27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Polisi Cari Saksi yang Mendengar Meliana Bicara Volume Azan

Kapolres Tanjung Balai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan mengatakan, lima tersangka yang diamankan atas kasus pengrusakan dan pencurian di rumah Ibadah sudah ditangguhkan penahanannya. Menurut dia, itu atas permintaan pihak keluarga karena berstatus sebagai pelajar.

“Pertimbangannya, lima orang itu statusnya masih pelajar, maka diberikan penanganan khusus dan ada permintaan dari pihak keluarganya, sekaligus penjamin,” kata Ayep.

Sisanya, saat ini masih ditahan di PolresTanjungbalai sembari melakukan pengembangan untuk proses penyelidikan selanjutnya. Namun, kata Ayep, ada 11 tersangka dititipkan di tahanan Polres Asahan.

“Karena tahanan kita sangat terlalu padat penghuninya, jadi kita titip di Polres Asahan,” ungkapnya.

Mengenai kerugian akibat kerusuhan tersebut, Ayep memperkirakan kerugian material mencapai delapan miliar lebih. “Untuk sementara diperhitungkan kerugian mencapai delapan miliar lebih,” ujarnya.

Sementara, Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial SH MH mengunjungi sekolah-sekolah kelima anak yang telah diizinkan pulang oleh polisi, Kamis (4/8). Syahrial menjelaskan, kunjungan tersebut guna melihat secara langsung bahwa anak-anak yang dilepaskan itu betul-betul bersekolah.

Selain itu, Syahrial juga ingin mengetahui aktivitas sehari-hari anak-anak tersebut di sekolah melalui guru sekolahnya masing-masing. Dia memulai kunjungannya ke SMKN 6 yang berada di Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai. Selanjutnya, kunjungan terakhir adalah SMKN-2 di Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai.

Dalam kunjungannya itu, Syahrial kembali menegaskan kepada seluruh pelajar agar memanfaatkan waktunya untuk menimba ilmu dan meraih prestasi. Selain itu, para pelajar juga diimbau tidak terpengaruh oleh isu-isu yang beredar, terutama di media sosial yang tidak jelas kebenarannya.

“Jadilah siswa yang berprestasi dan taat kepada orangtua maupun guru, agar tidak mudah terpengaruh kepada isu-isu maupun ajakan yang tidak benar dari pihak-pihak luar yang ingin memanfaatkan kalian. Intinya, tugas kalian adalah untuk belajar. Maka jadilah generasi penerus bangsa yang berprestasi serta taat menjalankan ibadah,” ujar Walikota.

Dalam kunjungan tersebut, Walikota juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan Tetty Juliani Siregar ST MT dan kepala sekolah dari masing-masing sekolah yang dikunjungi. (ted/omi/ilu/ck-5/spg/adz)

Kapolres Tanjung Balai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan mengatakan, lima tersangka yang diamankan atas kasus pengrusakan dan pencurian di rumah Ibadah sudah ditangguhkan penahanannya. Menurut dia, itu atas permintaan pihak keluarga karena berstatus sebagai pelajar.

“Pertimbangannya, lima orang itu statusnya masih pelajar, maka diberikan penanganan khusus dan ada permintaan dari pihak keluarganya, sekaligus penjamin,” kata Ayep.

Sisanya, saat ini masih ditahan di PolresTanjungbalai sembari melakukan pengembangan untuk proses penyelidikan selanjutnya. Namun, kata Ayep, ada 11 tersangka dititipkan di tahanan Polres Asahan.

“Karena tahanan kita sangat terlalu padat penghuninya, jadi kita titip di Polres Asahan,” ungkapnya.

Mengenai kerugian akibat kerusuhan tersebut, Ayep memperkirakan kerugian material mencapai delapan miliar lebih. “Untuk sementara diperhitungkan kerugian mencapai delapan miliar lebih,” ujarnya.

Sementara, Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial SH MH mengunjungi sekolah-sekolah kelima anak yang telah diizinkan pulang oleh polisi, Kamis (4/8). Syahrial menjelaskan, kunjungan tersebut guna melihat secara langsung bahwa anak-anak yang dilepaskan itu betul-betul bersekolah.

Selain itu, Syahrial juga ingin mengetahui aktivitas sehari-hari anak-anak tersebut di sekolah melalui guru sekolahnya masing-masing. Dia memulai kunjungannya ke SMKN 6 yang berada di Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai. Selanjutnya, kunjungan terakhir adalah SMKN-2 di Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai.

Dalam kunjungannya itu, Syahrial kembali menegaskan kepada seluruh pelajar agar memanfaatkan waktunya untuk menimba ilmu dan meraih prestasi. Selain itu, para pelajar juga diimbau tidak terpengaruh oleh isu-isu yang beredar, terutama di media sosial yang tidak jelas kebenarannya.

“Jadilah siswa yang berprestasi dan taat kepada orangtua maupun guru, agar tidak mudah terpengaruh kepada isu-isu maupun ajakan yang tidak benar dari pihak-pihak luar yang ingin memanfaatkan kalian. Intinya, tugas kalian adalah untuk belajar. Maka jadilah generasi penerus bangsa yang berprestasi serta taat menjalankan ibadah,” ujar Walikota.

Dalam kunjungan tersebut, Walikota juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan Tetty Juliani Siregar ST MT dan kepala sekolah dari masing-masing sekolah yang dikunjungi. (ted/omi/ilu/ck-5/spg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/