29.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Bocah Hilang Digulung Ombak Ditemukan Tewas

Setibanya di sana, Zainal tak langsung mandi. Dia masih di tepi pantai bersama beberapa keluarga lainnya. Nahas, keluarga dan saudaranya yang berada di pantai langsung disapu gelombang. Disitu, Zainal sempat menyelamatkan, salah seorang keluarganya, M. Bukori dengan pelepah pisang. Sementara 2 korban selamat lainnya diselamatkan para nelayan yang berada di lokasi.

“Waktu gelombang air datang dari arah samping, saya belum sempat mandi. Kulihat saudaraku tengah berkumpul dan langsung disapu air. Saya coba menyelamatkan semua, tapi sudah terlambat. Salah satulah yang bisa kuselamatkan, si Bukori. Itupun pakai pelepah pisang yang kulemparkan kepadanya. Dua lagi ibu-ibu diselamatkan orang-orang disana yang lagi mancing. Mereka pakai perahu,” terang Zainal yang terlihat masih syok.

Di rumah duka, juga terlihat seorang bapak berlobe putih yang terlihat amat berkabung karena kehilangan anaknya. Dia adalah Muharianto (48), anak tertua laki-laki Salbiah. Dia merasa terpukul atas tewasnya adiknya, Suriadi, keponakannya serta anak kakaknya hingga beberapa orang keluarga lainnya.

“Yang selamat anak saya Akmal, dan anak adik saya, si Bukori. Saya kebetulan abang dari laki-laki yang paling tua, makanya kami kumpul di sini, di rumah orangtua saya, Ibu Salbiah. Sebelum ke pantai, mereka singgah ke Perbaungan, ketempat kakak tertua, Sri Winarti. Tapi anak kakak saya, meninggal,” jelas Anto, sembari menunjukan adiknya, Ono yang menangis kelihangan anaknya yang masih kecil.

Terpisah, security PT. Indosat, M. Idris, mengaku pantai tersebut hanya untuk kalangan sendiri. “Pantai itu tidak dibuka untuk umum. Kita saja tidak tahu mereka berkunjung di ke pantai itu karena jaraknya cukup jauh ke dalam,” paparnya.

Dibeber Idris, pengunjung tersebut masuk melalui jalan alternatif yakni melalui pagar kecil dan berjalan kaki ke dalam pantai tersebut. “Mereka masuk dari pintu belakang, kami tidak tahu. Padahal jalannya lumayan jauh dan mereka berjalan kaki ke dalam pantai itu,” tambahnya lagi.

Kasubag Humas Polres Sergai, AKP Jasmoro mengaku semua korban sudah ditemukan. “Korban tewas ada 9 dan semua sudah ditemukan. Saat ini pihak Polres juga sudah memasang garis polisi,” ucap Jasmoro.

Setibanya di sana, Zainal tak langsung mandi. Dia masih di tepi pantai bersama beberapa keluarga lainnya. Nahas, keluarga dan saudaranya yang berada di pantai langsung disapu gelombang. Disitu, Zainal sempat menyelamatkan, salah seorang keluarganya, M. Bukori dengan pelepah pisang. Sementara 2 korban selamat lainnya diselamatkan para nelayan yang berada di lokasi.

“Waktu gelombang air datang dari arah samping, saya belum sempat mandi. Kulihat saudaraku tengah berkumpul dan langsung disapu air. Saya coba menyelamatkan semua, tapi sudah terlambat. Salah satulah yang bisa kuselamatkan, si Bukori. Itupun pakai pelepah pisang yang kulemparkan kepadanya. Dua lagi ibu-ibu diselamatkan orang-orang disana yang lagi mancing. Mereka pakai perahu,” terang Zainal yang terlihat masih syok.

Di rumah duka, juga terlihat seorang bapak berlobe putih yang terlihat amat berkabung karena kehilangan anaknya. Dia adalah Muharianto (48), anak tertua laki-laki Salbiah. Dia merasa terpukul atas tewasnya adiknya, Suriadi, keponakannya serta anak kakaknya hingga beberapa orang keluarga lainnya.

“Yang selamat anak saya Akmal, dan anak adik saya, si Bukori. Saya kebetulan abang dari laki-laki yang paling tua, makanya kami kumpul di sini, di rumah orangtua saya, Ibu Salbiah. Sebelum ke pantai, mereka singgah ke Perbaungan, ketempat kakak tertua, Sri Winarti. Tapi anak kakak saya, meninggal,” jelas Anto, sembari menunjukan adiknya, Ono yang menangis kelihangan anaknya yang masih kecil.

Terpisah, security PT. Indosat, M. Idris, mengaku pantai tersebut hanya untuk kalangan sendiri. “Pantai itu tidak dibuka untuk umum. Kita saja tidak tahu mereka berkunjung di ke pantai itu karena jaraknya cukup jauh ke dalam,” paparnya.

Dibeber Idris, pengunjung tersebut masuk melalui jalan alternatif yakni melalui pagar kecil dan berjalan kaki ke dalam pantai tersebut. “Mereka masuk dari pintu belakang, kami tidak tahu. Padahal jalannya lumayan jauh dan mereka berjalan kaki ke dalam pantai itu,” tambahnya lagi.

Kasubag Humas Polres Sergai, AKP Jasmoro mengaku semua korban sudah ditemukan. “Korban tewas ada 9 dan semua sudah ditemukan. Saat ini pihak Polres juga sudah memasang garis polisi,” ucap Jasmoro.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/