31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Empat Kapal Karam Bahayakan Pelayaran

Foto: Sumut Pos/istimewa
Karam : Kapal patroli Bea Cukai (BC) 7003 karam di perairan Belawan
usai menabrak bangkai kapal.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Laut Belawan kini menjadi jalur maut bagi pelayaran kapal. Pasalnya, ada empat bangkai kapal tenggelam yang hingga kini belum juga dievakuasi. Pengguna jalur pelayaran pun mendesak pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjenhubla) segera mengevakuasinya.

“Bukan cuma berpotensi membahayakan pelayaran, tapi bangkai kapal tenggelam juga mengganggu pengiriman logistik,” kata, Dedi Ainal, Branch Manager PT Bahari Sandi Pratama, Kamis (4/5) kemarin.

Selama ini, kapal-kapal kargo yang melintasi perairan Belawan, harus ekstra hati-hati. Apalagi, ke empat kapal karam yang teronggok di dasar laut tersebut, sudah pernah memakan korban termasuk diantaranya, kapal perang TNI AL KRI Pati Unus 384 dan kapal patroli milik Bea Cukai.

“Kondisinya telah menahun, tanpa ada respon dari pemiliknya. Jadi harus dibersihkan syahbandar, kalau tidak membahayakan pelayaran menuju ke pelabuhan Belawan,” ucapnya.

Tingkat bahaya dikhawatirkan sebut, Dedi ketika posisi kapal karam dimaksud mengalami pergeseran disebabkan tekanan gelombang laut. Ini tentunya mengancam keselamatan pelayaran kapal.

“Memang ada diberi tanda, cuma lagi terkadang terjadi pergeseran posisi kapal. Ini yang dikhawatirkan, apalagi pada saat malam hari,” ungkap, Dedi.

Kepala Humas Syahbandar Pelabuhan Belawan Wasfina mengaku, pihak syahbandar saat ini masih menunggu jawaban dari pihak perusahaan pemilik ke empat kapal yang tenggelam.

“Sudah disurati, cuma pemiliknya belum memberi jawaban. Kalau memang tidak direspon, maka tanggungjawab kita untuk mengevakuasinya,” terang, Wasfina.

Dari data syahbandar, ke empat kapal karam masing-masing KM Isa Winner, KM Sejahtera Lestari dan KM Kumala Endah tenggelam pada posisi 03′-52′-25′ U dan 098′-45′-33′ T perairan Bouy 2 Belawan. Sedangkan, satu kapal lagi KM Deva Jaya berada di perairan Sungai Nonang atau persis di depan terminal penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan.

“Untuk KM Isa Winner dan KM Sejahtera Lestari tenggelam pada tahun 2013 dan 2014 lalu. Kapal KM Kumala Endah karam di tahun 2015 setelah menabrak bangkai kapal dengan jumlah korban 9 orang,” pungkasnya.(rul/azw)

 

 

Foto: Sumut Pos/istimewa
Karam : Kapal patroli Bea Cukai (BC) 7003 karam di perairan Belawan
usai menabrak bangkai kapal.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Laut Belawan kini menjadi jalur maut bagi pelayaran kapal. Pasalnya, ada empat bangkai kapal tenggelam yang hingga kini belum juga dievakuasi. Pengguna jalur pelayaran pun mendesak pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjenhubla) segera mengevakuasinya.

“Bukan cuma berpotensi membahayakan pelayaran, tapi bangkai kapal tenggelam juga mengganggu pengiriman logistik,” kata, Dedi Ainal, Branch Manager PT Bahari Sandi Pratama, Kamis (4/5) kemarin.

Selama ini, kapal-kapal kargo yang melintasi perairan Belawan, harus ekstra hati-hati. Apalagi, ke empat kapal karam yang teronggok di dasar laut tersebut, sudah pernah memakan korban termasuk diantaranya, kapal perang TNI AL KRI Pati Unus 384 dan kapal patroli milik Bea Cukai.

“Kondisinya telah menahun, tanpa ada respon dari pemiliknya. Jadi harus dibersihkan syahbandar, kalau tidak membahayakan pelayaran menuju ke pelabuhan Belawan,” ucapnya.

Tingkat bahaya dikhawatirkan sebut, Dedi ketika posisi kapal karam dimaksud mengalami pergeseran disebabkan tekanan gelombang laut. Ini tentunya mengancam keselamatan pelayaran kapal.

“Memang ada diberi tanda, cuma lagi terkadang terjadi pergeseran posisi kapal. Ini yang dikhawatirkan, apalagi pada saat malam hari,” ungkap, Dedi.

Kepala Humas Syahbandar Pelabuhan Belawan Wasfina mengaku, pihak syahbandar saat ini masih menunggu jawaban dari pihak perusahaan pemilik ke empat kapal yang tenggelam.

“Sudah disurati, cuma pemiliknya belum memberi jawaban. Kalau memang tidak direspon, maka tanggungjawab kita untuk mengevakuasinya,” terang, Wasfina.

Dari data syahbandar, ke empat kapal karam masing-masing KM Isa Winner, KM Sejahtera Lestari dan KM Kumala Endah tenggelam pada posisi 03′-52′-25′ U dan 098′-45′-33′ T perairan Bouy 2 Belawan. Sedangkan, satu kapal lagi KM Deva Jaya berada di perairan Sungai Nonang atau persis di depan terminal penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan.

“Untuk KM Isa Winner dan KM Sejahtera Lestari tenggelam pada tahun 2013 dan 2014 lalu. Kapal KM Kumala Endah karam di tahun 2015 setelah menabrak bangkai kapal dengan jumlah korban 9 orang,” pungkasnya.(rul/azw)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/