26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Erupsi Sinabung, Warga Nekat Terobos Zona Merah

Foto: Julius /PM
Pasangan suami istri berboncengan di atas sepeda motor terlihat menerobos portal di pintu masuk di simpang Sibintun, Desa Berastepu, Kamis (3/8/2017).

KARO, SUMUTPOS.COErupsi dasyat gunung Sinabung pada Rabu (2/8) kemarin dianggap sepele oleh warga sekitar. Terbukti, masih banyak warga nekat memasuki kawasan zona merah dengan menerobos portal.

Amatan di simpang Sibintun, Desa Berastepu, Kec. Simpang Empat, Kamis (3/8), terlihat masih banyak warga setempat maupun warga pendatang yang keluar masuk di kawasan zona merah tersebut.

Padahal, selain pemasangan portal, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, juga telah mendirikan plank berisi larangan untuk memasuki zona merah. Namun, warga tetap membandel.

Selain itu, di pos penjagaan pintu masuk juga tidak terlihat petugas yang berjaga. Hal ini terlihat saat kru tiba di lokasi sekira pukul 12.40 WIB. Di pos tersebut, terlihat sekitar lima orang warga mengenakan masker sedang duduk bersantai.

“Masuk saja bang, banyak ‘kok orang di dalam. Dari tadi banyak yang masuk. Warga yang tinggal di dalam kampung pun masih banyak,” ujar salah seorang pria remaja dari dalam pos penjagaan.

Tak lama berselang, seorang warga setempat dengan mengendarai sepeda motor tiba di lokasi pos penjagaan. Ia selanjutnya masuk ke kawasan zona merah. Dengan mengusung kendaraan roda dua miliknya, ia lantas membungkuk melewati portal.

Tak hanya itu, pasangan suami istri berboncengan diatas sepeda motor turut melakukan hal yang sama. Mereka terlihat membawa keranjang dan mengenakan pakaian layaknya orang yang hendak ke ladang. Keduanya juga turut menerobos kawasan zona merah tersebut.

Foto: AP Photo/Endro Rusharyanto
Warga mengungsi dengan truk saat Gunung Sinabung melepaskan awan panas dalam letusannya hari Rabu, 2 Agustus 2017 di Karo, Sumatra Utara, Indonesia.

Sementara, sesuai rekomendasi dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Rabu (2/8/2017) kemarin, aktivitas Gunung Sinabung hingga kini dalam Level IV (Awas).

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang untuk beraktivitas di dalam radius 3 Km dari puncak dan dalam jarak 7 Km untuk sektor Selatan – Tenggara, di dalam jarak 6 Km untuk sektor Tenggara – Timur serta di dalam jarak 4 Km untuk sektor Utara – Timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai – sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus, penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Lau Borus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air yang mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.(jul/ras)

Foto: Julius /PM
Pasangan suami istri berboncengan di atas sepeda motor terlihat menerobos portal di pintu masuk di simpang Sibintun, Desa Berastepu, Kamis (3/8/2017).

KARO, SUMUTPOS.COErupsi dasyat gunung Sinabung pada Rabu (2/8) kemarin dianggap sepele oleh warga sekitar. Terbukti, masih banyak warga nekat memasuki kawasan zona merah dengan menerobos portal.

Amatan di simpang Sibintun, Desa Berastepu, Kec. Simpang Empat, Kamis (3/8), terlihat masih banyak warga setempat maupun warga pendatang yang keluar masuk di kawasan zona merah tersebut.

Padahal, selain pemasangan portal, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, juga telah mendirikan plank berisi larangan untuk memasuki zona merah. Namun, warga tetap membandel.

Selain itu, di pos penjagaan pintu masuk juga tidak terlihat petugas yang berjaga. Hal ini terlihat saat kru tiba di lokasi sekira pukul 12.40 WIB. Di pos tersebut, terlihat sekitar lima orang warga mengenakan masker sedang duduk bersantai.

“Masuk saja bang, banyak ‘kok orang di dalam. Dari tadi banyak yang masuk. Warga yang tinggal di dalam kampung pun masih banyak,” ujar salah seorang pria remaja dari dalam pos penjagaan.

Tak lama berselang, seorang warga setempat dengan mengendarai sepeda motor tiba di lokasi pos penjagaan. Ia selanjutnya masuk ke kawasan zona merah. Dengan mengusung kendaraan roda dua miliknya, ia lantas membungkuk melewati portal.

Tak hanya itu, pasangan suami istri berboncengan diatas sepeda motor turut melakukan hal yang sama. Mereka terlihat membawa keranjang dan mengenakan pakaian layaknya orang yang hendak ke ladang. Keduanya juga turut menerobos kawasan zona merah tersebut.

Foto: AP Photo/Endro Rusharyanto
Warga mengungsi dengan truk saat Gunung Sinabung melepaskan awan panas dalam letusannya hari Rabu, 2 Agustus 2017 di Karo, Sumatra Utara, Indonesia.

Sementara, sesuai rekomendasi dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Rabu (2/8/2017) kemarin, aktivitas Gunung Sinabung hingga kini dalam Level IV (Awas).

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang untuk beraktivitas di dalam radius 3 Km dari puncak dan dalam jarak 7 Km untuk sektor Selatan – Tenggara, di dalam jarak 6 Km untuk sektor Tenggara – Timur serta di dalam jarak 4 Km untuk sektor Utara – Timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai – sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus, penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Lau Borus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air yang mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.(jul/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/