara pasti penyebab kedua orang ini disambar petir, namun dari pengakuan dari beberapa warga, akibat handphone yang digunakan salah satu korban.

Selain kedua korban tewas, Viktor Ndraha juga warga Desa Nifalo’o Lauru, Kecamatan Gido Kabupaten Nias mengalami luka cukup serius akibat disambar petir. Kini, bocah berusia 6 tahun tersebut dirawat di RSUD Gunungsitoli.

Kepala Desa Nifalo’o Lauru Elikana Ndraha (51) saat dihubungi Sumut Pos, Selasa (1/5) mengaku, jika salah satu korban bernama Felix Falukhata Ndraha (16) merupakan pelajar kelas tiga SMP adalah anak kandungnya, dan peristiwa ini terjadi di salah satu warung tak jauh dari rumahnya.

“Anak saya ini pergi menonton orang main volly di depan warung tak jauh dari rumah, saya lihat dia membawa hp dan ditelinganya ada headset. Ibunya sempat melarangnya pergi karena situasi hujan gerimis, namun dia tetap pergi”, jelas Kades yang mengaku korban lainnya masih termasuk keluarganya.

Hanya berselang lima belas menit saat anaknya pergi dari rumah, lanjut Kades,  petir yang merenggut nyawa anaknya itu menyambar warung. “Setelah suara petir saya mendengar teriakan orang, saya datangi warung itu, saya melihat anak saya sudah menghitam, ditelinganya masih ada headset dan hp yang digunakan tercampak tak jauh dari tubuhnya. Beberapa warga sempat berusaha menolong dengan mengubur dilumpur, namun usaha ini tidak berhasil dan akhirnya kedua korban ini meninggal dunia”, beber Kades.

Sementara itu, Kapolsek Gido, Iptu Khamzar Gea yang dihubungi Sumut Pos membenarkan penyebab kedua ko9rban tewas diduga akibat disambar petir.*

“Kejadiannya Senin (30/4) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang anak-anak berumur enam tahun mengalami luka berat. Kita sudah melakukan olah TKP, VER terhadap korban, wawancarai saksi-saksi di TKP. Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat tersambar petir”, terang Kapolsek. (mag-5)

 

 

KUBUR: Beberapa warga saat berusaha memberikan pertolongan dengan cara mengubur salah satu korban ke dalam Lumpur.

NIAS, SUMUTPOS.CO –Faogoasa Ndraha (47) alias Sibaya Mareti warga Desa Lahemo, dan Felix Falukhata Ndraha (16) warga Desa Nifalo’o Lauru, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, tewas disambar petir saat keduanya duduk-duduk di warung, Senin (30/4).

Belum diketahui secara pasti penyebab kedua orang ini disambar petir, namun dari pengakuan dari beberapa warga, akibat handphone yang digunakan salah satu korban.

Selain kedua korban tewas, Viktor Ndraha juga warga Desa Nifalo’o Lauru, Kecamatan Gido Kabupaten Nias mengalami luka cukup serius akibat disambar petir. Kini, bocah berusia 6 tahun tersebut dirawat di RSUD Gunungsitoli.

Kepala Desa Nifalo’o Lauru Elikana Ndraha (51) saat dihubungi Sumut Pos, Selasa (1/5) mengaku, jika salah satu korban bernama Felix Falukhata Ndraha (16) merupakan pelajar kelas tiga SMP adalah anak kandungnya, dan peristiwa ini terjadi di salah satu warung tak jauh dari rumahnya.

“Anak saya ini pergi menonton orang main volly di depan warung tak jauh dari rumah, saya lihat dia membawa hp dan ditelinganya ada headset. Ibunya sempat melarangnya pergi karena situasi hujan gerimis, namun dia tetap pergi”, jelas Kades yang mengaku korban lainnya masih termasuk keluarganya.

Hanya berselang lima belas menit saat anaknya pergi dari rumah, lanjut Kades,  petir yang merenggut nyawa anaknya itu menyambar warung. “Setelah suara petir saya mendengar teriakan orang, saya datangi warung itu, saya melihat anak saya sudah menghitam, ditelinganya masih ada headset dan hp yang digunakan tercampak tak jauh dari tubuhnya. Beberapa warga sempat berusaha menolong dengan mengubur dilumpur, namun usaha ini tidak berhasil dan akhirnya kedua korban ini meninggal dunia”, beber Kades.

Sementara itu, Kapolsek Gido, Iptu Khamzar Gea yang dihubungi Sumut Pos membenarkan penyebab kedua ko9rban tewas diduga akibat disambar petir.*

“Kejadiannya Senin (30/4) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang anak-anak berumur enam tahun mengalami luka berat. Kita sudah melakukan olah TKP, VER terhadap korban, wawancarai saksi-saksi di TKP. Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat tersambar petir”, terang Kapolsek. (mag-5)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/