26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Diam-diam Politisi Ini Incar Kursi Wagubsu

Sebelumnya, empat partai pengusung dan pendukung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu, minus Partai Hanura, sepakat membentuk tim kecil untuk menggodok siapa yang bakal diusulkan ke DPRD Sumut mengisi posisi Wakil Gubernur Sumut yang lowong. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun diminta menjadi lokomotif dari tim kecil yang akan dibentuk ini.

“Tidak ada masalah dengan Hanura, empat parpol pengusung yang ada sudah sepertinya bisa solid dengan atau tanpa Hanura,“ kata Sekretaris Partai Patriot, Rismansyah Siregar kepada Sumut Pos usai pertemuan, Sabtu (11/6) lalu.

Rismansyah berkeinginan, empat parpol yang sudah bertemu secepatnya membuat kesepakatan serta pergerakan. “Kita bentuk saja tim kecil dari partai pengusung yang ada, saya pikir PKS cocok untuk menjadi yang terdepan, apalagi ketua tim pemenangan kampanye Pilgubsu 2013 lalu juga dari PKS,“ bebernya.

Diakuinya, memang akan ada sedikit masalah yang akan ditemukan ketika Partai Hanura tidak sepakat dan tidak bisa berjalan beriringan dengan seluruh partai pengusung. Sebab, sesuai UU No 8/2015 disebutkan, yang berhak mengusulkan dua nama cawagubsu ke DPRD ialah gabungan partai pengusung.

“Kita proses saja dulu, masalah dua nama yang diusulkan diterima atau tidak oleh DPRD urusan nanti,“ urainya.

“Biar masyarakat saja yang nanti menilai, siapa sebenarnya yang tidak dewasa dalam berpolitik. Boleh punya hasrat besar, tapi harusnya ikuti aturan main yang berlaku,“ sambungnya.

Ketua PKNU Sumut, Ikhyar Velyati Harahap juga mendukung agar PKS menjadi yang terdepan dalam proses penjaringan cawagubsu. Apalagi, PKS tidak pernah kekurangan kader berkualitas.

“PKS itu partai besar, sedangkan kami partai kecil. Jadi sudah tepat penunjukan PKS,“ tutur pria berkumis itu.

Ikhyar mengaku perlu dibentuk struktur organisasi kepengurusan dari seluruh parpol pengusung. Nantinya, seluruh komponen diberikan tugas dan tanggungjawab masing-masing.

“Ada yang tugasnya berkomunikaasi dengan KPU, ada yang ke Kemendagri perihal aturan main. Ada juga yang berkomunikasi dengan teman-teman di dewan,“ ucapnya.

Pun begitu, pihaknya tetap membuka pintu lebar-lebar jika Partai Hanura ingin bergabung ke dalam tim koalisi. Sebab, sesuai aturan atau UU No 8/2015 yang berhak mengusulkan cawagubsu itu parpol pengusung. “Kedudukan seluruh parpol pengusung itu sama, tidak dibedakan jumlah kursi atau jumlah suara. Semua punya hak yang sama, tinggal bagaimana komunikasi yang terjalin,“ urainya.

Meski belum menentukan secara resmi PKS sebagai partai terdepan, tapi pertemuan kali ini dianggapnya sebuah langkah atau terobosan besar. “Sebelumnya sudah ada diskusi di Sumut Pos, ini pertemuan kedua. Secepatnya akan ada pertemuan ketiga, kami berharap PKS bisa menginisiasi pertemuan selanjutnya,“ harapnya.

Wakil Ketua DPW PKS Sumut, Azhar Arifin mengaku sepakat dengan pembentukan tim diinternal parpol pengusung. PKS, kata dia, belum pernah berkomunikasi dengan partai manapun secara khusus. Namun, dengan Partai Hanura sudah pernah coba disampaikan keinginan bertemu meski belum terealisasi pertemuannya.

“Kalau komposisi tim belum bisa dibicarakan saat ini, apalagi Hanura belum hadir. Lebih baik dibicarakan berikutnya setelah semua parpol pengusung hadir,“ ucapnya.(adz)

Sebelumnya, empat partai pengusung dan pendukung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu, minus Partai Hanura, sepakat membentuk tim kecil untuk menggodok siapa yang bakal diusulkan ke DPRD Sumut mengisi posisi Wakil Gubernur Sumut yang lowong. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun diminta menjadi lokomotif dari tim kecil yang akan dibentuk ini.

“Tidak ada masalah dengan Hanura, empat parpol pengusung yang ada sudah sepertinya bisa solid dengan atau tanpa Hanura,“ kata Sekretaris Partai Patriot, Rismansyah Siregar kepada Sumut Pos usai pertemuan, Sabtu (11/6) lalu.

Rismansyah berkeinginan, empat parpol yang sudah bertemu secepatnya membuat kesepakatan serta pergerakan. “Kita bentuk saja tim kecil dari partai pengusung yang ada, saya pikir PKS cocok untuk menjadi yang terdepan, apalagi ketua tim pemenangan kampanye Pilgubsu 2013 lalu juga dari PKS,“ bebernya.

Diakuinya, memang akan ada sedikit masalah yang akan ditemukan ketika Partai Hanura tidak sepakat dan tidak bisa berjalan beriringan dengan seluruh partai pengusung. Sebab, sesuai UU No 8/2015 disebutkan, yang berhak mengusulkan dua nama cawagubsu ke DPRD ialah gabungan partai pengusung.

“Kita proses saja dulu, masalah dua nama yang diusulkan diterima atau tidak oleh DPRD urusan nanti,“ urainya.

“Biar masyarakat saja yang nanti menilai, siapa sebenarnya yang tidak dewasa dalam berpolitik. Boleh punya hasrat besar, tapi harusnya ikuti aturan main yang berlaku,“ sambungnya.

Ketua PKNU Sumut, Ikhyar Velyati Harahap juga mendukung agar PKS menjadi yang terdepan dalam proses penjaringan cawagubsu. Apalagi, PKS tidak pernah kekurangan kader berkualitas.

“PKS itu partai besar, sedangkan kami partai kecil. Jadi sudah tepat penunjukan PKS,“ tutur pria berkumis itu.

Ikhyar mengaku perlu dibentuk struktur organisasi kepengurusan dari seluruh parpol pengusung. Nantinya, seluruh komponen diberikan tugas dan tanggungjawab masing-masing.

“Ada yang tugasnya berkomunikaasi dengan KPU, ada yang ke Kemendagri perihal aturan main. Ada juga yang berkomunikasi dengan teman-teman di dewan,“ ucapnya.

Pun begitu, pihaknya tetap membuka pintu lebar-lebar jika Partai Hanura ingin bergabung ke dalam tim koalisi. Sebab, sesuai aturan atau UU No 8/2015 yang berhak mengusulkan cawagubsu itu parpol pengusung. “Kedudukan seluruh parpol pengusung itu sama, tidak dibedakan jumlah kursi atau jumlah suara. Semua punya hak yang sama, tinggal bagaimana komunikasi yang terjalin,“ urainya.

Meski belum menentukan secara resmi PKS sebagai partai terdepan, tapi pertemuan kali ini dianggapnya sebuah langkah atau terobosan besar. “Sebelumnya sudah ada diskusi di Sumut Pos, ini pertemuan kedua. Secepatnya akan ada pertemuan ketiga, kami berharap PKS bisa menginisiasi pertemuan selanjutnya,“ harapnya.

Wakil Ketua DPW PKS Sumut, Azhar Arifin mengaku sepakat dengan pembentukan tim diinternal parpol pengusung. PKS, kata dia, belum pernah berkomunikasi dengan partai manapun secara khusus. Namun, dengan Partai Hanura sudah pernah coba disampaikan keinginan bertemu meski belum terealisasi pertemuannya.

“Kalau komposisi tim belum bisa dibicarakan saat ini, apalagi Hanura belum hadir. Lebih baik dibicarakan berikutnya setelah semua parpol pengusung hadir,“ ucapnya.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/